31: Graduation Day

3.7K 263 0
                                    

Rel.
Hari ini gue wisuda nih, lo kapan wisuda?

Oh iya, lo udah tau belum?

Gue lupa kasih tau lo kemarin.

GUE DAPET DANEM TERTINGGI SE-SEKOLAH!

SNMPTN GUE JUGA TEMBUS FK UNPAD!

Lo percaya nggak?
Gue sendiri sih nggak percaya.

Gue nggak bisa kayak gini tanpa bantuan lo.

Makasih banget, lo udah mau ngeluangin waktu buat ngajarin gue dulu.

Gue kangen belajar bareng kayak dulu lagi nih.

Kapan lo balik ke Jakarta?

Aku meletakkan handphoneku di tas kecil yang aku bawa.

Hari ini adalah hari wisuda.

Ya, setelah semua kegiatan berat yang aku lakukan dan berakhir dengan manis, akhirnya aku diwisuda.

Nggak terasa.

Semuanya berlalu begitu cepat.

Rasanya, baru bulan lalu aku masuk TK.

Baru minggu lalu aku masuk SD.

Kemarin lusa, berasa baru masuk SMP.

Dan kemarin, seperti baru pertama kali masuk SMA.

Cepat.

Hanya satu kata.

Sama seperti.

Aku dan kamu.

Rasanya, kemarin kita baru bertemu.

Dan sekarang, kamu hilang di saat aku sudah benar-benar jatuh.

Jatuh cinta.

Kehilangan?

Tentu.

Kecewa?

Pasti.

Patah hati?

Belum tentu, karena aku di sini akan selalu menunggu.

Sampai kapanpun.

Walaupun itu tidak pasti.

Aku yakin, cepat atau lambat kamu akan menemuiku atau aku akan menemuimu.

Aku akan bersabar akan hal itu.

Karena apa?

Karena aku yakin, kamu juga sama sepertiku.

Semoga aku dan kamu, cepat bertemu.

***

"Gelar wisudawan terbaik diberikan kepada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gelar wisudawan terbaik diberikan kepada...." Pembawa acara menggantung kalimatnya. "Mora Arhesa kelas dua belas ipa dua, silahkan naik ke atas panggung." Lanjutnya dengan suara kencang.

Mulutku menganga lebar.

Brisa memelukku dari samping.

Aku balas memeluknya erat.

Brisa mendorongku agar segera maju ke depan.

Detak jantungku mengiringi derap langkahku menuju atas panggung.

Ini sangat sangat di luar perkiraan.

Aku tidak pernah, benar-benar tidak pernah membayangkan sebelumnya.

"Saya mengucapkan banyak terimakasih pada Tuhan; mama dan papa saya; guru-guru yang dengan sabar membimbing saya; teman-teman sekelas dan seangkatan saya; sahabat saya, Brisa; dan Arel yang tidak bisa hadir pada acara ini.

Semua ini tidak bisa saya raih tanpa dukungan dari orang-orang terdekat saya.
Sekali lagi, saya mengucapkan banyak terimakasih." Ujarku dengan senyum sangat lebar dan ditutup dengan tepuk tangan riuh dari para wisudawan lain.

Setelah turun dari panggung, mama dan papa menyambutku dengan pelukan hangatnya.

Senyum.

Kata itu tidak pernah lepas dari bibirku hari ini.

***

h a l o.
updatenya kemaleman ya?

maaf, lagi banyak tugas nih.

vomment jangan lupaaa(((((:

AM-PMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang