TUJUH

29.8K 1.4K 6
                                    

Rama Pov...

Aku bersama Daddy selesai belanja atas perintah dari kanjeng Ratu Ria, dan setelah sampai ternyata sudah terpampang 1 mobil dan itu pasti keluarga om Danu.

Kita masuk kedalam dan ternyata benar mereka sudah sampai. Mereka sedang duduk santai di ruang tamu. Ada om Danu, tante Santi, dan mas Gibran.

"Danu, apa kabar? " Daddy langsung memeluk sahabatnya yang sudah lama tidak bertemu.
"Baik, alhamdulillah Bisma." Om Danu membalas pelukan Daddy.

"Rama?? Ya ampun kamu tampan sekali?" Ucap tante Santi dan aku langsung mencium tangan nya dan mencium tangan Om Danu.

Setelah bersalaman dengan mereka, aku  menghampiri mas Gibran. "Mas Gibran, kapan nyampe disini?" Tanya ku  pada  mas  Gibran  yang  sedang  duduk  santai.

"Mungkin sekitar 1 jam yang lalu." Jawab nya sambil melihat arloji nya.
"Mommy dimana tante?" Tanyaku pada tante Santi.
"Kok nanya Mom nya, calon tunangannya engga di tanyain?" Jawab tante, dan aku langsung senyum hambar. Untuk apa juga nanyain si anak ceroboh itu.

"Ada di ruangan keluarga Ram, sama Dea." Jawab mas Gibran lalu aku langsung pergi ke ruangan keluarga.

Setelah sampai di ruangan keluarga aku melihat Mom sedang duduk dengan seseorang, iya Dea 😒 Dia duduk membelakangi ku.

Lalu aku masuk dan memanggil Mommy dengan belanjaan yang sangat banyak.
"Mom, ini dimasukin ke kulkas sekarang?" aku langsung menghampiri mereka.

"Iya, langsung masukin aja sayang. Dea tuh kak Rama sudah datang." Jawab Mommy dan sambil memberi tahu Dea kalau aku ada disini. Aku penasaran sama reaksi dia setelah tau bahwa guru nya adalah calon tunangan nya.

Lalu dia menoleh, dan ternyata benar dia langsung berdiri dengan mulut nya menganga dan mata sipit nya mencoba melotot.

"Bapak???" Haduh kenapa kalimat pertama yang dia ucapkan tidak enak didengar. T_T
"Bapak? Kamu sudah kenal sama Rama?" Tanya Mom yang kebingungan melihat tingkah Dea.

"Iya Mom, dia muridku di sekolah." Jawabku  santai
"Murid? Akh iya Mommy lupa kamu sekolah di Arkin Hight School, aduuh Mommy lupa." Mommy menepuk-nepuk kepala nya pelan.

"Ja-jadi di-dia calon tunangan Dea Mom?" Ucap nya sambil tergagap-gagap dan Mommy mengangguk.
"Kalau kalian sudah pernah bertemu, enak dong. Ya sudah mungkin kalian butuh waktu untuk bicara dan mengakrabkan diri jadi sini Rama biar Mommy yang masukin ke dalam kulkas." Lalu Mommy langsung mengambil belanjaan di tanganku dan meninggalkan kami berdua.

"Sejak kapan bapak tau aku adalah calon tunangan bapak?" Tanya nya sambil berjalan mendekatiku, kini  bahasa nya sedikit sopan.
"Hmmm, sejak kapan yah? Hei ngomong-ngomong aku belum jadi bapak-bapak. Bisa tidak  di luar sekolah jangan panggil bapak." Ucapku sambil melipatkan tangan di dada.

"Jawab dulu pertanyaan aku, sejak kapan bapak tau?" Ulang nya lagi sambil berkacak pinggang.
"Baiklah, saat di kedai es krim aku memang tidak tau. Tapi ketika mengajar kemudian mengabsen dan ternyata ada nama Deandra putri dari Syazwan Corp orang yang udah menuduh aku maling adalah calon tunanganku." Jawabku secara rinci

"Ck, jadi bapak sengaja mau ngerjain saya?" Dia kini melipatkan tangan nya.
"Salah kamu sendiri jadi orang ceroboh. Inget yah kamu masih punya hutang hukuman." Ucapku sambil mendekatkan wajahku.
"Kalau begitu sekarang saja, lagian bapak engga suka sama aku jadi batalkan saja pertunangan ini. Engga apa-apa anggap itu hukumanku."

"Kata siapa aku akan membatalkan pertunangan ini?" Dia langsung terhenyak kaget.
"Kenapa? " ucapnya  sambil  membulatkan matanya.
"Kamu tidak perlu tau alasan nya." Jawabku dengan santai.
"Dan satu hal lagi, jangan panggil aku bapak. Aku belum tua, kenapa kamu engga panggil aku kaya dulu, 'kak Rama ambilin brownies nya dong?'" aku menirukan gaya bicara Manja Dea 12 tahun yang lalu.

"Ikh, ogah." Lalu dia langsung menginjak kakiku untuk ke dua kalinya.
"Adawww, kenapa kamu hobbi banget nginjak kaki ku?" Aku langsung memegang kaki yang dia injak.

"Salah sendiri jadi orang nyebelin, wleee" dia pergi sambil menjulurkan lidah nya.
"Awas Dea, kamu akan menyesal" rutukku dan Dea sudah pergi.

Deandra Pov...

Ya ampun kenapa dunia ini sempit banget? Jadi guru baru aku adalah tunanganku sendiri? Yassallam. Aku hanya diam sebal dan aaaarrrgghhh, liat wajah nya yang sok baik depan keluargaku , nih makhluk punya kepribadian ganda kali ya?

"Jadi, kamu guru matematika nya Dea nak Rama?" Tanya papah sama si bapak ini.
"Iya Pah, kebetulan aku jadi guru sementara karena guru yang biasa mengajar sedang cuti melahirkan." Jawabnya dengan senyum khas evil nya, idiih ngapain dia manggil papah aku dengan sebutan papah?

"Kebetulan dong, Dea paling lemah dalam pelajaran matematika Ram." Lah apa-apaan coba kak Gibran ngikut-ngikutin buka aib adiknya.😠
"Oh jadi Dea lemah dalam pelajaran matematika mas?" Tanya nya sambil tersenyum dan melirik licik padaku, sampai aku bergidik ngeri.

"Iya, tolong ajarin Dea dengan baik dan tentunya harus sabar." Mamah kok malah gitu sih? Gimana nasib aku harus di ajarin dia? Si bapak evil ini.

"Iya mah, Rama akan mencoba dengan setulus hati." Idiiw dia sok manis banget kaya malaikat padahal dia evil.

"Ayo makanan sudah siaaap" Mommy Ria dan Daddy Bisma memanggil kami yang duduk di balkon, karena kami sedang mengadakan pesta barbeque di halaman belakang vila.

Author Pov...

Sinar matahari masuk kedalam pelupuk mata Dea, sehingga dia merasa silau dan di terbangun.
"Hoaaaam, jam berapa sekarang? " lalu Dea melihat jam dinding yang terpajang.

"Jam 08.00 kok kaya yang sepi." Dea langsung bangun dan keluar dari kamar nya.
"Mah, pah, kak Gibran?" Panggil Dea yang turun dari tangga.
"Mereka sudah di Jakarta." Jawab Rama singkat sambil membaca buku.
"Apa?? Bapak jangan bohong sama aku? Bukan nya rencana kita pulang nanti sore?"
"Iya, tapi mereka orang sibuk tidak seperti kamu. Ada urusan mendadak jadi mereka harus pulang, lagian kamu tidur kaya kebo mati tau, susah di bangunin alhasil aku yang harus rela nunggu sampe kamu bangun dan kita pulang." Jawab Rama yang langsung menutup buku tebal nya dan berjalan mengampiri Dea.

"Cepet mandi terus kita sarapan, aku sudah lapar." Lalu Rama pergi ke ruang makan.
"Dasar bapak sombong, haduh sebutan buat dia apa sih yang pantas? Sifat nya susah di tebak kaya bunglon. Ahaaa, iya bapak bunglon." Ucap Dea yang kemudian kembali ke kamar nya dan mandi.

Deandra Pov...

"Kamu lelet banget, kalau bukan karena papah nitipin kamu ogah aku nunggu kamu, biarin aja kamu tinggal disini sendiri di makan genderuwo." Ancam nya sambil bersandar di dekat mobil nya.
"Iya bentar, engga sabaran amat sih? Bawain koper kek masa aku bawa sendiri." Ucapku kesal sambil berlari kecil keluar Vila.

"Salah sendiri, nginep cuma 1 hari bawa barang kaya yang mau nginep sebulan. Makanya jadi cewek jangan ribet dan manja." Dasar bapak bunglon, engga peka banget fiuuhhh bete aku lama-lama sama dia.

Dengan terpaksa aku masukin koper berukuran mini kedalam bagasi mobil nya. Wow mobil nya Range Rover Evoque. Padahal mobil yang dia pake saat pertama kali ketemu di kedai eskrim bukan ini.

"Kenapa bengong? Cepat masuk kamu itu menyusahkan." Haduuuh dia ngoceh mulu. Ya Tuhan kenapa kau mempertemukan aku dengan manusia bunglon ini.  ̄﹏ ̄

Setelah masuk aku hanya diam, iya diam malas banget aku ngobrol sama dia, Idiiih malesin.
"Mau celaka? Pasang seatbelt nya." Oceh dia lagi.

"Emangnya bapak mau nyelakain aku? Engga pake seatbelt aja kalo bapak hati-hati nyetir nya engga bakalan apa-apa." Jawabku kesal, rasanya aku ingin ngamuk sama keluarga sendiri.

"Oh gitu, baiklah." Dia langsung menstarter mobil nya, dan menginjak gas lalu dia melajukan mobil dekan kecepatan tinggi, sampai aku engga bisa duduk di posisi normal.

"Bapak serius mau bunuh aku?? MAMAAAAAAAAH." Aku teriak sekenceng mungkin dan mobilpun berhenti.
"Mau ngelawan lagi?? " tanya nya dengan tatapan tajam setajam keris empu gandring. Lalu aku langsung menggeleng dengan wajah ketakutan dan jantungku hampir mau pindah ke perut.

"Anak pintar." Ucap nya dengan senyum evil nya, aku langsung bergidik ngeri secepat mungkin aku pasang seatbelt dan sekarang dia membawa mobil dengan kecepatan normal.

Bapak bunglon aku benci banget sama eloooooo. ≧﹏≦

TBC

Revisi: 04 Maret 2017

MR. BUNGLON IS MINE (COMPLETED)Where stories live. Discover now