Namanya juga manusia, jadi wajar kalau melupakan sesuatu.

Tapi masalahnya, Sakura sering melupakan hal-hal yang penting. Dan itu sangat menyebalkan... kau tau. Apa lagi ketika ia masih menduduki bangku Senior high school dulu, entah buku pelajaran, tugas kelompok, materi, itu semua sering sekali terlupakan olehnya.

Yahh untung saja, tempatnya bersekolah dulu tidak jauh dari rumahnya. Jadi, kalau ada yang tertinggal ia akan minta izin untuk mengambilnya.

Tapi untungnya, semenjak ia berusia 20 tahun. Kebiasaannya melupakan sesuatu, tidak seburuk waktu masih sekolah.

Sarapan pagi, diisi dengan canda gurau antara anak dengan orangtuanya. Keluarga ini memang memiliki keharmonisan didalamnya, bukan hanya dengan ibunya. Sakura juga sangat dekat dengan ayahnya.
.
.
.

Saat ini Sakura sedang berada di kamarnya, ia sedang memainkan Handphone miliknya. Hingga... ada sebuah pesan yang masuk ke nomor miliknya.

From : xxx
Hai, selamat pagi.
Bagaimana kabarmu?

Sakura menerima pesan, dari seseorang yang tidak ia kenal. Lagi pula tidak tertulis, nama pengirimnya.
Sebenarnya ia merasa sedikit heran, tumben pagi-pagi begini ada yang mengiriminya pesan. Apa itu Ino, pikirnya.

To: xxx
Ada apa Ino?
Tidak biasanya kau mengirim pesan, di pagi hari.

Sakura mengetik pesan balasan, ia menulis nama Ino. Karena Sakura fikir, itu memang Ino.

From: xxx
Ino?
Hey, kau salah nona. Aku bukanlah sahabatmu Ino.

Sakura mengerutkan alisnya, kalau ini bukan dari Ino. Lalu dia siapa? fikirnya.

To: xxx
Kalau kau bukan Ino, lalu kau siapa?

Tak lama setelah Sakura mengirim pesannya, ia mendapat balasan dari sana.

From: xxx
Sudahlah, sampai bertemu nanti.

Sakura menghela nafas, "Dasar tidak jelas." gumannya.
.
.
.
.
Saat ini Sakura sedang berada kelas, dia akan mengikuti pelajaran pertama yang sebentar lagi akan dimulai.

Untuk kelas yang ini dia tidak bersama dengan Ino, tapi pada pelajaran kedua baru mereka bersama.

Tidak lama kemudian, dosen datang dan pelajaran dimulai.
.
.
.
.
.
.
Akhirnya pelajaran pertama selesai, dan sekarang Sakura masih mempunyai 2 jam pelajaran lagi.

Sakura melangkahkan kakinya menuju bangku taman, ia mendudukan diri disalah satu bangku yang ada disana.

Tidak lama setelah Sakura mendudukan dirinya, Ino pun datang dan mengahampirinya.

"Saku, semalam bagaimana?" Tanya Ino, sambil menyamankan dirinya di bangku.

Sakura memutar mata jenuh, "Apanya yang bagaimana?" Matanya terfokus pada sebuah novel yang berada di pangkuannya.

Merasa tidak diperhatikan, Ino mencubit gemas pipi milik Sakura. Hingga yang punya menoleh sambil kesakitan.

"Pigg, apa yan kau laukan. Akit tauu." Protes Sakura.

Ino melepaskan tangannya, dan menghela nafas.

"Ayolah Sakura, aku sedang berusaha... ini untukmu juga," Ucap Ino.

"Terima kasih atas usahamu nona Yamanaka, tapi... aku tidak tertarik. Dan kau sudah tau itu kan.." Menatap dalam sahabatnya.

"Ohh kau ini, setidaknya berikan kesempatan untuknya. Ya..ya..ya." Ino memberikan jurus poppy eyes miliknya.

Hollow In My HeartWhere stories live. Discover now