Part 5 *His Name*

3.1K 447 25
                                    

#Choi Da Eun POV#

Apartemennya terlihat sempurna. Dengan design royal room seperti ini, berhasil membuatku merasa seperti rumah sendiri. Jika melihat lurus, mataku akan membawaku ke ruang tamu dengan bundaran meja kaca yang di kelilingi oleh empat single sofa berwarna beige. Jika mengangkat mata kalian ke atas sedikit, maka kalian tidak akan melihat jendela. Melainkan sejejer dinding kaca yang mengkilap. Pemandangan Seoul dari lantai 37 sukses membuat mulutku ternganga lebar. Untuk bagian sayap kiri, terdapat dapur minimalis dengan alat-alat masak lengkap. Untuk bagian kanan, terdapat dua pintu yang ku terka sebagai kamar dan toilet.

"Masuklah" ujar ketua yang sampai sekarang ini belum ku ketahui namanya itu.

Aku melepas sepatu boot ku dan ku ikuti dia dari belakang.

"Aku akan menganggap ini impas karena aku akan tidur di sofa malam ini" lagi-lagi dia bercakap sambil melepaskan jas luarnya yang akhirnya dia gantung di penggantung baju.

Dia berjalan ke kamar dan menyuruhku untuk menunggu di sini. Aku sempat berjalan untuk meraba dinding transparan ini. Terlihat sangat kokoh dan tebal. Aku melihat ke ponsel ketua yang bergetar di atas meja. Aku segera meraih ponselnya dan menunggunya untuk keluar sedetik. Layar ponselnya tertampil Jung Ae Ri dengan emoticon love di sampingnya. Aku menghela nafas. Mau tidak mau aku harus pergi ke kamarnya.

#Jeon Jungkook POV#

Aku melepas baju dalamanku dan celana panjangku. Menyisahkan celana boxer sambil berdiri di depan lemari. Berkutat dengan baju-baju yang akan ku pakai malam ini. Aku belum pernah merasakan ini sebelumnya. Maksudku, hei! Siapa yang tidak memikirkan hal aneh ketika ada seorang gadis cantik yang bakal tidur di kamar apartemennya? Dahiku tiba-tiba saja bersimbah keringat dingin. Kurasa aku telah jatuh cinta pada pandangan pertama.

Aku tidak yakin kenapa aku sangat lama berfikir apa yang akan ku pakai malam ini. Aku tidak yakin juga apakah karena bajuku yang kedikitan atau apa. Tapi intinya, bajuku tidak sedikit. Pintu tiba-tiba terbuka dan gadis itu berjalan masuk.

Kalian tahu apa yang ku lakukan?

Aku meloncat begitu saja ke dalam lemari. Menutupi semua absku dan bagian lainnya yang tidak tertutupi kain dengan baju-baju.

Apa? Ideku kurang bagus?

Lalu apa yang akan kalian lakukan jika seorang gadis masuk ke kamar kalian ketika kalian sedang mengenakan boxer?! Hanya BOXER!!!

"Choesonghamnida!!" dia meminta maaf sambil memutar badannya untuk menghadap pintu.

Ini hal yang paling memalukan di sepanjang hidupku! Apa dia melihat rambutku yang berantakan? Atau bulu kakiku? Aku tidak peduli.

Sekarang hal yang ku lakukan langsung adalah menyambar baju apapun untuk segera ku pakai sebelum dia berbalik lagi.

"Ada apa?" aku berusaha membuat semuanya terasa natural tapi yang ku lakukan malah membuat suasana menjadi canggung. Sangat canggung!

"Eo, geureonikka. Anu, tadi, uhh, jadi.."

Dia terbata-bata. Sudah kuduga. Dia pasti telah melihat sesuatu. Sesuatu yang memalukan di dalam diriku.

Dia lagi-lagi membungkuk untuk meminta maaf. Kali ini dia menyodorkan ponselku yang masih berbunyi sedari tadi. Aku mengambilnya dari tangannya dan segera ku angkat panggilan dari calon tunanganku. Hanya calon. Camkan itu baik-baik.

#Choi Da Eun POV#

Aku tidak minum soju ataupun wine detik ini. Aku tidak berada di padang gurun ataupun sauna detik ini. Tapi kenapa wajahku bisa sepanas ini? Apa karena ketua? Itu juga memungkinkan. Abs nya, tak bisa ku jelaskan dengan kata-kata. Ku tekankan sekali lagi yah. Aku hanya melihat abs nya saja. Tidak lebih.

Aku telah berada di kamarnya untuk setengah jam dan tidak bisa tidur. Untuk itu, aku segera membuka pintu dan menemukan ketua sendiri masih belum tidur. Melainkan sedang menikmati wine dan pemandangan di ruang tamu.

"Tidak bisa tidur?" dia bertanya.

"Ne" aku menjawab dan berjalan untuk menduduki sofa depannya.

Di atas meja terdapat satu lagi gelas wine yang kosong. Seolah-olah ketua tahu aku akan duduk bersamanya tengah malam begini. Dia menuangkan sedikit wine untukku.

"Choi Da Eun ssi" dia memanggil nama lengkapku.

Aku mendongak. Melihatnya yang berdiri ketika aku sedang duduk.

"Jungkook ibnida"

"Jeon Jungkook"

Dia akhirnya,

menyebut namanya.

A.N

Ga ada hope lain kecuali minta vomment

Wkwk

Gamsahamnida ^^



Vampire Disease (Jungkook BTS FanFiction)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ