Part 6 *Accidentally*

3.1K 391 24
                                    

#Choi Da Eun POV#

Jeon Jungkook adalah namanya. Aku yakin aku pernah mendengar nama itu di suatu tempat. Tapi aku lupa.

"Berapa umurmu?" dia bertanya.

Aku menenggak wine yang di tuangnya hingga tidak menyisahkan satu tetespun. Dia akhirnya memutuskan untuk memulai percakapan senioritas.

"25 untuk tahun ini" aku menjawab.

"Aku lebih tua darimu dua tahun" ujarnya dan akhirnya duduk di depanku.

#Jeon Jungkook POV#

Aku yakin aku telah menyebut nama lengkapku. Tapi kenapa dia masih belum tahu apa-apa? Aku kira aku sangat terkenal di Korea Selatan. Ternyata tidak. Gadis yang duduk di depanku menjadi salah satu buktinya. Sekarang giliran dia yang berdiri, berjalan mendekati dinding kaca tanpa gorden. Melihat pemandangan Seoul memang mengasyikkan.

"Apa anda pandai minum?" aku bertanya bermaksud untuk mengenal dia lebih dekat.

Dia menggeleng. Kedua matanya tidak melihatku.

"Biasanya aku akan pingsan setelah.."

Aku menahan tubuhnya yang tiba-tiba terjatuh.

"Akan pingsan setelah tegukan pertama" aku melanjuti.

Aku tersenyum sinting. Bisa-bisanya di saat seperti ini aku tersenyum. Maksudku, gadis ini menarik sekali. Dia tahu bahwa dia akan pingsan setelah minum anggur. Tapi dia masih menenggaknya tanpa berfikir bahwa dia akan tidur satu atap dengan atasannya sendiri.

Aku segera menggendongnya ke kasurku yang super empuk. Memakaikan bed cover sampai bagian lehernya. Membetulkan rambutnya dan mempelajari wajahnya.

Aku menguap sekali dan akhirnya memutuskan untuk berjalan keluar dari kamarku sendiri.

#Choi Da Eun POV#

Aku mengedipkan mataku berkali-kali. Memikirkan apa yang telah terjadi kemarin sampai aku berada di tempat ini. Konyol sekali. Bagaimana bisa aku setuju begitu saja dengan ide ketua yang begitu berbahaya bagi gadis sepertiku? Aku segera berjalan sempoyongan ke arah pintu. Memutar kenop ke kanan dan mendorong pintu tersebut ke depan. Aku bisa mendengar suara "SSZZZHT" untuk sedetik yang akhirnya ku tutup pintu kembali. Aku segera menggenggam tangan kananku dengan kuat. Menampakkan kedua barisan gigiku karena menahan rasa sakit. Kulitku terbakar sedikit karena sinar matahari yang masih menembus dinding apartemen ini. Beberapa bintik hitam kecil muncul setelah beberapa menit. Aku mengetuk pintu sambil memanggil ketua. Tapi tidak ada sahutan sekalipun yang akhirnya ku asumsikan bahwa dia telah berangkat kerja. Aku segera berjalan ke arah lemari. Mengobrak-abrik semua pakaiannya yang akhirnya ku pakai untuk menutupi semua badanku. Dari ujung rambut sampai ujung kaki. Aku berjalan keluar. Meraih telepon yang tersedia di pojok kanan sambil membuka buku telepon. Nama yang ku lihat dan ku kenal sekali lihat adalah "Kim Tae Hyung" gamdongnim. Aku menekan nomornya tanpa berfikir panjang.

#Kim Tae Hyung POV#

Ponselku berbunyi di tengah rapat. Aku lagi-lagi lupa untuk mengaturnya ke profil getar. Aku menggaruk kepalaku yang gatal tiba-tiba. Semua orang yang menghadiri rapat ini menaruh mata mereka ke wajahku.

"Wae?" aku bertanya melihat mereka satu per satu.

Sajangnim, alias Jungkook, sepupuku yang berbeda satu tahun dariku menganggukkan kepalanya padaku. Aku segera berjalan keluar dari rapat yang tidak cukup penting. Aku bermaksud untuk tidak meladeni gadis yang menelfonku. Maksudku, ponselku berbunyi hampir 100 kali dalam sehari dan yang menelfonku adalah gadis-gadis yang ku temui di klub-klub malam. Lagipula mereka tidak terlihat menarik di mataku. Setelah melihat layar ponselku, mataku terbelalak. Jungkook menelfonku. Jelas-jelas dia ada di ruangan rapat bersamaku tadi. Bagaimana dia bisa berada di dua tempat sekaligus? Aku membuka pintu, mengecek apakah adik sepupuku masih disana atau tidak. Ku geser layar hijau di ponselku untuk menjawabnya.

Vampire Disease (Jungkook BTS FanFiction)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن