Prolog bg. 1

90.9K 2.7K 44
                                    

Hello, gaya penulisan Love From A to D berbeda dengan penulisan Adreana. Harap dimaklumi kalau tidak sesuai dengan harapan kalian.

Buat cerita ini prolog aku bagi menjadi 2 bagian. Disini kalian akan tau kenapa Adela jahat dengan Adre dan alasannya takut pada Dareen.

Makasih buat kalian yang sudah membaca Adreana. Semoga cerita ga mengecewakan buat kalian.

So, Selamat membaca... :)

★***************************************************★

"Kamu anak kesayangan mama. Jangan pernah mengecewakan mama ya" tangan mama mengusap lembut rambutku membuatku nyaman. Apalagi dengan suasana di dekat kolam renang di samping rumah dan udara yang sejuk. Sangat asik buat bersantai sama mama.

"Iya, ma. Dela janji ga akan ngecewain mama"

"Anak mama pintar banget" mama mengecup pipiku. Senang bahagia selalu merasakan curahan kasih sayang mama dan papa yang berlimpah.

"Ma" panggil anak perempuan yang wajahnya mirip denganku berdiri didekat pintu. Ia sesekali menunduk takut menatap mama. Wajah mama yang ramah berganti dingin menatapnya. "E, mama bisa ga besok datang ke sekolah?"

"kenapa? Jangan-jangan kamu membuat masalah di sekolah ya? Dasar anak nakal!" mama berdiri dengan langkah besar mendekatinya dan mencengkram pundaknya.

"e, engga! Guru Adre minta mama atau papa.. aahhhh... sakit ma" jerit anak perempuan itu menangis karena di belakangnya dipukul mama. Aku menutup kedua mataku. Menahan rasa sakit yang selalu saja kurasakan jika ia disakiti.

"Ampun ma!" jeritnya semakin keras disela tangisnya.

"Kamu anak ga tau diri! Buat masalah saja kerjaannya!" tangan mama ga henti-henti memukulnya.

"Nyonya" Suara itu. Aku membuka mataku menatap Bi Lidya yang menghentikan mama memukul anak perempuan itu. "Kenapa nyonya memukul nona Adre?"

"Ini bukan urusan kamu! Lebih baik kamu mengurus rumah!" bentak mama dengan wajah kesal.

"Maaf, bukannya saya ikut campur tetapi nona Adre masih kecil"

"Kenapa kalau masih kecil? Anak ini kecil-kecil sudah bikin masalah di sekolah! Kalau dari kecil tidak di kasih pelajaran bagaimana kalau besar nanti?!"

Perhatianku teralihkan ke arah belakang bi Lidya, anak laki-laki yang lebih tua 2 tahun dariku menatap mama tajam.

"Nyonya, Adre tidak membuat masalah. Itu surat undangan dari guru untuk nyonya dan tuan. Besok ada penyerahan penghargaan untuk nona Adre yang menang lomba sains tingkat SD"

Aku tau dia menang lomba itu tapi aku memang merahasiakannya pada mama karena aku ga mau ikut lomba itu. Ah, menyebalkan! Gara-gara anak laki-laki itu nanti aku pasti diceramah mama.

"Kalau begitu besok kamu yang datang menemani Adre" perintah mama pada bi Lidya.

"Tapi nyonya..."

"kamu mau membantah?" mama menatap tajam bi Lidya.

"Tidak nyonya. Besok saya akan datang ke sekolah nona Adre" Bi Lidya memegang pundak anak perempuan itu yang masih menangis.

Love From A to DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang