13 End

1.8K 212 68
                                    

Kembali di Hari itu

Ketika semua orang di aula sudah benar-benar pergi. Shuhei kembali ke atas panggung dan menunggu seseorang. Ini sudah waktunya ia menepati janjinya. Dia tidak bisa melarikan diri sebelum Shuhei melihatnya dengan kedua matanya.

Hanya sesaat kemudian, Shuhei melihat orang yang ia tunggu datang. Dengan cahaya yang masih menyala di atas panggung, Shiraishi Kaede berjalan mendekat. Wajah gugup itu semakin jelas tergambar dari wajahnya.

Shuhei menatapnya tanpa bicara apa-apa. Begitu pula dengan Kaede. Tidak ada siapapun di aula ini kecuali Shuhei dan Kaede. Karena 45 menit yang lalu, acara sudah berakhir. Shuhei hanya berharap Kaito dan Sho tidak lagi datang dan masuk ke aula untuk menemuinya.

Shuhei tersenyum dan mengulurkan tangan pada Kaede. Dia tampak memahami maksud dari uluran tangan itu. Tapi dia tidak tau apa rencana yang akan Shuhei lakukan. Dia tidak perlu tau. Dia hanya perlu menerima uluran tangan dari Shuhei.

"Jika kau tidak siap. Kau bisa melarikan diri sekarang juga" ucap Shuhei

"Tapi jika kau sudah siap. Kau bisa menerima uluran tanganku kepadamu" lanjutnya

Kaede tampak ragu sesaat. Tapi kemudian dia menerima uluran tangan Shuhei dan menatapnya. Air mata sudah jatuh di sela matanya. Shuhei pun begitu. Entah mengapa ia tiba-tiba menangis. Tapi senyum di wajahnya menandakan bahwa ia akan segera lepas dari beban berat ini.

"Aku mencintaimu, Shuhei" gumam Kaede. Dan dia tersenyum seperti Shuhei lakukan.

Shuhei tidak pernah tau tentang bagaimana rasanya hidup di ambang kematian. Di detik-detik jarum jam berjalan, menunggu waktu menghancurkan segalanya. Tapi Shuhei merasakan hal itu sekarang.

Dia tidak takut ...

Dia bahkan tidak ingin melarikan diri ...

Dia siap untuk mengakhiri cerita ini !

Tik .. tok .. tik .. tok ..

Shuhei mendengar jelas suara itu dari keheningan disekitarnya. Genggaman Kaede di tangan Shuhei semakin mengeras, seolah tak pernah mereka bisa dilepaskan. Shuhei dan Kaede berpacu dengan jantung mereka. Menunggu detik-detik itu sampai pada waktunya.

"Tutup matamu, Kaede" Shuhei memintanya menutup mata. Dan dia mendengarkan. Shuhei pun kemudian menutup mata. Ini sudah waktunya ...

Tik .. Tok .. Tik .. Tok ..

"Tiga ..." Shuhei menghitung mundur di dalam hati. Dan bayangan masa lalu itu kembali. Berebut masuk dikepala mereka ...

"Kau telah membunuh Maki dan membunuh laki-laki itu. Itu adalah tindak kejahatan. Bagaimana bisa kau melakukan hal sejahat ini. Kau benar-benar berbeda dengan Akiyama Shuhei yang aku kenal. Katakan padaku kalau kau sedang bercanda, Shuhei"

"Kau adalah ... orang terbaik yang pernah aku kenal. Aku bahkan menganggapmu sebagai pahlawanku. Tapi, melihat semua ini ... aku merasa sendirian lagi"

"Aku mendapat pesan dari seseorang yang menginginkan permintaannya di wujudkan"

"Seseorang ... memintaku untuk ... Membunuhmu"

"Jadi, jika kau berani membuka mulut dan mengadukan semua yang kau tau pada polisi, aku akan pastikan .... sebelum kau sampai ke ruang guru. Kau akan mati di tanganku !"

"Bersiaplah ... Shiraishi Kaede"

"Karena seseorang membuatku yakin bahwa dia dapat membantuku keluar dari beban berat ini. Aku tidak sendirian ! Aku punya seseorang di pihak ku"

Someone Behind You [Part III Of Mysterious Killer]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang