DELAPAN

29.8K 1.3K 3
                                    

Author Pov...

Dea sudah sampai disekolah dan setelah memarkirkan mobil nya dia melihat mobil Rama terparkir juga di sebelah nya.

"Aishhh, males banget harus ketemu sama bapak bunglon." Dea masih diam di dalam mobil dan berharap Rama keluar terlebih dahulu dan barulah dia yang keluar.

"Aduuh, ini manusia kok engga keluar-keluar yah? Lagi bertelur kali? Akh bodo aku aja keluar daripada keburu bel." Ucap Dea, dan dia keluar dari mobil nya. Setelah keluar ternyata Rama pun keluar dari mobil nya.

"Selamat pagi pak Rama?" Sapa seorang siswi,
"Iya selamat pagi." Jawab Rama dengan senyum manis nya.
"Idih, manusia bunglon beraksi." Cibir Dea yang langsung pergi meninggalkan parkiran.

🍀🍀🍀

Deandra Pov...

Fiuuuh, sekarang aku harus cerita dari mana coba? Felyn udah pasang muka ala-ala puppy eyes aku bisa bayangin dalam mata nya keluar binar-binar yang clingg menyilaukan mataku.

"Oke, aku mau cerita." aku mulai menarik nafas panjang dan... "kemarin adalah piknik keluarga aku sama keluarga calon tunangan aku." Aku terdiam dan kembali mengisi energi buat bicara sama Felyn.

"Dan apa Dea? Gimana calon tunangan kamu? " Felyn terkena penyakit KEMAL alias kepo maksimal.
"Tapi kamu janji engga akan teriak." aku berusaha memperingati Felyn supaya dia engga kaget, tapi aku yakin syok.
"Engga bakalan Dea aku janji, kecuali calon tunangan kamu itu
Siwon Super Junior pasti aku jantungan langsung." Jawab nya mantap, aihh apa bener nih omongan Felyn?

"Baiklah, calon tunangan ku itu... Pak Rama, guru matematika kita. " ucapku, dan langsung memejamkan mata dan menutup telinga menunggu reaksi histeris dari Felyn.

Tapi hening, tiba-tiba "HAHAHAHAHAHAHAH" bukan jeritan atau ekspresi kaget melainkan Felyn malah ketawa terbahak-bahak sehingga semua orang di kelas melihat aneh.

"Kamu banyak pikiran kali ya Dea? Haduh aku anter kerumah sakit yuk. Aku sedih liat kamu jadi ngekhayal kaya gini." Felyn menganggap semua omongan aku itu adalah bohong? aku juga berharap ini mimpi, tapi?? NYATA.

"Kok, kamu gitu Eifel? Kamu ngira aku gila?" Aku langsung memanyunkan bibir, gini amat sih nasib aku.

"Jadi beneran??" Tanya Felyn yang langsung berhenti tertawa.
"Emang nya aku keliatan bohong Fel??" aku langsung menyimpan kepala di meja.

"Maaf deh Dea, tapi kok bisa kaya gini yah? Apa mungkin kalian Jod"
"Engga mauuuuu....." Aku langsung memotong ucapan Felyn.
"Aku nerima ini karena demi mamah, aku engga mau mamah sakit. Lagipula kalau tunangan bukan berarti mesti nikah." Aku langsung melipatkan tangan di dada.

"Hehehehe, iya-iya maaf deh Dea sayang. Tapi kamu jangan benci banget sama pak Rama nanti cinta loh." Tanpa menjawab aku langsung melotot. "I-iya iya aku becanda kok, Piiis?" Felyn langsung mengangkat dua jari sambil nyengir kuda.

🍀🍀🍀

Rama Pov...

Bel tanda masuk sudah berbunyi, ini saat nya aku mengajar di kelas Dea.
Ketika aku berjalan menuju kelas banyak mata yang melihat ke arah ku. Hey, aku memang tampan!! Tidak perlu menatapku seperti itu.

Aku hanya tersenyum seadanya dan mereka langsung salah tingkah, kemudian masuk kedalam kelas.
"Selamat pagi."

"Pagi pak". Ucap semua murid.

"Baiklah kita mulai pelajaran nya, maaf Dea." aku memanggil Dea yang sedang duduk sambil menulis sesuatu di buku nya. Lalu teman sebangku nya memberi tau bahwa namanya di panggil.

"Oh iya pak." Jawab dia dengan wajah yang tidak senang.
"Hapus tulisan di papan tulis." Perintahku, dan dia terlihat tidak percaya. "Sa-saya pak?" Ucap nya mencoba meyakinkan. "Iya kamu." Jawab ku membenarkan.
"Apa jadwal piket di kelas ini ada?" tanyaku pada murid lalu dengan kompak mereka menjawab ada.

"Kalau ada kenapa tulisan di papan tulis belum di bersihkan?" Semua diam sedangkan  dia beranjak dari kursi nya dan berjalan menuju depan kelas kemudian dia menghapus tulisan yang ada di papan tulis.

"Tolong kamu tulis, contoh soal ini. Mulai halaman 27 sampai 30." Perintahku setelah selesai menghapus. Terlihat dia terbelalak karena jumlah soal nya sebanyak 30.

"Semuanya pak?" Tanyanya dan aku mengangguk.
"Pak, seharus nya bapak nerangin dulu baru ngasih contoh soal mana banyak banget lagi." Dia mencoba protes.

"Disini siapa yang jadi guru?" Tanyaku dan dia menjawab "bapak lah, siapa lagi?"
"Jadi terserah saya. Apa semua nya keberatan?" Tanyaku pada semua murid dan mereka menjawab "tidak pak" hahaha sampai kapanpun aku selalu menang.

Dia terlihat kesal dan seperti akan menginjak kakiku lagi, tapi langsung aku beri kode.
"Berbuat macem-macem nilai mu NOL" sedikit aku tekankan dengan kata NOL.
DIA mendengus kesal dan menghentak-hentakan kaki nya.

Aku bingung kenapa aku ingin sekali membuat dia kesal atau jengkel. Hmmm apa aku suka? Mana mungkin.

***
Deandra Pov

Aku  menjatuhkan tubuh di ranjang queen size. Aku bete sama si bapak bunglon itu, bisa-bisa nya dia berbuat gitu? Dia kaya penjajah tau ini nama nya kerja Rodi.

"Aaaaaaaaaaaaa." Aku berteriak sekencang mungkin sampai-sampai mamah masuk kedalam kamar dan terlihat khawatir.
"Ada apa sayang? Kamu kenapa?" Tanya mamah sambil duduk di sampingku.
"Mamah, yakin kalau Rama itu calon yang baik buat Dea?" Tanyaku yang langsung duduk.

"Mamah dan papah yakin sayang, kenapa?" Tanya mamah heran.
Aku langsung merengek dan menjatuhkan badanku lagi ke kasur.

"Dea engga mau tunangan, belum aja tunangan dia udah seenaknya dan semena-mena aja sama Dea."

"Semena-mena gimana maksud nya?"

"Mamah ingin Dea bahagia kan?" Tanya gue ke mamah
"Iyalah, orang tua mana yang mau anak nya tidak bahagia. Semua orang tua ingin anak nya bahagia.
"Kalo Dea tunangan sama dia terus engga bahagia gimana?"

"Kamu jangan ngaco. Sudah kamu mandi, mba Ria akan datang kesini." ucap mamah, iya mamah lebih muda dari mommy Ria cuma nikah nya duluan mamah sama papah. Jadi mamah manggil Mommy Ria dengan sebutan mba.

"Buat apa mah?"

"Mana mamah tau." Lalu mamah pergi keluar dari kamarku.

***
"Engga deh San, cocokan yang ini deh. Dea kan suka warna merah, Iya kan sayang?" Tanya Mommy Ria yang sedang sibuk berdiskusi dengan mamah untuk dekoran ulang tahun sekaligus tunangan aku  dan si bapak bunglon 😒

"Tapi ini terlalu dewasa mba, mending yang ini?" Haduh aku engga mau ulangtahun. 😭 Aku aja yang jadi objek nya engga ribet amat. Pake harus nyewa EO segala, ultah ke 18 gue bisa di bilang lebih meriah ketimbang ultah ke 17. 😞
"Terserah mamah dan Mommy Ria aja, Dea terima beres." Ucapku yang langsung beranjak dari sofa.
"Ekh tunggu dulu Dea, Mommy bawa ini untuk kamu." Cegah Mommy Ria sambil menunjukan kotak berukuran besar.

"Apa ini Mom?" Tanyaku sambil nerima kotak tersebut.
"Buka aja." perintah Mommy Ria dan langsung gue buka. Saat aku buka ternyata kotak ini berisi gaun berwarna pink muda.

"Ini buat Dea Mom?" Tanyaku dan Mommy Ria langsung mengangguk mantap.
"Itu untuk kamu pakai saat pesta ulang tahun sekaligus pesta pertunangan kamu." Ucap Mommy Ria. Asli ini gaun bagus banget, coba aja kalau ini bukan buat tunangan pasti aku bakal tambah bahagia.

"Makasih mom." aku langsung memeluk Mommy Ria.
"Sama-sama sayang, kamu suka?" Tanya Mommy Ria dan aku mengangguk. Setelah itu aku langsung pergi ke kamar sambil membawa gaun yang di kasih Mommy Ria.

Mommy Ria baik, Daddy Bisma juga baik. Kenapa anak nya kaya bunglon sih? Coba aja kalo dia engga ngeselin. Mungkin aku akan mempertimbangkan perasaanku.-_-

TBC

Revisi: 04 Maret 2017

MR. BUNGLON IS MINE (COMPLETED)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ