8 - Sugata o keshimasu (Disappear)

Beginne am Anfang
                                    

"Latihan lagi...?"

"Begitulah," jawab Kiba tanpa mengangkat kepala. Ia bangkit dan melangkah ke arah bantalan target, bermaksud melepas panah-panah yang masih menancap. Ia tahu kalau Shikamaru mengikutinya, membantunya mencabut panah-panah itu, namun ia membiarkannya.

Shikamaru menyodorkan beberapa panah yang sudah dicabutnya. "Ini."

Kiba menghela napas, lalu menerimanya. "Arigato."

Setelah kejadian beberapa hari lalu, Shikamaru maklum dengan perlakuan Kiba padanya. Shikamaru memang seorang berengsek yang egois, yang mengatakan semua hal indah itu di rumah sakit, dan menghancurkan semuanya di sini. Ia memulai apa yang tidak bisa ia pertanggungjawabkan. Namun, kemarin, Sasuke dan Naruto membuatnya kembali melihat setitik cahaya. Sasuke bisa menerima kehadiran dirinya, mengapa Kiba tidak bisa menerima Naruto? Kiba sudah kembali duduk di bangku, memasukkan anak-anak panah ke dalam kantong. Shikamaru menghampirinya, lalu duduk di sampingnya.

"Untuk apa ke sini lagi?" tanya Kiba ketus.

Beberapa hari terakhir, Shikamaru memang menahan diri untuk tidak melangkah ke tempat ini karena jika ia melakukannya, ia akan kembali mengharapkan Kiba.

"Kemarin... Sasuke bisa menerima kehadiranku." Kiba menatap Shikamaru tak mengerti. "Maksud senpai...?"

"Aku bilang, dia harus tetap menerima kehadiranku jika ingin bersama dengan Naruto." Shikamaru menatap Kiba yang terbelalak tidak percaya

"Sasuke-nii bilang begitu??" seru Kiba tidak percaya, apakah sebegitu besar rasa suka niisannya terhadap Naruto senpai

"Apakah kau bisa begitu?" tanya Shikamaru, membut iris coklat kiba semakin lebar. "Apakah kau bisa menerima Naruto dihubungan kita ini Kiba...?"

Pertanyaan Shikamaru itu terdengar seperti lelucon bagi Kiba. Walaupun Kiba sangat menyukai Shikamaru, ia tidak segila itu.

"Gomen senpai.. Aku tidak bisa" Kiba menggeleng.

"Aku tahu." jawab Shikamaru seolah sudah dapat menabak jawaban dari Kiba

Kiba menatap Shikamaru ragu, lalu mengalihkan pandangan pada lapangan yang hijau. Ia tidak tahu apa dia harus percaya pada anak laki-laki itu atau tidak. Apa mungkin ini yang Naruto katakan kepada Sasuke hingga ia menyanggupi? Apa Sasuke mempercayai Naruto?

"Kalau aku dan Naruto senpai sama-sama tenggelam dilaut,siapa yang akan Senpai selamatkan?" tanya Kiba tiba-tiba

Shikamaru meneguk ludah. "Kiba..."

"Tentu Senpai akan menyelamatkan Naruto senpai bukan..? Karena Kakak tahu aku bisa menyelamatkan diriku sendiri"

Selama beberapa saat, Shikamaru hanya menatap Kiba nanar.

"Hanya karena aku bisa berenang dan menyelamatkan diriku sendiri, bukan berarti tidak butuh untuk diselamatkan. Tapi sudahlah... Bagaimanapun keputusan yang senpai ambil sekarang adalah keputusan yang terbaik,Senpai tidak usah mengkhawatirkan aku lagi."

"Walaupun kamu kuat, bukan berarti aku tidak khawatir Kiba"

Rintik hujan sekarang sudah turun, membuat keheningan di antara mereka semakin terasa menyakitkan. Shikamaru benar-benar akan membenci hujan yang selalu turun di saat yang tidak tepat.

"Gomen senpai.., tapi aku tidak bisa. Hubungan seperti ini terlalu aneh bagiku."

Shikamaru bisa mendengar hatinya sendiri yang hancur . "Aku yang seharusnya meminta maaf, karena... membuat hubungan kita berakhir seperti ini"

Kata-kata Shikamaru akhirnya membuat Kiba benar-benar jatuh ke dasar jurang, Hatinya sakit mendengar setiap kata dari Shikamaru.

Dering telepon memecah keheningan, Shikamaru mengeluarkan ponsel dari saku, lalu menatap horor layarnya.

I For You (Sasunaru Version)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt