Part 12 *Please, don't!*

2.8K 355 87
                                    

#Choi Da Eun POV#

Ini baru saja beberapa menit setelah pergantian shift. Tapi kami semua sudah terkejut dengan sebuah teriakan.

"AAKKKHH!!"

Dengan refleks, semua orang yang mendengar suara itu pun segera berlari ke sumber suara tersebut. Di pojok tergeletak seekor kucing berbulu putih yang sudah mati. Darahnya yang segar masih tidak tersentuh oleh siapapun. Rekan kerjaku menatapku dengan wajah gila. Dia baru saja berteriak tapi dia sudah bisa menatapku seperti itu.

"Kau yang membunuh kucing itu kan?" dia bertanya.

Aku melihat sekitar. Sepertinya semua orang menunggu jawaban dariku.

"Anniya" jawabku ketus.

"Nan anniraguyo" aku melanjutkan.

"Geojitmal! Kau masih tidak mau mengaku kalau kau itu vampire?" dia bertanya.

Aku mengernyitkan alis. Keringatku mengalir ke pipi dan secara tidak sadar tanganku mengepal kuat. Aku baru saja ingin menjawabnya tetapi seseorang muncul di depanku. Dia menatapku dengan senyumannya seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

"Kita bertemu lagi" ucap Yoon Gi.

"Yoon Gi ssi" aku menyapanya.

"Kau sudah makan coklat yang ku beri?" dia bertanya.

Aku melihatnya dengan heran. Dia membahas sesuatu yang bahkan tidak penting sama sekali di saat yang tidak tepat seperti ini. Maksudku, sekarang!!

"Jeogi,"

"Sudah ku bilang coklat itu bagus untuk kulit" dia memotong kalimatku.

Aku tidak bisa bersuara.

"Kau" panggilnya pada gadis yang berteriak.

"Aku lupa namamu. Bisa kita bicara sebentar?" dia berjalan mendekati gadis tersebut dan segera membawanya keluar.

Semuanya mengerumuniku. Menanyaiku semau mereka dan memfitnahku sembarangan. Aku menutup kedua telingaku dengan tangan.

"Apa yang kalian lakukan?" aku mendengar suara ketua yang secara tidak sadar, aku tahu bahwa dia bertanya dengan suara yang cukup keras. Membuat para karyawan dan juga customer terdiam sejenak.

Mataku tertuju ke arahnya, tepat di depanku.

Seorang karyawan membuka mulut bahwa aku yang telah membunuh kucing tersebut. Bukan hanya itu, tapi mereka juga menyebut-nyebut Tae Hyung gamdongnim. Aku menatap ketua dengan khawatir bahwa dia akan percaya pada kata-kata mereka.

"Aku sudah menjelaskannya pada mereka" aku mencoba membela diri.

Tangan ketua tiba-tiba saja mendarat di kepalaku. Mengelusnya beberapa kali sehingga membuat jantungku berdetak dua kali lebih cepat. Perutku terasa di penuhi oleh kupu-kupu. Kurasa aku akan meledak!

"Jangan takut" ucapnya.

"Da, gwenchanhalgeoya (semuanya, akan baik-baik saja)" dia melanjutkan.

Dia berbalik melihat para karyawan.

"Siapa yang melihat Da Eun membunuh kucing ini? Angkat tangan" ujarnya.

Semuanya saling menatap. Tidak ada yang mengangkat tangan. Ini sudah cukup membuatku lega.

"Lalu, siapa yang melihat Da Eun yang menyebabkan kecelakaan kemarin? Angkat tangan" lagi-lagi dia melanjutkan.

Kali ini sama. Tidak ada satu tanganpun yang berada di atas.

"Sudah ku bilang, jika kalian ingin menuduh seseorang, pastikan untuk membawa bukti" tuturnya.

"Bagaimana sajangnim bisa tahu kalau dia bukan pelakunya? Sajangnim sendiri juga tidak melihatnya kan?" seseorang bertanya.

Vampire Disease (Jungkook BTS FanFiction)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz