Chapter 1 ✔

18.9K 1K 94
                                    


Warning! Walaupun cerita ini sudah tamat, tolong jangan pernah TIDAK tinggalkan jejak jika kalian menyukai cerita ini, hargai author yang sudah selesaikan buku ini selama 10 bulan lamanya :)

[(28-3-2017) A/N = Jika ada chapter yang hilang, itu bukan karena di-private, tetapi chapter tsb sedang dalam proses revisi. Harap maklumi.]

o0o

Terlihat seorang gadis bersurai merah muda sedang duduk di depan meja riasnya, tangannya bergerak dengan lihai memoleskan sedikit bedak padat dan lipstik di bibir sensualnya.
Ia menatap puas hasil karya
nya di pantulan cermin besar di hadapannya.

Hari ini adalah hari pertama bagi gadis pemilik marga Haruno ini untuk mengajar sekolah swasta milik sang ibu tiri - Haruno Tsunade. Wanita yang tadinya bermarga "Senju" ini menikah dengan ayahnya saat ia masih duduk di kelas dua sekolah menengah pertama setelah kematian sang ibunda empat tahun sebelumnya.

Ibu tirinya ini tak seperti ibu tiri yang suka dibicarakan orang lain. Bukan juga seperti yang ada pada cerita dongeng snowwhite atau cinderella yang selalu membuat anak tirinya menderita.

Justru ibu tirinya ini mirip dengan ibu kandungnya.
Ia sangat perhatian dan baik kepada Sakura, sebelum ataupun sesudah menikah dengan sang ayah. Sehingga, mudah bagi Sakura untuk beradaptasi dengannya.

Sebenarnya menjadi guru "Sekolah Menengah Atas" bukanlah cita-cita Sakura. Cita-cita gadis muda ini adalah menjadi seorang dosen di universitas ternama di kota kelahirannya-Universitas tempat ia menimba ilmu pengetahuan hingga mendapatkan ijazah S1 dan mendapatkan gelar Sarjana pendidikan. Namun, sang ibunda menyarankan agar ia bekerja terlebih dahulu sembari melanjutkan kuliahnya ke S2, dengan begitu ia akan terbiasa dengan tingkah laku para mahasiswanya nanti.

"Anggap saja sebagai latihan," ungkap sang ibu waktu itu.

Saat ini, ia sedang berjalan menuju garasi tempat mobil mercy kesayangannya, hadiah dari sang ayah saat hari wisudanya dua minggu yang lalu karena mendapat nilai IP tertinggi di antara para mahasiswa di seluruh antero kampus pada tahun angkatannya.

Ia mengeluarkan mobilnya dari manssion Haruno dan mengemudikannya dengan kecepatan tinggi karena saat ini, keadaan lalu lintas Konoha masih terlihat renggang dan sepi, mengingat waktu masih menunjukan pukul 06.35 pagi.

Ia sengaja datang pagi agar tak terjebak macat yang sudah menjadi budaya dan ciri khas Kota Konoha dan sampai tepat waktu di sekolah milik ibunya yang jaraknya lumayan jauh dari manssion.

Kurang lebih sekitar satu jam-an, sampailah ia di gerbang Konoha International High School, sebuah sekolah swasta yang masih merupakan anak cabang dari Senju Corp-perusahaan besar milik kakek dari ibunya. Sekolah ini diperuntukan bagi siswa kalangan atas, karena masuk ke sini membutuhkan kocek yang cukup besar, belum lagi uang bulanannya yang mengalahkan gaji sebulan pegawai biasa. tak lupa mereka bukan hanya kaya tetapi kecerdasan para siswa- siswinya sudah banyak diakui orang-orang.

Semua mata tertuju padanya ketika melihat mercy merahnya memasuki gerbang KIHS. Blush putih serta Rok span hitam selutut dengan high heels setinggi 15 cm melekat indah di tubuh proporsionalnya.

Sakura melepaskan kacamata hitam yang ia gunakan sejak di mobil agar terhindar dari sinar matahari yang terlalu mencolok, lalu ia tersenyum pada para siswa-siiswi yang tengah melongo menatapnya. Terdengar bisikan-bisikan kecil dari mereka yang melihatnya.

Between Hate and LoveWhere stories live. Discover now