. . .

"Duh dimana yaaaa?" Sudah hampir sejam Lucia mencari tasnya. Tapi tidak membawakan hasil.

"Gue inget banget tadi di taro di meja ini pas gue ganti" kata Lucia panik, sambil masih berusaha mencari.

Akhirnya Lucia menyerah. Dia keluar ruangan untuk bertanya pada Bu Ana, mungkin Bu Ana mengetahuinya.

Karna Lucia melihat, sebagian make up Bu Ana di ruang itu belum di bereskan.

Kebetulan saat keluar dari ruangan, Bu Ana ada di depan ruangan bersama Bu Siska.

"Maaf Bu Ana, Ibu tau tas saya gak?"

"Loh, saya gak tau Lucia. Tadi kamu taruh mana?"

"Saya taruh di meja itu Bu, warnanya coklat tua."

"Astagfirullah, jangan-jangan..." Kata Bu Ana sambil menepuk keningnya.

"Ada apa Jeng?" Tanya Bu Siska

"Gini lo Jeng, tadi kan pas udah pada keluar mau berangkat pawai. Saya masuk kedalam aula lagi, mau ngambil botol minum."

"Terus saya gak sengaja ngeliat ada 2 anak yang jalan mengendap-ngendap keluar ruangan ini. Dan dia membawa tas coklat juga. Apa Tasmu bermotif sobek-sobek Lucia?"

Lucia mengangguk cepat.

"Ya Tuhan. Siapa yang berani-beraninya mencuri." Ujar Bu Siska.

"Saya gak tau Jeng, saya gak liat mukanya. Cuma saya tau aja, dia pakai baju penari kok." Jawab Bu Ana

"Maaf Bu ada apa ya?" Kevin tiba-tiba datang, dan penasaran apa yang sedang mereka bahas. Dan kenapa Lucia cuma menunduk lemas.

"Ini lo Kevin, tasnya Lucia ilang. Dan Bu Ana ngeliat dua murid yang memakai costume penari disini ngambil tasnya Lucia. Tapi tidak tahu siapa orangnya."

"Apa aja isi tasnya Lucia?" Tanya Kevin cemas.

"Emhh, ada baju ganti gue. Handphone, sama dompet" kata Lucia lemas.

"Astagaa, keterlaluan! Kevin tolong kamu ke ruang siaran, dan suruh seluruh murid untuk berkumpul disini saat ini juga." Perintah Bu Siska, yang di balas dengan anggukan dan kepergian Kevin.

"Lucia Ibu minta maaf ya, kamu jadi kayak gini, kamu sabar ya. Duduk aja dulu, insyaAllah ketemu kok." Hibur Bu Siska.

. . .

Lucia's POV

Gue dosa apa sih?
Tas pakek acara ilang segala.

Bu Siska marah besar. Dan langsung mengoperasi smua tas yang ada disini. Khusunya tas para penari disini.

Dan gue, cuma duduk di pinggir sambil meratapi malangnya nasib gue. Gimana gue ganti bajunya kalo gini? Kunci mobil juga ada di tas itu.

Tapi untungnya mobil gue masih utuh terparkir. Dan Bu Siska menyuruh Pak Satpam untuk berdiri di sebelah mobil gue.

"Ibu paling gasuka sama orang yang ngambil barang orang lain tanpa izin. Kalian tu disekolahin orang tua kalian biar pinter! Bukan jadi maling!"

First BoyfriendWhere stories live. Discover now