5

1.3K 162 6
                                    

Akiyama Shuhei

Aku tidak pernah berfikir bahwa aku akan benar-benar berdiri di depan pintu sebuah rumah yang ku rindukan. Setelah lebih dari delapan hari aku memikirkannya untuk benar-benar datang atau tidak, sejak Kaito mengatakan tentang pertemuannya dengan Kaede di salah satu perpustakaan tempat dimana ia bekerja sekarang.

Tapi aku di sini. Bersandar pada pintu yang tak ku ketuk. Aku hanya menunggu sang pemilik membukanya. Tapi aku jelas tau bahwa pemilik rumah tidak ada di dalam. Jadi aku menunggu ...

Itu sudah pukul sembilan malam. Aku sudah sangat menggigil kedinginan menunggu di luar dengan cuaca yang dingin seperti ini. Aku tidak tau bahwa dia akan terlambat pulang, atau mungkin dia tidak pulang. Tapi bodohnya aku masih tetap menunggu.

Aku hampir menyerah ketika melihat jam di tanganku yang sudah menunjukan pukul sebelas malam. Aku bahkan ingin beranjak pergi, sampai aku melihat sosok Kaede yang spontan terkejut menatapku dengan ekspresi yang luar biasa. Aku hanya membalas tatapannya dingin beberapa saat. Tidak ada satupun dari kita berdua yang ingin memulai pembicaraan. Namun karena kedinginan, akupun angkat bicara.

"Cepat buka pintunya. Aku sudah menunggumu lebih dari lima jam disini" ucapku dingin

Kaede tampak tidak sadar. Dia hanya mematung sambil terus menatapku. Aku bahkan harus memanggilnya berkali-kali hingga ia terlonjak kaget dan mematuhi ucapanku untuk membuka pintu.

Setelah pintu terbuka, aku masuk tanpa ijin. Kaede mengikutiku dari belakang dan kemudian menutup pintu. Dengan santai aku duduk di ruang tamu, sedangkan sang pemilik rumah tetap berdiri mematung di depan pintu sambil terus mengawasiku.

"Kenapa kau masih berdiri disana ?" Tanyaku santai

"Apa yang ... yang kau .. lakukan disini ?" Kaede bertanya. Ada jutaan kegugupan di wajahnya. Aku menikmati itu

"Darimana kau ? Bukankah kau hanya bekerja hingga jam tujuh malam ? Kenapa kau baru pulang ?" Aku mengabaikan pertanyaannya dan berbalik bertanya

"Sho. Aku dari rumah Sho" jawabnya pelan

"Oh" aku enggan untuk membicarakan bocah itu sekarang

"Apa yang kau inginkan, Shuhei ?" Kaede bertanya sekali lagi

"Melihatmu. Tentu saja"

"Bohong" ucapnya

"Bohong ? Kau berfikir aku berbohong ? Jadi, menurutmu ... untuk apa aku datang menemuimu ?" Tanyaku tersenyum. Menambah kegugupan dalam diri Kaede

"Aku tau hari ini akan datang. Sejak kau bebas, aku tau hari ini akan datang. Kau akan kembali untuk balas dendam padaku ... lagi"

"Hmmm" aku hanya bergumam. Kemudian aku berdiri menatap ke sekeliling ruangan yang tidak berubah sama sekali

"Kau takut ?" Tanyaku kemudian

"Tidak"

"Begitu ... Kau tidak berubah. Sama seperti Kaede yang ku kenal" ucapku perlahan mendekatinya

"Kaede yang kusukai" aku tertawa

"Katakan saja apa yang kau inginkan ?" Kaede tampak tidak sadar. Aku tau dia terguncang saat ini. Tapi dia menyembunyikan hal itu

"Lihat Kaede ... apa kau ingat sesuatu seperti ini juga pernah terjadi sebelumnya. Pertama kali aku datang ke rumahmu setelah kau mengetahui tentang kematian Kazuya Matsu di gudang sekolah" aku mencoba mengingatkannya. Sekalipun aku tau dia tidak akan pernah melupakannya

"Apa maksudmu ?"

"Aku datang ke sini untuk membunuhmu saat itu" ucapku santai, namun Kaede tidak sesantai diriku. Dia mengunci mulutnya menghidari kegugupan jika ia bicara

Someone Behind You [Part III Of Mysterious Killer]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang