PART 7

53.8K 2.3K 12
                                    

Andin POV

Disinilah aku sekarang, dimobil Aldian laki-laki paling menyebalkan yang pernah kukenal. Aku memandang jalanan dari dalam mobil. Aku tersentak merasakan tanganku ditarik oleh seseorang.
Aku menoleh, sekarang tanganku ada dipangkuan Aldian. Dia menggenggam tanganku erat.

"Lepas." aku meronta mencoba melepaskan genggaman tangannya, tapi genggaman tangannya semakin erat

"Aldian lepas!" dia menoleh kearahku dengan senyuman di bibirnya, tapi tangannya tetap menggenggam tanganku "Aldian lepas, ini bahaya tau."

"Tenang aja selama kamu sama aku, kamu aman sayang.." aku melotot melihat + merasakan Aldian mencium punggung tanganku.

"Kamu apa-apaan sih?" ku gosok-gosok punggung tanganku.

Aku memilih melihat ke luar jendela daripada melihat wajahnya yang menyebalkan itu.

"Aku jadi pingin cium bibir kamu kalu lihat kamu mengerucutkan bibir pinkmu seperti itu." aku menoleh kearahnya dengan mata melotot tajam.

"Pervert"

Drrrt drrrt drrrt
Aku mengambil hp dari dalam tasku. Rey?

"Kamu kemana aja sih Rey?"

"Maaf aku dari belakang, perutku sakit. Emangnya kamu kenapa?"

"Mobilku mogok dijalan."

"Beneran? Terus kamu dimana sekarang? Biar aku jemput."

"Nggak usah, aku udah bareng temenku."

"Temen siapa?"

"Ya temen Rey.."

"Cewek apa cowok"

"Banci." aku melirik Aldian yang masih fokus menyetir.

"Ya udah aku tunggu di kantor, oh ya mama bawain aku nasi goreng pedes. Kamu mau?"

"Mau mau mau, aku bentar lagi nyampe. Jangan dihabisin Rey!!"

"Siap nyonya, masalah mobil kamu nanti aku suruh orang bengkel untuk benerin"

"Oke makasih Rey"

"Sama-sama cantik."

Kumasukkan hpku kembali kedalam tas. Tunggu-tunggu, kok mobilnya berhenti? Apa ini sudah sampai? Aku menoleh kearah Aldian. Oh my gooodd,, pandanganku melebar melihat wajahnya didepan wajahku, refleks aku memundurkan kepalaku.

Deg

Tubuh Aldian semakin mendekat membuat tubuhku semakin mepet ke sandaran kursi. Wangi tubuhnya masuk ke indra penciumanku, Aldian menatapku intens membuat kerja jantungku meningkat.

"Udah puas telefon-telefonannya?" suara Aldian terdengar santai namun membuatku bergidik.

"U-udah, emang apa urusannya sama kamu?"

"Semua tentangmu adalah urusanku sayang." dia tersenyum
Senyuman itu berubah menjadi seringai mengerikan, wajah Aldian semakin mendekat hingga hanya berjarak beberapa senti dari wajahku.
Kemudian aku merasakan benda lembut serta lembab menyentu bibirku. Mataku terbelalak melihat Aldian mencium bibir. Ciuman pertamaku..

Update lagi..
Maaf kalau pas baca ada typo..
Tetap ditunggu vote dan commentnya..

BIG LOVE
HusnulY

Love U.. Mr. CEOWhere stories live. Discover now