... and I am Tired

18 4 2
                                    

... and I am Tired

A Fanfiction by OtherwiseM

|| Jo Youngmin (Boyfriend) and You || Fluff || FIclet (300+ words) || PG-13 ||

Youngmin hemat bicara. Membuatku seolah aku berpacaran dengan patung berwujud manusia yang dapat bergerak, dan aku jenuh.

.

.

.


"Youngmin, ayo kita ke sana!"

"Ke tempat yang ramai itu? Tidak mau!"

Kepulan uap menggumpal di sekitar wajahku.

"Youngmin, aku ingin boneka beruang di stand memanah itu!"

"Aku tidak mau jika harus melakukan perintah paman gemuk itu. Kita beli saja di toko seberang."

Kini bola mataku yang berputar geram, memandang kosong keramaian. Baiklah, kupastikan ini untuk yang terakhir kali.

"Youngmin, ayo kita berfoto di pohon sakura yang paling besar itu!" Kulingkarkan lenganku di milik Youngmin yang berada di dalam saku mantelnya. Mengerling manja dengan senyum terbaikku.

"Tidak bisa, aku—"

"—ya sudah kalau begitu!" Dengan kasar kuhentakkan lenganku, melangkah dongkol meninggalkannya di antara kerumunan manusia serta temaram lampu festival tahunan yang akan berlangsung seminggu penuh ini.

Hatiku sakit, menerima sejuta penolakannya dengan alasan tak logis. Youngmin kekasihku (tentu saja!), tapi kami tak tampak seperti itu. Mungkin pandangan orang tentang Youngmin benar, dia lelaki dingin yang tidak mau menyulitkan diri untuk kesenangan orang lain. Youngmin adalah tipikal lelaki cuek dan tidak peka. Tak peduli sekelam apa awan yang menyelimutiku, Youngmin akan bersikap biasa saja jika aku tidak berteriak padanya.

Tak habis pikir, ternyata aku ini gadis kuat. Yang berhasil mempertahankan hubungan yang lebih datar dibandingkan etalase di toko-toko ini selama lebih dari satu tahun seorang diri. Dan oh, sekarang aku mulai jenuh, sayangnya.

Mungkin Youngmin tak akan peduli dengan sosokku yang lenyap dalam jangkauannya. Dia tak peduli jika kekasihnya digoda lelaki lain, atau diculik angin malam, atau mungkin tertabrak pohon saat berjalan (abaikan yang ini, tolong).

Youngmin terlalu cuek, dan aku jenuh.

Youngmin hanya tersenyum sebanyak satu kali dalam seminggu, dan aku jenuh.

Youngmin tak pernah menggenggam tanganku, atau menghangatkan tubuh yang setengah mati menahan dingin untuk dapat lebih lama bersamanya ini, dan aku jenuh.

Youngmin hemat bicara. Membuatku seolah aku berpacaran dengan patung berwujud manusia yang dapat bergerak, dan aku jenuh.

Aku jenuh dengan semuanya. Sepertinya, semua ini memang harus diakhiri. Hubungan kami—

"Maaf."

Sontak aku mendongkak, menghentikan rajutan langkah. Manik kelamnya yang berpendar di bawah sinar rembulan, bersirobok dengan milikku. Youngmin yang muncul tiba-tiba ini, membuat jantungku berdetak tak karuan. Terlebih ketika kedua kaki jenjang itu membawanya mendekat, semakin dekat, hingga tersisa satu langkah di antara kami. Buatku dapat lebih jelas mendengar deru napasnya yang memburu.

"Aku selama ini ... terlalu cuek padamu. Aku ... bukan kekasih yang baik, maafkan aku."

Permintaan maaf yang kedua sepanjang satu tahun hubungan kami. Dadaku bergemuruh, memaksa organ jantung melompat dari peraduannya tatkala Youngmin menggapai tanganku, salurkan kehangatan yang kemudian menggumpal di pipi.

"Aku mencintaimu, karena alasan itulah jantungku selalu berdetak tak stabil dan tanganku gemetaran saat berada di sisimu. Jadi kuputuskan untuk tidak menggenggam tanganmu seperti pasangan lain. Aku benar-benar gugup, jadi tak pernah tersenyum dan bersikap dingin padamu. Maafkan aku, aku akan berusaha untuk berubah mulai sekarang."

Dapat kurasakan, saraf-saraf tubuhku yang menegang. Bersatu padu dengan rona merah di wajah. Pernyataan cinta yang kedua ....

Apa yang harus kulakukan saat sorot dingin itu berubah begitu lembut seperti bulu milik kucingku di rumah? Apa yang harus kulakukan saat tanganku yang selalu dingin dan kesepian ini bertautan dengan miliknya yang baru kutahu begitu hangat? Apa yang harus kulakukan saat Youngmin menarik kedua sudut bibirnya seraya berujar dengan begitu lembut,

"Ayo kita cairkan hubungan sedingin salju pertama ini. Aku mencintaimu, Sayang."

FIN

White Spot [Drabble & Ficlet]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum