Chapter 4

4.5K 360 4
                                    


Ahri Pov's

"Shin Daehyun" lirih namja tersebut. Shin Daehyun? Nuguya?

Aku merasakan hangat yang menjalar ditubuhku. Ya tapi siapa Shin Daehyun kurasa ia salah orang. Segera aku melepaskan pelukannya. "Maaf namaku Song Ahri bukan Shin Daehyun mianhae" ucapku segera meninggalkannya, tetapi ia menahan tanganku.

Ia menarik tanganku lorong kecil yang sepi, aku hanya mengikutinya dengan posisi tangannya masih menggenggam tanganku. Ia berhenti dan memegang kedua bahuku. "Apa secepat itu kau melupakanku Shin Daehyun?" Tanya Jungkook.

Lalu ia membuka masker yang ia pakai. Memang benar ia Jungkook. Jeon Jungkook. "Apa kau tidak mengenalku?" Tanyanya lagi. Aku hanya terdiam aku sangat bingung apa yang ia tanyakan.

"Kau member BTS? Jeon Jungkook? Hanya itu yang ku tahu tentang mu" aku sangat linglung. Jungkook menundukkan kepalanya dan mendesah kesal. "Apa saat aku meninggalkanmu dari Daegu kau mengalami kecelakaan dan membuatmu amnesia?" Jungkook memutarkan badanku, mengecek apakah ada bagian yang terluka.

"Hah? Maksudmu? Aku benar-benar tidak mengerti apapun yang kau ucapkan, sepertinya kau salah orang Jungkook" aku melepaskan tangan Jungkook yang berada di bahuku. Lalu berjalan pergi meninggalkannya.

.

Jungkook Pov's

Ya benar ia benar-benar Daehyun. Cinta pertamaku ketika sekolah menengah pertama. Mana mungkin secepat itu ia melupakanku, tidak mungkin seseorang melupakan first kissnya.

Perasaanku benar-benar campur aduk. Antara senang dan sedih, aku senang bisa bertemu cinta pertamaku, sedihnya adalah ketika ia sama sekali tidak mengenalku. Sama sekali tidak.

Aku memasang maskerku kembali Lalu berjalan gontai menuju mobil. Lalu menjalankan mobilku menuju dorm BTS.

Aku melajukan mobilku menuju dorm.

Dengan cepat aku memarkirkan mobil dan berlari masuk ke gedung apartement. "Aish lama sekali lift ini!" Seruku saat di dalam lift.

Ting!

Aku langsung berlari menuju pintu apartement, mengetik password dengan nafas yang terengah-engah. Pintu terbuka, aku langsung masuk kedalam apartement. "Hyung! Hyung!" Seruku berlari ke semua ruangan, lalu aku berlari ke arah meja makan.

Semua sedang makan disana. Aku mencoba mengatur nafasku. "Kau kenapa Jungkook?" Tanya Jimin hyung. "Aku tak apa hyung" aku tersenyum melihat ke arah Daehyun. "Jungkook ia manajer baru kita" jelas Hoseok sambil memasukkan makanan yang ia santap kedalam mulut-nya.

"Sepertinya aku perlu ke kamar mandi sebentar" Daehyun hanya menunduk tidak menatapku. Ia berjalan melewatiku. Aku menahan lengannya. "Bicara denganku sebentar saja tolong" lirihku. Aku menundukan kepalaku, lalu melepaskan lengannya.

"Jungkook kau kenapa?" Tanya Jimin hyung yang kedua kalinya. Aku mengabaikan pertanyaannya lalu mengikuti Daehyun dari belakang. Ia berhenti melangkahkan kakinya. Aku mendekatkan diri dan menggenggam tangannya. "Ikut aku" aku menarik tangannya keluar dari apartement.

Ia hanya diam seribu bahasa. Aku membawanya keparkiran dan masuk ke mobil. Aku membawa mobilku entah kenama arahnya. Di perjalanan tidak ada satu katapun yang terlontarkan dari bibirku maupun bibirnya.

Aku menghentikan mobilku di tepi jalan yang sepi. "Apa kau tidak mengingatku?" Tanya Jungkook yang menatap kedepan. Daehyun hanya menggelengkan kepalanya. "Tanggal berapa kau lahir? Dan dimana?"

Ahri Pov's

Jungkook menanyakan tanggal lahirku? Mana mungkin ia tau, aku saja tidak mengenalnya sebagai teman, aku mengenalnya sebagai idol terkenal. "Em, 14 se" "14, september di Daegu" potongnya sambil melihatku. "M-mwo? B-bagaimana kau bisa tau?" Aku mengerut-kan dahiku. Rasanya tak mungkin ia tau.

"Bagaimana aku bisa melupakan orang yang kurebut first kissnya" jelas Jungkook. Apa! First kiss? Tidak mungkin. "Hah? F-first kkiss mu? Kurasa kau salah orang Jungkook" sanggahku.

"Jangan berakting didepanku Daehyun. Aku tau kau sering berakting dari dulu, kumohon kali ini jangan seperti ini" ucap Jungkook seraya menggam tanganku.

Aku merasakan hangat yang ia salurkan, kurasa ia sangat mencintai sosok yeoja yang bernama Daehyun tersebut. Aku bisa melihat dari matanya. "Aku memang bukan Shin Daehyun Jeon Jungkook" aku meyakinkannya.

Aku melihat matanya, aku merasakan kepedihan yang mendalam yang ia rasakan. Ia melepaskan genggamannya, lalu membuang mukanya dan tersenyum tipis "mian, mungkin aku salah orang" Jungkook melajukan mobilnya dan kembali ke dorm.

Author Pov's

Dari perjalanan pulang hingga masuk kedalam dorm tidak ada yang memulai pembicaraan. Semua member melihat meraka berdua hanya bingung. "Ahri ada apa?" Tanya Jin sambil memegang bahu Ahri. "Ah gwaenchana, aku hanya sedikit kelelahan" Ucap Ahri berbohong. "Kalau begitu kau perlu istirahat yang cukup ahri, maaf kami merepotkanmu dihari pertamamu bekerja" Taehyung mengusap puncak kepala Ahri lalu tersenyum.

"Pulanglah, atau kau ingin diantar?" Lanjut Taehyung. "Tidak perlu, aku membawa mobil, kalau begitu aku pulang dulu" ternyata Jungkook sedari tadi masih memperhatikan sosok Daehyun dimatanya. Jungkook tersenyum simpul melihat Daehyun, oh bukan itu Ahri, Song Ahri, lalu masuk ke dalm kamarnya.

.

Ahri menghempaskan badannya diatas kasur. Ia menatap plafon kamarnya, ia masih sangat bingung apa yang diucapkan oleh Jungkook. Lalu Ahri merogoh ponselnya yang berada di kantung blazernya.

Ia membuka tempat pesan. "Mengapa buddy belum membalas pesanku? Biasanya sangat cepat" Kata Ahri berbicara sendiri.

"Lalu siapa Shin Daehyun, apa aku benar-benar pernah kecelakaan? Apa aku anmesia? Apa aku memang Shin Daehyun" Ahri bertanya sendiri dengan dirinya.

Ting!ting!ting!ting!ting!

Ponsel Ahri berbunyi sebanyak lima kali, dan pertanda lima pesan masuk dalam ponselnya. Dengan sigap Ahri membaca semua isi pesan. Ternyata pesan itu berasal dari Namjoon, Yoongi, Hoseok, Jimin dan Taehyung. "Mereka seperti mengirim pesan bersama" Ahri mengge-lengkan kepalanya dan tersenyum.

Ting!

Pesan dari nomor yang Ahri tidak kenal.

From: Unknown

Hey, ini aku Jungkook, senang bisa bertemu denganmu.

Pesan itu membuat Ahri mengingat kejadian tadi. Kejadian yang sangat membingungkan.

Ahri Pov's

Ah aku sangat bingung apa yang di bicarakan oleh Jungkook. Aku menoleh kearah meja belajarku. Akh melihat banyak berkas yang ku bawa dari kantor. " apa sebanyak itu pekerjaan menjari seorang manajer" aku mengendus kesal dan mencoba bangkit dari kasurku. Lalu mencoba pergi ke ruang keluarga.

Sepi. Itulah yang bisa mendeskripsikan rumahku. Dirumah hanya ada bibi Park, seorang supir, dan dua penjaga rumah.

Aku mendudukkan diriku disofa dan menyalakan televisi agar rumah sedikit lebih ramai. "Nona sudah pulang? Pas sekali bibi baru saja membuat coklat hangat" aku menyambut bibi Park dengan senyuman. "Ne bibi, gomawo~" ucapku sambil mengambil coklat hangat tersebut.

"Bagaimana pekerjaanmu hari ini? Pasti melelahkan" tanya bibi Park. "Ya begitulah bi, ini saja masih banyak berkas yang harus aku bawa besok" setelah aku berkata seperti itu, aku ingin bertanya tentang aku dan Shin Daehyun, walaupun aku tau pasti hasilnya nihil. "Bi apa aku dulu pernah kecelakaan dan mendadak amnesia?" Aku menyeruput coklat hangatku.

Bibi Park mengerutkan dahinya "kecelakaan terbesarmu hanya saat sedang bermain sepeda, itupun hanya melukai tangan dan kakimu" jelas bibi Park. "Lalu apakah bibi tau dengan Shin Daehyun?" Pertanyaanku membuat bibi Park terlihah sangat kaget. "S-shin Daehyun? Ssiapa dia? Bibi tak tau" bibi berbicara hingga tergagap-gagap.

I know, something wrong with that name!

-tbc-

Keep voment readers💕💕
Maaf kalo banyak typo dan ga nyambung menurut kalian 😭

New Manager (Dalam Perbaikan)Where stories live. Discover now