YONG JUN HYUNG (part 10)

Beginne am Anfang
                                        

Tatapan Oppa sangat nanar saat melihatku, dia mengangguk.

"Ceritakan padaku Oppa".

Oppa menggeleng. "Kau bertanya saja pada Yong Jun Hyung untuk detail cerita bagaimana dia bisa menemukanmu, Hyo Jin-ah".

"Emhhh.. Oke, Arraseo, aku akan bertanya besok".

Oppa tersenyum.

"Hari ini biarkan aku tidur di Sofa Oppa, kau tidur saja di Ranjang ini. Oke?", kataku menawarkan kebaikanku.

Oppa menggeleng.

"Oppa macam apa yang membiarkan dong-saeng nya yang juga seorang Yeoja tidur di Sofa sedangkan Oppa-nya yang seorang Namja tidur di Kasur?!. Itu sama sekali tidak gentleman!", katanya sambil kembali ke Sofa tempat dia tidur di dalam kamar Hotel ini.

Hmmhh!!!, mengapa dia sok sekali, menjengkelkan!!!. Aku tersenyum melihat Oppa berjalan, dan aku melemparnya dengan sebuah bantal, dan 'Ups!!!', tepat sasaran!, bantal yang aku lembar membuatnya hampir jatuh kesamping. Lalu aku tertawa terbahak-bahak.

"YA!!!, LEE HYO JIN!!!", teriaknya sambil melempar kembali bantal itu, tapi aku berhasil menghindari lemparannya.

Yes!, Tidak kena!, dan aku semakin terbahak-bahak.

-----

Tiongkok Café, 11:00 AM.

"Yang pertama Oppa lakukan adalah memeluk-mu Hyo Jin-ah".

Aku mendengarkan Jun Hyung Oppa sedang bercerita.

"Karena Oppa melihat kau sedang mengginggil kedinginan".

"Mengapa kau bisa ada di tempat itu Oppa?"

"Aku bersama Appa sedang Camping di pegunungan itu"

Pegunungan?, itu adalah sebuah pegunungan?.

"Dan saat Oppa mencari kayu untuk dibakar, Oppa mendengar seorang anak kecil menangis, kemudian Oppa mencari sumber suaranya dan akhirnya melihatmu yang memang sedang menangis, sambil memeluk lututmu", Oppa seolah kembali mengingat kejadian dua puluh satu tahun yang lalu. "Oppa bertanya padamu beberapa kali, siapa namamu, mengapa kau menangis, mengapa kau seorang diri ada di pegunungan itu, tapi kau tidak menjawab. Kau terus saja menangis dan terus menangis".

Mengapa aku tidak mengingat bagian itu?.

"Hujan sangat lebat waktu itu, dan Oppa mengajakmu untuk mengikuti Oppa ke perkemahan Appa, tapi kau menolak-nya, kau terus menggelengkan kepalamu menolak ajakan Oppa"

Aku berusaha mengingatnya. Tapi tidak berhasil.

"Hyo Jin-ah ... akhirnya Oppa menemanimu disana sampai tangisanmu reda. Oppa tidak tega meninggalkan seorang anak perempuan ada di tengah-tengah pegunungan dengan cuaca yang cukup ekstrim seperti itu".

Jangganmant!, mengapa aku tidak bisa mengingatnya?!!!.

"Sampai beberapa jam kemudian, Appa menemukan kita berdua, dan Appa membawa kita kembali ke mobil. Aku masih ingat waktu itu Appa menggendongmu, karena kau terlihat sangat lemah", kata Jun Hyung Oppa masih bercerita, "Appa rasa, dengan cuaca seperti itu, tidak mungkin aku dan Appa masih meneruskan kegiatan Camping kami, untuk itulah kami memutuskan kembali ke mobil".

Aku masih mendengarkan.

"Dalam perjalanan kembali ke mobil, kau sempat menyebutkan nama-mu, walaupun hanya 'Hyo-Jin', dan beberapa saat kemudian karena pegunungan itu licin, Appa terjerembab sehingga kau akhirnya terjatuh dari gendongan Appa. Itu juga terjadi karena medan yang tidak begitu bagus saat hujan, dan membuatmu yang terjatuh malah terguling beberapa meter jauhnya, sampai pada akhirnya kau tidak sadarkan diri", Jun Hyung Oppa terus bercerita.

"Lalu, kami langsung membawa-mu ke Rumah Sakit, supaya kau segera dirawat, dan kami juga langsung menghubungi Eomma, untuk segera datang ke Rumah Sakit. Setelah Eomma datang, kami menceritakan apa yang sudah terjadi padamu", Oppa menghembuskan nafasnya, dia tersenyum. "Kau dinyatakan hilang ingatan Hyo Jin-ah, dan Eomma memutuskan untuk mengangkatmu menjadi anak-nya juga, dan memberimu nama YONG-HYO-JIN", Oppa tersenyum lagi padaku.

Sungguh!. Keluarga 'Yong' ini benar-benar baik!, pikirku. Menemukanku – menolongku – membawaku ke Rumah Sakit – sampai menjadikanku anak angkat mereka. "Oppa ..., Gomawoo", kataku singkat. "Aku tidak tau apa yang akan terjadi jika kau tidak menemukanku Oppa", lanjutku.

Oppa tersenyum, "Itulah garis kehidupan kita Lee Hyo Jin, sudah ada dalam rencana-Nya bahwa kau dan Gi Kwang harus terpisah waktu itu, dan sudah ada dalam rencana-Nya pula, aku menemukanmu dan akhirnya Appa – Eomma juga mengangkatmu menjadi anak mereka", kata Jun Hyung Oppa bijaksana.

Aku membalas senyumannya juga.

"Semua ini pasti ada alasannya Hyo Jin-ah, bahkan ketika kau dan Lee Gi Kwang harus terpisah di pegunungan waktu itu, dan pada akhirnya kalian sama-sama kehilangan ingatan. Kurasa Tuhan tetap memiliki alasan sesuai kehendak-Nya sendiri untuk mempertemukan kalian kembali dengan cara-Nya",

Iya, aku mengerti Oppa.

Tuhan tidak akan pernah merencanakan sesuatu yang buruk pada semua ciptaan-Nya. Bahkan jika aku rasa, aku harus terpisah dengan Gi Kwang Oppa waktu itu, harus kehilangan ingatan sama seperti Gi Kwang Oppa, harus diangkat menjadi anak dari keluarga 'Yong', semuanya itu pasti ada alasannya, alasan mengapa Tuhan membiarkan aku melalui semua ini. Gwaenjanha... TUHAN-lah pemilik kehidupan ini.

Jika TUHAN sudah berkehendak, maka semuanya jadilah!.

Jika Tuhan membuatku melalui semua ini, bukankah Tuhan menginginkan aku menjadi seseorang yang memiliki kepribadian yang lebih baik?.

Atau ... jika aku harus melalui semua ini supaya dipertemukan dan dipersatukan dengan Yong Jun Hyung Oppa, aku akan membiarkan semua masalaluku yang menyedihkan itu ada bersamaku.

Karena sepahit apapun masa lalu itu, semenyeramkan apapun masa lalu itu, sesakit apapun masa lalu itu, sungguh!, aku akan membiarkan diriku sendiri melewati semua itu, asalkan Yong Jun Hyung Oppa yang bersama denganku pada akhirnya.

"Kau melamun?".

"Ahh, Biann Oppa ...", kataku terjaga dari lamunanku.

Jun Hyung Oppa lagi-lagi tersenyum.

"Lalu, apakah kau menyelidiki mengapa aku bisa ada di pegunungan waktu itu Oppa?", tanyaku penasaran.

Oppa terlihat berpikir.

"Emmhh, Bianneyeo Oppa jika aku terlalu banyak bertanya, aku hanya ingin mengetahui kebenarannya". Kataku masih penasaran.

"Oke, Nanti akan Oppa ceritakan lagi, sekarang habiskan terlebih dahulu Capuccino-mu dan kita harus segera kembali ke Rumah Sakit, kurasa Appa sudah boleh pulang hari ini"

"Emmhh, Arrasseo", kataku.

Aku masih memikrkan sesuatu,

Gudang yang pengap di pegunungan?.

Aku sedikit berpikir, pasti ada yang terjadi, mengapa aku dan Gi Kwang Oppa sampai harus kabur dari Gudang pengap di pegunungan itu.

Apakah aku dan Gi Kwang Oppa diculik?,

Ataukah disekap?,

Atau diasingkan?.

Aku segera ingin mengetahui alasannya!.

-----

To Be Continue,

01:01 AM – Friday, March 18, 2016

i�Qs���

YONG JUN HYUNG (part 1-13.End)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt