PART 26 (Game Over)

1.1K 88 14
                                    

Hai ketemu lagi.

Sebelumnya mau nanya nih. Kalian tau ga ini hari apa? Maksudnya, ada momen apa di hari ini? kalian tau? atau ngga tau? mau di kasih tau aja atau gimana? Oke kasih tau aja ya. Hari ini, tepat banget hari ini, Cerita AAK resmi berumur satu tahun!!!! HORE!!!

Ya Allah ganyangka banget ya ini cerita bisa panjang umur kayak gini. Pasti karena sering lateupdate jadi lama deh selesainya. Oh iya, ini cerita kapan selesainya ya? Pernah ada yg mikir gitu ga? Gatau deh haha. Big thanks kepada kalian yg masih mau nunggu cerita absurd bin gaje ini ya hehe. Makasiii sama yg udah baca+vote+komen. Love love deh!

Oke sebenarnya udah lama part 26 ini siap buat di-publish. Tangan udah gatel pengen post. Tapi gatau kenapa aku tahan aja dan pengennya hari ini hehe.

Oh iya, Part sebelum ini kan aku buat pengumuman itu ya, ternyata cerita ini gaperlu ganti judul wkwk. Yaudah sih kalo itu yang kalian mau aku turutin aja wkwk. Btw, aku paling suka bikin pembaca baper. Dan part ini akan menjawab semuanya. Oke caw!!!

Budayakan VOTE sebelum baca:p

**


-Fadly's POV-


Sekarang tepat pukul 7 malam. Dari pagi aku hanya diam di rumah memikirkan keadaan Natasya sekarang. Aku tidak tau bagaimana kondisinya. Dan aku sangat ingin bertemu dengannya. Tapi apa boleh buat? Aku tidak tau rumah sakit mana yang harus aku tuju. Dan iya, Agung dari tadi pagi belum pulang juga. Apa harus ya jenguk orang seharian kayak gini? Aku bingung sendiri atas sikapnya akhir-akhir ini. Aku selalu merasa ada hal yang Agung rahasiakan dariku. Entah apa itu tapi aku bisa merasakannya.

Aku keluar dari kamar dan menuruni tangga. Aku melihat mama sedang menonton TV dan Nabila yang sedang sibuk dengan tugas sekolahnya. Mereka menyadari kehadiranku, tapi mereka tetap dalam posisi yang sama.

"Belum pulang juga?" tanyaku lalu duduk di samping Nabila.

"Siapa? Kak Agung?" jawab Nabila tanpa menoleh ke arahku.

"Ya emangnya siapa lagi?"

"Belum."

"Isshh dia kemana dulu sih?"

"Ya mana aku tau? kenapa ga coba telpon atau kirim pesan gitu?"

"Nab kamu ngomong sama siapa sih sebenernya? Sama kakak atau sama buku? Noleh dikit napa si?"

"IYEEE KAKAK GANTENG!!!" teriak Nabila ke arahku dengan mata yang melotot. "Lagian kenapa sih? Ya terserah Kak Agung dong mau pulang kapan juga." Lanjutnya sambil memukulkan pensilnya ke hidungku. Ini anak kurang asem asli!

"Iya sih, tapi kakak juga pengen jenguk Natasya." Jawabku pelan. Sungguh, aku merindukannya saat ini. Aku ingin menjadi orang yang berguna baginya. Karena hidupku sudah terikat padanya. Aku tidak mau diam seperti ini sementara orang yang aku sayang sedang dalam kondisi yang tidak baik. Aku benar-benar ingin menjenguknya. Bukan hanya sekedar membawakan makanan dan mengucapkan semoga lekas sembuh, tapi aku ingin selalu di sisinya. Setidaknya bisa menemaninya sampai kondisinya pulih. Argh!

Aku mengotak-atik ponselku sebentar. Apa harus aku menelpon Agung sekarang? Tapi aku yakin, kejadian tadi pagi pasti membuat dia tidak mau mengangkat telponku. Dan itu cukup membuatku semakin bingung.

"Kak, mau tau sesuatu ga?" ucap Nabila tiba-tiba. Dia menutup bukunya dan sekarang duduk dan bersender di bahuku. Entahlah kenapa dia bersikap manja seperti ini?

"Mau tau apa?" jawabku lalu mengalungkan tanganku ke lehernya. Adikku kini sudah besar. Rasanya sudah lama aku tidak merangkulnya seperti ini. Wangi rambutnya dari dulu tidak berubah.

BROTHERS: The Same GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang