10

1.1K 143 2
                                    

1 Tahun Kemudian

Mukai Kaito

Aku berlari secepat mungkin karena aku merasa aku sudah hampir terlambat. Aku sudah berjanji pada Shuhei untuk datang lebih awal untuk memastikan dia tidak melarikan diri.

Dalam perjalanan. Aku selalu tersenyum mengingat seberapa jauh semua Shuhei lewati sampai hari ini. Dia sudah berusaha untuk mewujudkan mimpinya. Meskipun ada waktu di mana ia menyerah, tetapi ia tetap bangkit lagi.

"Aku sudah jatuh 99 kali. Tapi bukan berarti aku akan menyerah dan berhenti. Aku akan bangkit dan mengatakan selanjutnya, yang ke 100"

Setiap kali aku mengingat ucapannya itu, aku merasa dia menguatkanku juga dengan caranya. Aku percaya Shuhei bisa berubah. Dia telah membuka lembaran baru sejak lama dan berusaha untuk bangkit dari keterpurukannya di masa lalu.

Aku sudah sampai di sebuah gedung besar di hadapanku. Melihat sebuah poster dengan wajah Shuhei di sana. Betapa bangga aku menjadi sahabatnya. Sho memang luar biasa, tapi Shuhei lebih luar biasa.

"Maaf. Aku terlambat" aku meminta maaf setelah aku mendapati Shuhei duduk di ruang tunggu. Ia tampak sangat gugup

"Aku hampir melarikan diri kau tau" ucapnya dengan gugup

"Kau baik-baik saja kan ?" Aku bertanya. Wajah Shuhei sangat pucat, aku sangat khawatir jika dia tidak bisa mengendalikan rasa gugupnya itu. Semua akan sia-sia jika ia menyerah.

"Shuhei. Ini adalah kesempatanmu. Satu langkah lagi. Bukankah kau ingin membuktikannya pada Kaede bahwa kau bisa berubah dan melanjutkan hidupmu. Ayolah ... tenangkan dirimu" aku menepuk pundaknya

"Lihat wajahmu Kai. Ada kegugupan di sana. Sekarang kau ingin menceramahiku ? Kau saja yang tampil di sana" Shuhei merasa jengkel

"Aku gugup karena melihatmu gugup"

"Aku sudah gugup sejak tadi. Melihatmu hanya membuatku semakin bertambah gugup" Shuhei terlihat sangat sensitif

Aku menatap Shuhei dengan khawatir tanpa mengatakan apa-apa lagi. Bicara tidak akan membuatnya tenang. Aku memberi dia waktu untuk mencoba mengendalikan dirinya sendiri.

Tiba-tiba dia berdiri. Melangkah mendekati cermin besar yang terletak dihadapannya. Dia menatap cerminan dirinya sendiri di sana. Aku tidak lagi melihat kegugupan seperti sebelumnya, ia sudah sedikit lebih tenang. Tapi cara dia menatap gambaran dirinya sendiri membuatku sedikit khawatir. Aku sama sekali tidak bisa menebak apa yang ada dalam pikirannya saat ini.

"Shuhei ..." panggilku

"Aku pasti bisa" ucapnya tegas di depan cermin

"Aku tidak akan melarikan diri" lanjutnya

"Aku sudah begitu jauh menyiapkan semua ini. Jika aku menyerah, semua usahaku akan sia-sia"

"Syukurlah. Kau sudah bisa mengendalikan dirimu" gumamku. Tersenyum padanya lewat cermin.

Aku melihat jam di tanganku. Beberapa waktu lagi, Shuhei akan mulai mewujudkan mimpinya. Aku kemudian meminta ijin pada Shuhei untuk pergi menemui kakaknya yang sudah menunggu. Sebelumnya kakak Shuhei memintaku untuk bertemu dengannya, jadi aku harus menepati janjiku.

"Aku keluar sebentar. Kau tetap di sini. Jangan melarikan diri" Aku mengancamnya. Dia hanya tersenyum

"Aku tidak ingin mengganggumu. Kita bertemu nanti. Selamat berjuang di atas panggung, Akiyama Shuhei" aku mencoba memberinya kekuatan sebelum aku membuka pintu. Tetapi Shuhei memanggilku sebelum aku keluar dari ruang tunggu.

Someone Behind You [Part III Of Mysterious Killer]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang