PART 21 (danger!)

1.2K 89 11
                                    

Hai.

Kalian pada kangen ga sama aku? Eh maksudnya sama cerita ini:(. Kalau kangen, yaudah kita ketemu lagi.

Yaudah. Happy reading^^

**



Malam nanti, pesta ulang tahun Zul akan dimulai. Malam yang mungkin akan terkesan konyol karena semua orang menggunakan piyama. Hmm. Awalnya, aku sangat antusias untuk datang ke acara itu. Tapi, ucapan Kak Fadly kemarin malam membuat semuanya berbanding terbalik. Bayangkan saja, dia akan datang bersama Natasya. Sekali lagi, Natasya. Biar dramatis, NATASYA! Heu!

Dan kalian harus tau. Aku menerima tawaran Rifa untuk menjemputnya malam ini dan pergi bersama ke rumah Zul. Plis jangan berpikiran kalau aku sudah 'membuka hati' pada Rifa. Jangan! Aku menerima karena aku tidak tau lagi harus pergi sama siapa. Semua temanku sudah punya pasangan untuk datang. Masa seorang Agung yang wajahnya berkelas dunia datang sendirian? Tidak mungkin. Lagian, Rifa pun wanita yang cantik. Jadi tidak akan malu jika datang bersamanya. Hehe.

"Berapa?" tanyaku kepada kasir ini.

Sedang dimana aku? Di Mall. Lagi apa? Beli piyama.

"Dua ratus sepuluh ribu." Jawabnya seraya memberiku satu kresek berisi piyama yang sudah aku pilih. Setelah aku berumur lebih dari lima tahun, ini baru pertama kalinya aku membeli piyama lagi. Sungguh ironis mengingat aku tidak bisa tidur jika menggunakan pakaian serba panjang. Sedingin apapun cuaca, lebih mantap bila menggunakan boxer dan kaos oblong.

"Oh ini, terimakasih."

Setelah berhasil membelinya, aku bermaksud untuk pulang. Ini sudah pukul lima sore. Sepulang sekolah tadi, aku langsung pergi kesini. Jadi wajar saja kalau aku kelelahan dan tidak berminat jalan-jalan dulu. Aku berjalan ke tempat parkir, lalu menaiki motor dan tancap gas pulang ke rumah.

Entah aku sedang beruntung, atau memang ada kejadian aneh. Tapi sore-sore begini di jalan raya tidak macet sama sekali. Biasanya, jam segini adalah puncak dari segala kemacetan yang terjadi di muka bumi. Saling mengklakson dan berteriak tidak jelas adalah hal yang sudah biasa aku lalui. Tapi sekarang, keajaiban dunia telah datang. Sangat lancar! Hore!

Tidak lebih dari tiga puluh menit, aku sudah tiba di rumah. Aku masuk ke rumah dan duduk di sofa untuk sekedar melepas penat. Aku membuka ponsel dan membuka grup chat kelas 12c. Sedang terjadi obrolan mengenai ulang tahun Zul malam ini. Rame bener. Ulang tahun orang famous mah gini ya. Kapan-kapan aku juga mau mengadakan pesta ulang tahun ah.

"Habis dari mana, Gung? Kok baru pulang?" sosok laki-laki yang tidak lain dan tidak bukan Kak Fadly, datang dan duduk di sofa berlawanan.

"Beli ini nih" jawabku sambil menunjuk kresek besar yang isinya piyama tadi.

"Apa itu?" katanya dengan nada kepo.

"Liat aja sendiri. Cape huh." Jawabku malas.

Dia segera bangkit dari duduknya, lalu menghampiriku dan mengambil keresek itu dengan cepat. Dia membukanya perlahan, dan mengeluarkan isinya.

"Apa ini?" katanya dengan mata menyipit.

"Hah? Itu piyama buat dipake nanti malem." Jawabku cuek.

"HAH? GASALAH?" Dia berteriak keras dan melotot sambil memegang piyama itu. "YAAMPUN ADIK GUE GINI BANGEETTT!! AHAHAHAHAHAHAHAHAAAA"

Dia malah tertawa keras memenuhi seisi rumah. Tertawanya sangat keras sampai menggema di telinga. Dia seperti orang gila. Ada apa dengan piyama itu? Apa ada yang lucu?

BROTHERS: The Same GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang