chapter 1 : prolog

1K 86 3
                                    

Wendy's pov

"Sejeongie!! Dimana kau letakkan earphone ku??" Teriakku lalu segera bergegas keluar kamar dan menemui sejeong, adik semata wayangku.

Aku turun kebawah, dan kudapati dia sedang menonton drama di ruang keluarga.

"Dimana kau letakkan earphone eonnie yang kau pinjamkan?" Tanyaku sekali lagi.

Matanya terus menatap kearah tv. Aku duduk disebelahnya, dan akhirnya dia menyadari keberadaanku.

"Lihatlah eonnie, drama ini semakin seru" ujarnya sambil memakan marshmallow dengan lahapnya.

Dan kalian tau, Son sejeong, adik dari Son seungwan a.k.a wendy adalah seorang marshmallow monster.

"Itu tidak penting. Dimana kau letakkan earphone ku?" Tanyaku lagi, dengan sedikit membentak.

"Aku lupa eonnie, kau cari saja di meja belajarku!" Jawabnya tanpa sedikitpun melihatku dan masih fokus dengan dramanya.

heoh, kalau saja dia bukan adikku, sudah kulempar dia keluar rumah.

Dia memang adik yang sangat menyebalkan. Karena sifatnya yang manja, terkadang aku berfikir, mengapa aku dikaruniai adik?
Tetapi dahulu, saat aku berumur 11 tahun dan bersekolah di Toronto, setiap hari aku menangis hanya karna merindukannya.
Saat aku memasuki SMA, aku kembali ke korea dan mendapatinya sudah tumbuh besar.
Aku dan sejeong berbeda 3 tahun, saat ini aku berada di kelas 3 SMA, dan dia dikelas 3 SMP.
Kini aku sadar, walaupun sifatnya manja, pemalas, dan menyebalkan, aku benar benar sangat menyayanginya.

Aku pun bangkit dari sofa dan melangkah kembali keatas menuju kamar sejeong.

Di dekat tangga, aku melihat eomma keluar dari kamarnya sambil membawa dompet kulitnya.
Sejenak kulayangkan pikiranku. betapa hebatnya wanita yang kini menghampiri ku ini, dia mampu membiayai dan memenuhi kebutuhan kami sendiri semenjak appa meninggal dunia akibat kecelakaan kerja.

Kuperkenalkan sedikit sosok mendiang Appa ku. nama aslinya Son Myung soo. Namun dia beken dengan nama Edward son. Lahir di Busan, 29 februari 1972. Keren kan, appa ulang tahun setiap 4 tahun sekali. Appa bekerja sebagai senior arsitek. Sudah banyak mega proyek yang dikerjainya. Dan sampir akhir hidupnya pun, dia masih mengabdi sebagai arsitek papan atas. Dia meninggal saat mengunjungi proyeknya yakni sebuah perusahaan untuk mengevaluasi. Saat sedang berada di dalam, ada sebuah alat berat menimpa appa, sampai akhirnya appa divonis meninggal dunia.

Flashback on
Aku merasakan sakit sekali mengingat meninggalnya ayah. Dan kalian tau, saat prosesi pemakaman appa, eomma sama sekali tidak berkata kata. Aku merasakan sekali perasaan terpuruknya eomma saat itu.
Kejadian itu terjadi 2 tahun lalu, saat aku pulang kembali ke korea.

baru saja bertemu appa 3 bulan, dia sudah pergi seenaknya saja. Memangnya dia tak merindukanku?. appa sepertinya tak sayang lagi padaku. 4 tahun aku tidak bertemu appa, tapi appa hanya memberiku 3 bulan untuk bersamanya. Dan sekarang, aku tidak akan bersama dengan appa lagi selamanya.
Begitulah pikiranku saat kulihat appa tertidur tenang dengan memakai tuxedo kerennya. Appa ku sangat tampan seperti super junior siwon. Gumamku saat itu.

"appa jangan tinggalin sejeong!! Nanti gak ada yang temenin sejeong makan ramen, gak ada yang beliin sejeong es krim, gaada yang dongengin sejeong sebelum tidur, gak ada yang gambarin sejeong, gak ada yang bantuin sejeong ngerjain tugas. Appa!!! Appa bangun appa!! Appa bilang setelah wendy eonnie datang, appa mau ngajak kita piknik ke taman. appa, appa gak kasihan lihat eomma bakalan tidur sendirian? Appa, appa tau, setiap appa mengantar sejeong kesekolah, teman teman sejeong selalu menghampiriku dan mengatakan kalau appa sangat tampan. Appa jangan tidur terus. Appa bangun!!" Kudengar adikku meraung raung sambil terus mengguncang tangan appa yang terlipat rapi diatas perutnya.

LOVELY GANGSTER || On HiatusWhere stories live. Discover now