4

1.4K 157 4
                                    

Akiyama Shuhei

Siang hari, meskipun langit terlihat biru tanpa awan, udaranya masih terasa dingin menusuk. Aku menatap langit, dan bertanya pada diriku sendiri 'ada apa di balik langit yang terhampar luas itu'. aku tersenyum, merasa betapa bodohnya dirku bertanya.

Sejak keluar dari penjara, aku tumbuh menjadi lebih dewasa, setidaknya itu yang kakak ku katakan padaku. aku lebih mengerti dan memahami apa itu arti hidup. Apa yang pernah terjadi di masa lalu adalah kenangan buruk yang sangat ingin kulupakan. Kehidupan normalah yang begitu ingin kujalani saat ini, tapi bayangan seseorang selalu mengganggu pikiranku.

Aku tau dia masih berada di tempat yang sama. meskipun, aku yakin hatinya sudah tidak lagi berada di tempatnya. Aku selalu datang dan berdiri di depan apartemen itu setiap hari, tapi aku tidak memiliki keberanian untuk mengetuk pintu dan melihat wajahnya. Bukankah itu pengecut ? tidak, bukan karena aku takut, tapi karena aku merasa belum siap untuk melihatnya lagi. Bahkan jika bisa, aku ingin melupakan segala hal tentang dirinya dan memulai kehidupan baru seperti apa yang kakak ku katakan.

Bicara memang mudah, tapi bertindak tidak semudah yang mereka pikirkan. Aku bahkan tidak percaya dengan apa yang pernah aku lakukan. Membunuh !

Aku dilahirkan dari rahim seorang ibu yang sangat cantik. Ia sangat disayangi oleh kedua orangtuanya, suaminya adalah seorang laki-laki perkasa yang sangat menentang segala hal buruk. Dia menginginkan anak-anaknya tumbuh menjadi anak yang berguna dan selalu menjadi anak baik yang bisa membanggakan keluarganya.

Kakaku sejak kecil sangat berbakat dalam memotret, ayah menyuruhnya untuk terus mengembangkan bakatnya hingga bisa menjadi photographer profesional seperti sekarang ini.

Aku, aku menyukai musik. Ketika menyadari hal itu, Ayah memberikanku semua alat musik seperti gitar, drum, biola dan juga piano. Dari semua alat musik itu, Piano adalah yang paling kusukai. Sejak aku memutuskan untuk mengembangkan bakatku, Ayah selalu memberikanku pelajaran tentang piano. Dia berharap aku bisa sukses dan menjadi seorang Pianis.

Tapi aku turun menjadi seorang Pembunuh !

Maki datang kerumah kami ketika dia berumur 10 tahun. Dia adalah anak dari hasil perselingkuhan ayahku dan karyawan di kantornya. Itu memang mengejutkan awalnya, tapi Ayah menjelaskan semuanya kepada ibu. Semua itu adalah kesalahannya, malam itu ia mabuk dan terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.

Karyawan itu menghilang setelah malam itu, dan kembali dengan mengirimkan Maki ke rumah Ayahku. Sedangkan dari kabar yang ku dengar Ibu kandung Maki telah meninggal karena sakit yang berkepanjangan.

Tidak ada yang membenci Maki di rumah. Ibuku bahkan sangat menyayangi dia lebih dari aku dan kakak. Begitu pula dengan kami berdua. Karena usiaku dan Maki tidak jauh, dia selalu mengikutiku kemanapun dan pergi bermain bersamaku.

Dia adalah adik wanita satu-satunya di rumah. Aku menyayangi dia seperti adik kandungku sendiri. Sayangnya semakin dewasa, sifatnya berubah menjadi begitu buruk. Karena kecantikan wajahnya, dia mampu menyakiti orang lain disekolah. Bahkan menindasnya setiap hari. Bodohnya aku, aku jatuh cinta pada orang yang selalu di tindas oleh adik tiriku sendiri.

Sejak perasaan itu muncul, hubunganku dan Maki menjadi begitu buruk. Kematiannya di atap sekolah karena pesan misterius membuatku gelap mata. Aku mulai membencinya, Shiraishi Kaede.

Aku melakukan rencana untuk balas dendam pada dirinya, dan pelan-pelan mencoba untuk menjatuhkannya. Tapi aku tidak pernah bisa menyangkal bahwa aku tidak bisa melakukan rencana itu dengan baik, karena perasaan itu bukan semakin memudar. Kebencianku ternyata tidak lebih besar dari cintaku padanya. Namun aku harus terus melanjutkan rencanaku .....

Someone Behind You [Part III Of Mysterious Killer]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang