Tiongkok City,
Aku berjalan dipinggir jalan bersama dengan Gi Kwang Oppa. Rasanya ini seperti mimpi, berjalan di pinggir jalan raya dengan seorang Namja di Negara orang lain.
"Kau lelah?", Tanya Gi Kwang Oppa.
"Anniya!. Aku selalu suka berjalan-jalan seperti ini Oppa, lain kali kita harus ke Negara lain. Sebut saja Negara mana yang ingin kau kunjungi Oppa, aku akan menemanimu", kataku sambil menyeret koperku. Mataku menikmati betapa indahnya China ini, yahhh sedikit mirip seperti di Korea kurasa, beberapa orang kebanyakan juga memiliki kulit yang sama sepertiku.
"Aku yang seharusnya menemanimu Hyo Jin-ah"
Aku tersenyum. "Kenapa kalimat itu terdengar sangat romantis Oppa?", kataku seolah menyindirnya.
Gi Kwang Oppa mengembangkan senyumnya, tetapi sepertinya dia tidak begitu menanggapinya. "di depan kita itu sepertinya hotel, untuk sementara kita beristirahat disana, sampai aku berhasil menyewa mobil dan kita segera ke Rumah Sakit Tuan Yong dirawat", katanya.
"Nae. Aku setuju dengan idemu yang selalu brilian Oppa".
Dan benar saja!.
Sepertinya takdir memang membuatku dan Gi kwang Oppa harus berada dalam satu kamar hotel. Daebak!, aku hampir tidak percaya bahwa apa yang aku katakan di mobil tadi akan benar-benar terjadi.
Gi Kwang Oppa menyembunyikan senyumnya. Dia menatapku dengan tatapan aneh.
"Ya!!!", teriakku padanya saat kami berdua berada dalam Lift.
"Aku hanya berpikir apa yang akan terjadi jika kau bersama denganku malam ini di dalam sebuah kamar hotel".
"Oppa!!!", aku kembali berteriak.
"Bukankah kau percaya padaku bahwa aku tidak akan melakukan apapun padamu?", katanya masih menyebalkan.
Aku diam. Aku pura-pura marah.
-----
Setelah kami berhasil menyewa sebuah mobil, kami segera meluncur ke Rumah Sakit dimana Appa-ku dirawat.
Aku berjalan cepat menyusuri koridor demi koridor Rumah Sakit, sesampai di depan kamar Appa, aku merasa sesuatu seperti mencabik-cabik diriku. Banyak sekali alat-alat yang ada di tubuh Appa, bahkan Appa juga menggunakan alat bantu pernafasan. Aku hanya melihat dari kaca, sepertinya air mataku akan segera menetes sebentar lagi.
"Appa..., Waeirrae?", desisku pelan, sangat pelan.
"Kecelakaan tunggal".
Itu suara Eomma. Aku menoleh dan Eomma sudah berdiri disebelahku, "Appa-mu kehilangan banyak darah, dan saat ini pihak Rumah Sakit sedang mencari Darah yang benar-benar cocok untuknya".
Air mataku menetes. Aku menggingit bibir bawahku, menahan sakit yang kurasakan ini. Appa ... aku akan memberikan darahku sebanyak yang kau butuhkan. Berapa liter pun kau membutuhkannya, akan aku berikan Appa. Segeralah sembuh. SBS Group membutuhkanmu.
Tanpa pikir panjang aku segera berjalan cepat ke sebuah ruangan dokter yang merawat Appa. Aku memeriksa darahku terlebih dahulu sebelum aku mentransfusikan-nya pada Appa.
Kurasa Gi Kwang Oppa mengikutiku. Ya, itulah seharusnya yang dilakukannya, mengikutiku kemanapun aku pergi. Tapi aku menyuruh Gi Kwang Oppa menunggu di luar ruangan sebelum aku memasuki ruangan dokter.
YOU ARE READING
YONG JUN HYUNG (part 1-13.End)
Fanfiction"Hyo Jin-Ssie?, Gwaenjanha??!", Tanya Gi Kwang Oppa cukup keras sehingga membuat Oppa-ku dan Sekretaris Nam menoleh. Gi Kwang Oppa meletakan lengannya di belakang punggungku, sehingga tubuhku berada sangat dekat dengan Gi kwang Oppa. Aku memang ham...
