"Baiklah kalau gitu saya permisi." Pamit satpam dan setelah satpam itu jauh  bekapan tangan ku melonggar dan dia langsung menggigit tangan.

"Adaaawww." aku langsung melepaskan dan melihat tanganku  sedikit memerah karena gigitan dia.

"Dasar cowok kurang ajar. Siapa elo meluk-meluk sembarangan. Dasar otak mesum." Bentak nya dengan berkacak pinggang.

"Hei, saya sudah bilang kalo kamu itu salah paham. Saya hanya mau mengambil kunci mobil yang jatuh ke kolong mobil kamu." aku mencoba memberi penjelasan.

"Dasar, dasar om-om mesum udah deh ngaku aja. Udah sembarangan deket mobil orang, meluk-meluk pula lagi." Dia malah tidak percaya dan makin nyolot.

"Hei, bocah ingusan terserah kamu mau percaya atau engga, yang jelas semua yang kamu tuduhkan itu salah." Ucapku sambil mendorong dahinya dengan telunjukku

"Awwww" sekarang dia menginjak kakiku sampai meringis kesakitan.

"Rasain tuh cowok mesum, maling, kurang ajar. paket lengkap kejelekan elo." Ucapnya sambil masuk kedalam mobilnya dan pergi. Aku menatap sekilas plat nomor nya.

Author Pov …

Di dalam mobil, Dea terus-terusan mengomel kejadian tadi.
"Apa-apaan ini? Hari apa ini? Serius dari pagi sampe malam aneh." Dea merasa frustasi.

"Tunggu??? Mana mungkin aku pulang kerumah? kan ceritanya aku lagi ngambek. Tengsin dong kalo aku pilang? Berarti aku kalah." Dea menghentikan mobilnya dan dia berfikir akan pulang kemana dia malam ini.

"Ahaaa💡, kerumah Eifel aja." Ucap nya dengan senyum mengembang.
"Mungkin dia belum tidur jam segini. Iya semoga aja kemana lagi aku pulang coba" Dea menjalankan mobil nya setelah melihat arloji nya.

Deandra Pov…

Aku udah sampe di depan rumah Eifel, waktu menunjukan pukul 10 malam.

Tok tok tok…

"Assalamualaikum." aku mengucapkan salam dan langsung di jawab oleh yang punya rumah.

"Waalaikumsallam, ekh Dea." Ternyata yang membukakan pintu adalah Ibu nya Felyn.

"Maaf ibu, Dea malem-malem datang kesini." Ucapku sedikit sungkan.
"Ya ampun Dea engga apa-apa ayo masuk nak." Kemudian aku langsung mengekor Ibu masuk kedalam rumah.

"Dea, kamu kemana aja? Tadi ayah nelpon aku nanyain kamu ada sama aku atau engga." Felyn langsung nyamperin dengan wajah penuh khawatir.

Mungkin Pak Imam yaitu ayah nya Felyn di suruh kak Gibran buat nanyain aku karena engga pulang sampe malem. Ayahnya Felyn memang kerja di kantor papah sebagai supir, tapi beliau sudah kerja lama sebelum aku kenal sama Felyn.

"Sudah kak, kasian Dea kaya yang capek gituh ajak dulu ke kamar, ibu mau masak air buat Dea mandi." Ibu langsung mengerti karena aku memang capek banget. Seragam aja masih di pakai.

"Yaudah Dea ayo ke kamar." Ajak Felyn dan aku mengangguk.
Setelah sampai di kamar Felyn kembali menanyakan alasan aku engga pulang ke rumah.

"Ada masalah apa Dea?" Terlihat garis khawatir di mata nya yang terhalang kacamata.
"Aku mau di jodohin Fel" jawabku lemas.

"APA???" Felyn langsung menutup mulut nya karena di sadar dia punya adik kecil yang pastinya sudah tidur.
"Kok bisa? Kamu bercandakan Dea??" Lanjut Felyn yang kini mengurangi volume suara nya.

Aku hanya mendengus pasrah, sambil menjatuhkan badan di kasur Felyn.
"Keputusan kamu?" Tanya Felyn
"Aku nolak Fel, ogah banget. Kamu tau cincin ini adalah cincin tunangan aku sama dia. Ini cincin yang akan aku pasangin di jarinya nanti, dan dia juga mempunyai cincin yang nantinya akan dia pasangin ke jari aku." Jawabku panjang lebar sambil memegang cincin yang ada di kalungku.

"kamu inget wajah nya?" Tanya Felyn lagi.
Dan gue hanya menggelengkan kepala gue. "Aku lupa Fel, serius. Aku pernah cerita kan aku engga ingat kenapa pakai kalung ini."

Ceklek…

Pintu kamar Felyn terbuka, dan ternyata itu ibu nya Felyn
"Dea, air panas nya udah tuh tinggal mandi sekarang." Ucap ibu, langsung aku beranjak dan menghampiri ibu.
"Makasih ibu, maaf Dea repotin kalian." Ucapku yang merangkul lengan ibu. Iya aku juga memanggil ibu nya Felyn dengan sebutan ibu, itu juga aku yang minta.

"Iya nak, cepat mandi udah malem loh besok kan sekolah." Perintah ibu dan aku langsung ke kamar mandi buat go to take a bath.

Author  Pov…

setelah selesai mandi dan berganti pakaian, Dea langsung tertidur pulas. Felyn memilih tidur bersama ibu nya karena dia tau kalau Dea tidak bisa tidur berdua terlebih ukuran ranjang Felyn yang memang berukuran sedang, bisa untuk 2 orang tapi tidak bagi Dea, karena Dea tidak suka sempit.

🍁🍁🍁

Keesokan pagi nya, Dea ikut sarapan bersama keluarga Felyn.
"Selamat pagi semua." sapa Dea dengan senyum.

"Pagi, ayo nak sarapan." Ajak pak Imam ayah nya Felyn
"Iya pak." Jawab Dea, tapi Dea terlihat sedih dia ingat keluarga nya.

"Kenapa kamu murung Dea?" Tanya Felyn.
"Engga apa-apa Fel. Oh ya ini seperti bukan seragam yang aku pakai?" Tanya Dea.

Uhuk…uhuk…

"Ya ampun ayah pelan-pelan" tiba-tiba pak Imam tersedak dan ibu memberi nya air.
"ya ampun Dea, kan dulu kamu pernah maen kesini terus ninggalin seragam kamu disini" ucap Felyn dengan sedikit hati-hati.

"Oh kok aku lupa yah? Hehehehe" jawab Dea kemudian melahap makanannya.
"Nak Dea, mobil kamu bapak titipin di rumah pak Rt karena hanya rumah dia yang mempunyai garasi disini." Ucap pak Imam.
"Iya pak makasih, maaf repotin." Ucap Dea.

***
Deandra Pov…

Seketika aku langsung bengong kaya orang bego. Begitupula dengan Felyn.
"Ini ketua Rt di kampung kamu?" Tanyaku sedikit berbisik karena melihat penampilan nya.
Memakai baju motif bunga tidak di kancingkan hanya menunjukan kaos nya. Ujung dari baju nya dia ikat seperti model zaman 80an. Rambut kelimis kaya pake minyak goreng 2 liter.

"Maaf pak Rt teman saya mau ambil mobil nya." Ucap Felyn dengan sedikit geli.
"oh iya neng Felyn." Jawab nya sambil menatapku dan dia mengedipkan matanya padaku seketika aku langsung bergidik.

"Kenapa makhluk model begini jadi rt?" Tanyaku sambil berbisik
"Hmmm, aku juga enggak tau, yang jelas dia bujang lapuk usia nya udah kepala 4 belom nikah, aku aja takut ama dia. Tapi kayanya dia suka sama kamu Dea." Asli ini si Felyn minta di timpuk enak aja
"Idihh ogah" ucapku sambil bergidik lagi. Dan dia hanya cengengesan.
"Mending mana, ini apa tunangan kamu?" Tanya nya sambil terkekeh
"Eifeeeeeelllll" teriakku meski sedikit berbisik dan mencubit pinggang nya.╰_╯

TBC

Revisi: 26 Februari 2017

MR. BUNGLON IS MINE (COMPLETED)Where stories live. Discover now