"Hyo Jin-ah".
Aku menoleh dan melihat Gi Kwang Oppa berjalan pelan ke tempat aku berbaring di Rumah Sakit Tiongkok ini. Aku tersenyum ketika kutau Gi Kwang Oppa menghampiriku.
Dia langsung mengusap rambutku ketika sudah sampai di dekatku, aku mendengar Oppa menghela nafas pelan dan dia tersenyum, kali ini senyumnya sangat hangat. "Oppa kira, kau akan benar-benar membenci keluarga 'Yong', tapi ternyata kau bisa memaafkan mereka", katanya yang juga mengambil posisi duduk di sebelah ranjang tempat aku berbaring.
Aku juga mengambil posisi duduk bersandar pada kepala ranjang.
"Kau sudah melakukannya dengan baik Lee Hyo Jin", katanya sambil menunjukan barisan giginya yang rapi. "Jjarreseo!", sambungnya.
Aku membalas senyumannya. Beberapa saat kemudian aku juga menghela nafas cukup panjang. "Jika aku ingat-ingat kejadian 21th lalu, secara manusia jelaslah aku tidak akan bisa mengampuni keluarga 'Yong', Oppa, rasanya masih sangat menyakitkan", kataku sambil tetap memandang Gi Kwang Oppa.
Gi Kwang Oppa tersenyum.
"Tapi ...", kataku sedikit berpikir. "Ketika aku juga mengingat bagaimana keluarga 'Yong' sangat menyayangiku", aku terdiam beberapa detik. "Kurasa aku harus mengabdi pada Appa dan Eoma Yong Jun Hyung Oppa karena sudah merawatku, yaahhhh ... setidaknya, itulah yang bisa aku lakukan saat ini". Kataku berusaha bijaksana.
"Oppa awalnya sangat terkejut ketika dua tahun lalu Oppa mengetahui bahwa kau dirawat oleh keluarga 'Yong', tapi ketika Oppa kira kau sangat bahagia di tengah-tengah mereka, kurasa Oppa akan tetap membiarkanmu tetap berada diantara mereka semua".
Aku menggeleng pelan, lalu aku meraih tangannya yang cukup berotot itu, "Oppa, aku pikir, setelah ini aku harus membiasakan diri tinggal bersamamu di Korea, aku tidak akan tinggal di Cheongdam-dong lagi, aku ingin tinggal bersama Oppa-ku. Bagaimana menurutmu?", tanyaku yang memang meminta pendapat darinya.
Oppa-ku mengerutkan keningnya, sepertinya dia sedang berpikir cukup keras, terlihat dari raut mukanya.
"Kau tidak mau tinggal bersamaku?", tanyaku sedikit berteriak.
Lalu Oppa tertawa ringan, "kurasa aku harus pindah ke Apartemen lain Lee Hyo Jin", katanya menjelaskan.
"Wae?"
"Memangnya kau mau tidur satu ranjang denganku?"
"YA!!!", teriakku tidak terima.
Lalu dia semakin terkekeh. "Arrasseo-arrasseo, Oppa tau aturan mainnya. Hanya Yong Jun Hyung-lah kurasa yang boleh tidur bersama denganmu, walaupun kau mengira dia Oppa-mu", katanya lalu terkekeh lagi.
Darimana Oppa-ku tau, jika dua tahun lalu di Cheongdamdong's House aku tidur bersama Jun Hyung Oppa sebelum akhirnya Jun Hyung Oppa meninggalkanku ke Sydney?.
"Emh, Apartemen Oppa hanya memiliki satu kamar Hyo Jin-ah. nanti setelah di Korea kita harus mencari Apartemen baru yang sesuai dengan Style kita berdua. Kau setuju?"
Aku mengangguk. Tapi sebenarnya aku juga masih memikirkan tentang bagaimana Oppa-ku tau aku pernah tidur di ranjang yang sama dengan Jun Hyung Oppa?.
"Yong Jun Hyung menceritakannya padaku", katanya tiba-tiba.
"Hah???".
Oppa tersenyum. "Yong Jun Hyung pernah bercerita bahwa dia selalu memelukku ketika kau demam".
YOU ARE READING
YONG JUN HYUNG (part 1-13.End)
Fanfiction"Hyo Jin-Ssie?, Gwaenjanha??!", Tanya Gi Kwang Oppa cukup keras sehingga membuat Oppa-ku dan Sekretaris Nam menoleh. Gi Kwang Oppa meletakan lengannya di belakang punggungku, sehingga tubuhku berada sangat dekat dengan Gi kwang Oppa. Aku memang ham...
