Holiday

2K 99 2
                                    

"Ayo sayang kita hampir telat" ucap revan saat kami sudah berada di depan bandara

Ia menggandeng tanganku sambil berlari dalam keramaian. Tak lama akhirnya kami sudah berada di dalam pesawat. Duduk dengan napas yang tak beraturan akibat pemanasan kecil tadi.

Aku duduk di pojok dekat dengan jendela memandang lurus tanpa memikirkan apapun, sampai tangan revan meraih tanganku dengan perlahan

"Kita nikmatin ya Dubai yang indah buat berdua. Aku mau kita buka lembaran baru mulai hari ini" ucapnya dengan senyuman

Kubalas ucapannya dengan senyuman dan ia mencium keningku.

Kita mendarat di Dubai dengan selamat, kebetulan Dubai bukanlah tempat yang asing untuk revan karna dia memiliki sodara disini yang bisa di bilang sepupuan dengannya. Namanya Ami Hitanda, ia adalah sepupu revan yang tinggal di Dubai bersama suaminya umurnya setahun lebih tua dari revan dan aku tapi aku selalu memanggilnya langsung nama karna itulah yang dia inginkan agar terkesan tetap awet muda. Aku sudah mengenal Ami, dia adalah perempuan yang hebat dalam pertambangan membuatnya dapat berkerja di Dubai ini karna itu, ia bisa mendapatkan suami yang asli orang sini dan memiliki 3 orang anak yang masih kecil - kecil. Ami juga sering menyempatkan bermain ke Indonesia setiap ada waktu senggang untuk berlibur dan waktu aku dan revan menikah pun ia datang bersama dengan keluarganya.

"Kita langsung ke hotel ya? Aku udah booking hotelnya" ucap revan

Aku hanya mengangguk, jujur baru pertama kali aku datang dan menginjakkan kaki di sini. Kali ini aku bisa menepati keinginan Ami yang selalu menyuruhku untuk datang dan berlibur bersama keluarganya di sini.

Kami sampai di hotel yang tak begitu jauh dari pusat keramaian, walau bagaimanapun tempatnya sangat nyaman. Mungkin ini adalah hotel bintang 5 dan ya bisa kalian bayangkan aku sangat merasa istimewa bisa berada di sini dengan lelaki yang amat kucintai.

Hari ini kita belum keluar dari hotel, karna lelah selama perjalanan dan merapihkan isi koper itu sangat melelahkan membuat kami memutuskan memulai perjalanan esok hari.

Sekarang telah menunjukkan pukul 7 malam, aku hanya memandang gemerlap sinar kota yang sangat indah dari balkon.

"Indah huh?" Ucap revan memelukku dari belakang

"Iya indah banget van" ucapku tanpa menoleh padanya

"Yang indah itu kamu fin" rayunya

Aku hanya tertawa, setelah kesedihan di kemarin hari kini aku bisa merasakan kebahagian kecil yang selalu revan hadirkan. Rayuannya. Segombal apapun dia seaneh apapun kata - katanya bahkan segeli apapun ia membuatku selalu tertawa bahagia.

"Boleh aku minta sesuatu?" Tanyanya membuatku menoleh

"Apa?" Ucapku masih dalam pelukan hangatnya

"Aku mau kita punya anak fin, aku mau kamu ngandung anak aku" bisiknya manja

Aku hanya tertawa, akhirnya ia mengucapkan itu setelah banyak keresahan yang kurasa akan keinginan memiliki anak.

"Yakin?" Tanyaku menggodanya

Ia hanya tertawa, mencium pipiku dari samping. Dalam pelukannya ini aku merasa hangat. Ia terus menghirup aroma tubuhku dalam - dalam sampai ia menggendongku masuk ke kamar.
Malam ini indah, di tempat yang indah bersama orang terkasih. Entah bagaimana aku merasa ini bagai honeymoon kedua untukku, jujur setelah pertengkaran itu aku merasa sedikit canggung bukan karna apa tapi, ayolah aku bisa dibilang akhir - akhir ini tidak berhubungan dengan revan. Sehingga malam ini menjadi malam spesial lagi untukku dengannya.

***
Pagi menghampiri, aku terbangun dalam pelukan hangatnya. Rambutnya acak - acakan tapi tetap sexy dimataku, ia tampak lucu saat sedang tidur wajahnya merautkan kebahagiaan. Tanpa ingin membangunkannya, kulepas pelukannya perlahan dan mencium pipinya dengan keadaan masih terbalut selimut saja.

Sebatas Angan II [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang