Bab XXIIIa

47.2K 2K 193
                                    

Hello. Part ini aku buat dengan meloncat waktu setiap bagian ceritanya. Jadi, kalau bingung jangan pada protes ya karena sudah dikasih tau sebelumnya.

Makasih sudah setia komen, baca dan vote cerita ini.

Happy reading all.. :)

★******************************************★

Apa yang dilakukan oleh pembunuh itu benar-benar keterlaluan! Tidak bisa kupungkiri jika aku sangat senang jika ia tidak jadi menikah dengan keluarga Rainhold yang sangat terkenal hingga di negera ini. tetapi mendengarnya lari bersama lelaki lain semakin membuatku terbakar! Bahkan dari Dylan, malaikatku menggantikannya menikah dengan Rafael Rainhold.

Agh! Aku ingin sekali mencarinya. Menemukan keberadaanya tetapi itu malah melukai harga diriku. Aku tidak ingin memilikinya yang sudah mengorbankan semuanya hanya demi lelaki yang bernama Gery! Lelaki yang kudapatkan informasinya hanya lelaki brengsek yang suka mempermainkan perempuan! Ia lebih menyukai lelaki seperti itu!

Walaupun aku berusaha menyingkirkannya dipikiranku selama hampir 3 minggu ini. Menghancurkan semua foto-fotonya di ruanganku, tetap saja aku masih belum bisa melupakannya! Membayangkannya hanya berdua dengan lelaki itu. Membayangkan mereka mungkin saja sudah tidur bersama atau sudah menikah. Tidak! Aku tidak boleh memikirkannya!

"Dareen, apa kamu mendengar yang aku katakan?" Tanya si tua menjentikan jarinya untuk menarik perhatianku.

"Sepertinya ia memikirkan hal yang lain" ucap om Nathan Hendrawan menggodaku.

"Aku mendengarnya. Jawabanku tidak!" tolakku dengan nada dingin.

"Ayolah, apa kamu tidak ingin melihatku dan Cecilia senang?" rengeknya seperti anak kecil. Aku tidak mengerti kenapa ia berubah menjadi anak kecil dihadapanku. Padahal dihadapan orang lain bertolak belakang menjadi orang yang dewasa, bersikap dingin dan arogan.

"Aku tidak ingin melihatmu senang! Minta saja Cecilia liburan sendirian. Ia pasti sangat senang bisa menjauh darimu!"

"hey! Kamu ingin menghancurkan rumah tanggaku?!" kesalnya dengan menatapku tajam. "Aku tidak akan membiarkan Cecilia bulan madu sendirian!"

"Kalian sudah banyak berbulan madu" balasku dengan nada dingin.

"Kamu tidak menikah masih belum pantas mengatakan itu. Bulan madu itu sangat penting untuk rumah tangga kami semakin harmonis" ceramahnya malah membuatku muak.

"Aku tidak akan melakukannya. bersikaplah dewasa dan jalankan bisnismu!"

"Kamu pikir aku melakukan itu karena aku ingin? Cecilia memintaku untuk memiliki anak kecil karena kamu sampai saat ini belum menikah!" ketusnya persis seperti Celine. Ah, aku lupa. Ia gurunya Celine dalam hal memaksa. Dan apa hubungannya denganku!

"adopsi saja. Diluar sana banyak anak-anak yang tidak memiliki orang tua ingin diadopsi"

"Kamu keterlaluan! Keanu menginginkan adik dari darah kandungnya sendiri"

Aku tidak yakin Keanu menginginkannya. Ia pasti menggunakan nama Keanu agar setuju dengan permintaannya.

Ia melirik ke arah om Nathan memberi kode melalui matanya agar membujukku. Seperti biasanya. Mungkin dulu-dulu aku setuju karena om Nathan membujukku untuk si tua itu. Tetapi sekarang aku tidak akan jatuh dalam jebakan mereka.

Love From A to DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang