Don't Look at Other Boys!

23 5 16
                                    

Don't Look at Other Boys!

A Fanfcition by OtherwiseM

|| Jo Kwangmin (Boyfriend) and You || Fluff || Ficlet || PG-13 ||

Ya, tidak boleh!

.

.

.

Ini nyata tidak, sih? Ini bukan halusinasiku, 'kan? Aku tidak salah lihat, 'kan? Di sudut taman sana, memang benar-benar ada seorang lelaki yang terpejam denganheadsetputih yang menghalangi pendengarannya akan dunia luar, 'kan?

Huwa, dia tampan! Sangat tampan! Garis wajah yang tegas, alis cukup tebal, hidung mancung, bulu mata agak lentik, bibir tipis, serta surai hitam yang perlengkap kesempurnaan wajahnya. Sesekali lelaki itu menelengkan kepala mengikuti melodi lagu-entah-apa yang didengarnya.

Tanpa sadar aku tersenyum. Berpangku tangan, berusaha merekam setiap inci wajahnya dalam otakku.

"Aku membelikanmu makanan!"

Tiba-tiba Kwangmin muncul dengan kantung putih besar yang halangi pandanganku dari sosok itu. Kutatap malas paras sumringahnya. Kwangmin, kau menggangguku tahu!

"Karena aku kurang tahu apa yang kau suka, jadi kubelikan banyak makanan untukmu. Makan saja yang kau suka, akan kuhabiskan sisanya."

Perkataan polos Kwangmin, berhasil mengetuk sudut hatiku yang dalam sedalam-dalamnya. Bukakan pintu kesadaran yang semula tertutup rapat. Oh, kenapa aku bisa memiliki kekasih yang begitu romantis tanpa dia sadari?

Kutatap Kwangmin yang tengah bergelut dengan kaleng softdrink-nya. Berulang kali bibir itu terkercut saat Kwangmin tak kunjung berhasil membukanya. Melihat kekonyolan itu, tawaku langsung meledak. Hal itu refleks membuat sorot bingungnya memberondongi diriku.

"Kenapa tertawa?"

"Kwangminie, kau ini lucu sekali! Hahaha."

Kedua alis Kwangmin masih saling bertukar sapa hingga pada akhirnya kurasakan sebuah tangan hancurkan tatanan rambutku.

"Ya, berhenti melakukannya!"

"Habisnya kau ini lucu sekali! Tertawa tanpa sebab seperti itu, aku menyukainya."

Aku mengerling, rasakan detak jantung yang berpacu seiring maniknya jelajahi parasku.Uh, dasar tidak kreatif! Itu 'kan kata-kataku! Dan juga hei, Jo Kwangmin! Kau membuatku malu tahu!

"Kenapa berhenti tertawa, cantik? Padahal aku sangat menyukainya lho!"

Mengapa aku harus memiliki kekasih se-cheessy ini?

"Berhenti memandangku begitu, Kwangmin!" Kupukul pelan bahunya. Hasilkan tawa yang selaku kusuka dari seorang Jo Kwangmin.

Tanpa sadar manikku bersirobok dengan manik coklat milik lelaki yang semenjak tadi kuperhatikan di ujung sana. Sekitar tiga detik kami beradu pandang hingga seulas senyum terlukis indah di wajahnya. Kya, aku bersumpah demi uang-uang Tuan Krab, dia dia dia dia dia TAMPAN SEKALI! Otomatis aku ikut tersenyum malu.

"Ya, tidak boleh!"

Kwangmin tiba-tiba saja menarik wajahku hingga berhadapan dengan wajahnya dalam jarak tak lebih dari lima senti.

"Gadisku yang cantik dan manis tidak boleh melirik lelaki lain! Aku sangat sangat sangat tidak suka! Memangnya apa sih tampannya lelaki itu?"-Kwangmin melirik sinis lelaki yang memandang kami sembari menyerngit-"Lebih tampan juga aku! Jangan melihat lelaki lain!"

Kwangmin mengucapkannya dalam satu tarikan napas. Pantas saja jika ia terengah-engah begini dengan wajah merah padam. Uh, kau tampak menyeramkan Kwangmin! Aku benar-benar merasa bersalah. Huwa, aku harus bagaimana?

"K-Kwangmin ... a-aku—"

"Aku tidak suka gadis yang kusuka menatap lelaki lain! Apalagi tersenyum dengannya! Walau terdengar egois, tapi kau hanya milikku! Milik Jo Kwangmin yang tidak boleh mengalihkan pandang dari Jo Kwangmin! Aku berjanji akan bekerja lebih keras lagi untuk menjadi lelaki yang paling sempurna untukmu di dunia ini!"

Wajahku sontak memerah. Ditemani semilir angin yang berhembus entah dari mana, bungkus makanan yang baru kubuka, serta tangan Kwangmin yang basah akibat kalengsoftdrink di pipiku, ini ini ini ini KYAA! AKU SUNGGUH BENAR-BENAR SANGAT MALU SEKALI!

Maafkan aku Kwangmin, aku berjanji tidak akan melirik lelaki lain. Jadi, tolong berhenti menatapku sebegitu dalam dan berhenti membanjiri wajahku dengan napasmu yang hangat sebelum aku mati dengan mata terbuka dan wajah merah padam!

FIN

White Spot [Drabble & Ficlet]Where stories live. Discover now