18

7.7K 756 18
                                    

"sikut lo kenapa tuh?" Tanya Iqbaal yang melihat sikut Kania lecet.

Kania melihat sikutnya sejenak lalu, "oh,gapapa. Semalem habis jatuh." Jawab Kania santai

"pasti gara-gara Calum kan?" Tuding Iqbaal

Kania mengernyitkan dahinya, "apaansi,kok jadi Calum?" Protesnya.

"ya kan semalem lo bilang lo pergi sama dia. Nah lecet di sikut lo pasti gara-gara Calum kan? Dih cowok macam apa yang bikin ceweknya celaka seharusnya tuh---blablabla"

Kania mengabaikan ocehan dari Iqbaal yang menjelek-jelekkan Calum.

Setidaknya hanya Calum kan yang bisa buat Kania tersenyum saat Iqbaal menyakitinya?

"Kan,lo dengerin gue ga sih?" Ujar Iqbaal. Kania menggeleng santai, "maaf ya Tuan Iqbaal yang terhormat. Menurut gue,calum udah amat sangat menjaga gue. Kalo soal jatuh,kan itu ga sengaja. Masa iya mau nyalahin sepeda Calum?" Balas Kania.

"kalian pergi pakai sepeda? haha, ga mod---" Iqbaal tertawa kecil.

Dan saat inilah puncak kemarahan Kania, Ia langsung memotong ucapan Iqbaal "emang kenapa kalo kita pergi pake sepeda?! Kampungan iya?!" Bentaknya.

Iqbaal diam, baru kali ini Kania membentaknya hanya karena ia mengejeknya, "bu-bukan gitu maksud gue,Kan--"

"terus apa?! iya gue tau lo bisa ngelakuin apa aja yang lo mau, lo bisa pake tuh motor, lo bisa nandingin semua yang ada di Calum! tapi seengaknya dia lebih---"

Kania menggantungkan kalimatnya, "lebih apa?" Tanya Iqbaal.

'dia lebih peka dari lo!' Batinnya.

"lupain! gue mohon sama lo,tolong ga usah jelek-jelekin Calum lagi. Lo juga ga seneng kan kalo Alika gue jelek-jelekin?" Tanya Kania

"berarti lo suka sama Calum?" Tanya Iqbaal

"mau gue suka sama dia atau engga bukan urusan lo!" Jawab Kania cepat.

"kan,gue ga maksud. Maafin gue." Pinta Iqbaal.

"gue udah maafin lo jauh sebelum lo nyakitin gue dan ngejelek-jelekin Calum. Gue cuman lo anggep pelampiasan pas Alika gaada kan?" Jelas Kania panjang lebar.

Iqbaal gelagapan, "engga,Kan. Engga," Jawab Iqbaal panik

"gausah bohong kenapa sih?"

Iqbaal menghela nafasnya kasar, "fine! lo bener. Dari awal Rere ngasih tantangan ini kan dia udah bilang,tanpa dilandasi perasaan. Kenapa lo yang baper?" Tanya Iqbaal dengan senyum miringnya.

Tak sadarkah mereka sedari tadi mereka bertengkar banyak menyita perhatian teman-temannya di koridor, termasuk Calum.

Kania tersenyum tipis, "seharusnya gue dari awal ga setuju sama tantangan ini. Dan gue nyesel udah naruh semua harapan ini sama lo."

Kania meninggalkan Iqbaal yang mematung di koridor dan ia berlari dengan tujuan entah kemana. Yang pasti di pikirannya saat ini,ia harus menyendiri.

Saat ini Kania berada di rooftop sekolah, ia memandang langit dengan sendu dan pikirannya entah melayang kemana.
Sesekali ia menyedot ingusnya, ya ia habis saja menangis karena kebodohannya mengaku kalau ia menyukai Iqbaal.

"bodoh," Gumamnya pelan.

"lo ga bodoh kok,Kak." Tiba-tiba suara yang familiar terdengar dari belakangnya.

"Lo berani juga ya,kadang berat loh harus ngakuin kalo kita suka sama cowok duluan," Orang itu berjalan mendekati Kania lalu duduk di sampingnya.

"Calum." Kania berujar seperti berbisik.

Calum menoleh, "udah gausah sedih. Nih saputangan,lap tuh ingus lo,Kak."

Calum menyerahkan saputangannya ke Kania dan Kania menerimanya.

"thanks," Ucap Kania pendek. Mereka pun hening beberapa saat.

"lo ga masuk?" Tanya Kania pada Calum. "engga,mana bisa gue pelajaran kalo gue liat cewek yang gue sayang lagi nangis kayak gini." Jawabnya.

eh?
Calum sayang gue?
Calum?
Sayang?
Gue?
IH ANJIR

"e--eh,maaf kak. Lupain aja yang tadi, gue masih ngantuk,jadi ya gitu suka ngawur kalo ngomong." Lanjut Calum

Kania hanya mengangguk, "btw makasih ya udah belain gue di depan Bang Iqbaal. Duh terharu gue," Kekeh Calum

Kania memukul lengan Calum pelan, "apasih! ya gue ga suka aja dia main nilai lo jelek"

Calum tertawa, "cie ga rela cie." Godanya

Kania menggembungkan pipinya, "ah tau ah. Males gue sama lo." Rajuknya.

Calum menarik pipi Kania dari samping, "lucu deh kalo lagi ngambek."

"CALUMMMM!!" Teriak Kania kesal.

"haha okeoke,mau masuk kelas ga?" Tawar Calum

Kania melirik jam di pergelangan tangannya, "engga. Mau bolos sekali-sekali. Males juga mau masuk, Rere sama Jane ada pelatihan OSN." Jawab Kania.

"yaudah," Calum berdiri. "lah,mau kemana?" Tanya Kania

"mau beli makanan,Kak. ga rela amat sih gue tinggal." Candanya.

Kania memasang wajah datarnya, "yaudah sana buruan!" Usir Kania.

"awas ya nyariin." Goda Calum sebelum akhirnya dia menghilang dari pandangan Kania.

"tuhkan bener, cuman Calum yang ada saat gue lagi kayak gini." -k

###

iya gua tau ini makin gadanta.
ikutin ae lach ya (͡° ͜ʖ ͡°)

THE SAD TRUTH IS:

besok masuk sekolah.
anyiank😖

gua lupa materi pelajaran kelas 11 di semester 2 anjir,lupa rumus fisika,lupa kimia,apalagi...doi.
yeu.

btw makasih buat 16K readers nya!1!1! dan m

DARE ✖ idrWhere stories live. Discover now