PART 26

40.4K 1.6K 16
                                    

Andin menatap nanar pemandangan didepannya, matanya memanas melihat Aldian sedang berciuman dengan perempuan lain. Airmata sudah mengalir di kedua pipi mulisnya, ia berbalik sebelum pergi meninggalkan kantor ia menitipkan makanannya ke Ami.
Andin menambah kecepatan mobilnya, airmatanya semakin banyak mengalir dari sudut matanya. Pemandangan saat Aldian sedang berciuman dengan perempuan itu masih terekam jelas di benaknya.

"Kamu jahat Al,, kamu jahat!!" Andin semakin menambah kecepatannya hingga sebuah mobil tiba-tiba ada di depannya membuat Andin kaget dan..

Bruuukk

###

Aldian POV

Hubunganku dengan Andin semakin dekat, aku sangat bahagia akan hal itu. Dia sering datang kesini untuk makan siang bersama, senyumku mengembang mengingat hal itu.
Aku melihat jam tanganku, sudah waktunya jam makan siang, ku bereskan berkas-berkas yang berserakan diatas meja kemudian duduk di sofa menunggu kedatangan gadisku.

"Sudah saya bilang saya ingin bertemu Aldian!!"

"Maaf bu tidak bisa pak Aldian lagi sibuk."

"Pokoknya saya mau bertemu Aldian."

Bruk

Aku segera berdiri mendengar suara keributan lalu melihat pintu ruanganku dibuka paksa hingga menimbulkan suara yang keras.

"Hai sayang.."aku memandang wanita yang saat ini berada didepanku dengan dandanan menor berbeda dengan gadisku

"Maaf pak tadi sa..."

"Kamu bisa keluar." aku ingin segera mengusir wanita ini dari ruanganku, aku takut saat Andin kesini dan bertemu dengan Risa

Well, kalian pasti penasaran dengan Risa? Risa adalah salah satu wanita one night standku, catat hanya one.night.stand tidak yang lain. Aku bukanlah orang yang suka menjalin hubungan dengan partner ONS-ku, jadi setelah aku menikmati mereka aku tinggal memberi mereka uang atau barang-barang mewah lalu menyuruh mereka pergi.
Aku tau aku dulu memang brengsek tapi itu sebelum bertemu dengan Andin. Risa adalah partner ONS-ku yang paling susah untuk diusir, dia selalu saja mencoba merayuku membuatku muak dan jengah.

"Tuh kan lo denger, Aldian aja ngijinin gue masuk masa lo nggak?" dia menatap sinis Ami lalu memandang menggoda padaku, membuatku muak

"Permisi pak." aku mengangguk

"Ngapain kamu kesini?" tanyaku to the point

"Kok kamu gitu sih nanyanya?" aku mengedikkan bahu " Aku tuh kangen banget sama kamu Al,, masa kamu gak kangen sama aku?" dia mendekat kearahku lalu meletakan kedua tangannya di leherku

"Cepat katakan ada perlu apa kamu kesini?" tanyaku sembari menyingkirkan tangannya dari leherku tapi tangannya erat melilit leherku

"Aku tuh kangen sama kamu, kangen ciuman kamu yang selalu membuatku mabuk."

Setelah mengucapkan itu dia menarik leherku lalu melumat bibirku. Dasar perempuan gila, dulu mungkin aku senang jika berciuman dengan perempuan lain tapi sekarang aku hanya ingin melakukannya dengan gadisku.

"Dasar perempuan gila." aku mendorong tubuhnya hingga dia terjatuh ke lantai "Lebih baik kamu segera pergi dan jangan menampakkan wajahmu lagi dihadapanku, jika tidak keluargamu yang akan menerima akibatnya." wajahnya memandangku ketakutan "Cepat pergi!!!" dia berdiri lalu berlari meninggalkan ruanganku dengan wajah ketakutan

Ku jatuhkan tubuhku ke sofa sambil memijit pangkal hidungku.

Tok tok

"Masuk"

"Permisi pak.."

"Ada apa?" tanyaku langsung

"Ini pak dari bu Andin.." mataku langsung terbuka mendengar nama gadisku disebut, aku melihat Ami membawa sebuah paperback

"Terus Andin mana?"

"Su..sudah balik pak" jawab Ami gugup

"Kok gak...Shiit!! Jangan bilang kalau tadi dia kesini dan.. Siall! Sial!!" pasti tadi dia melihatku bertemu dengan wanita sialan itu atau bahkan melihat Risa menciumku

"Per..permisi pak.."

Aku mencoba menghubunginya tapi hpnya tidak aktif, sialan!!

Drrrt Drrrt Drrrt

"Halo.."

"...."

"Apa?? Iya saya akan segera ke rumah sakit."

Setelah berbicara menyuruh Ami untuk meng-cancel jadwal siang ini aku bergegas menuju ke rumah sakit.

Mungkin besok aku gak bisa update, oya mohon doanya besok aku ujian praktek

Love U.. Mr. CEODonde viven las historias. Descúbrelo ahora