Chapter11

12K 1K 113
                                    

Author POV

"Apa itu hyung?" Kai menatap Do bingung.

"Taeoh terserang penyakit pneumonia yang disebabkan oleh virus" ucap Do sambil mengusap tangannya membuat Kai semakin menegang.

"Apa itu berbahaya?" Lirih Krystal.

"Ne, penyakit ini termasuk infeksi akut pada balita dan kematian yang diakibatkan penyakit ini lebih banyak dari malaria dan campak" jelas Do yang membuat Krystal menutup wajahnya menangis membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

"Kenapa Taeoh bisa terkena itu hah! Ini mustahil!" Bentak Kai. Wajah Kai memerah menahan amarahnya. Kai tak percaya ini semua dan ia berharap ini hanyalah mimpi buruknya saja.

"Faktor lingkungan sangat berpengaruh kemungkinan ia jarang mencuci tangan setelah ia bermain dengan hewan peliharaanmu atau sebelum makan dan kurasa kurangnya asupan ASI saat ia bayi dulu" Do memandang iba ke arah Kai, mengingat tentang masa-masa dimana Sulli meninggalkan Kai.

"Apakah bisa sembuh?" Krystal mengusap air matanya.

"Ne, pneumonia yang disebabkan oleh virus memang tergolong lebih ringan dibandingkan yang disebabkan oleh bakteri. Itu semua tergantung dari kekebalan tubuhnya" ucap Do.

"Bagaimana cara pengobatannya?" Kai menatap Do penuh tanya.

"Kau beruntung mengetahui ini diawal jadi virusnya belum menyebar diparu-parunya. Pengobatannya hanya beristirahat total serta mendapatkan nutrisi dan cairan yang cukup. Penyembuhan tergantung dari kekebalan tubuhnya dan aku hanya memberikan obat-obat untuk meredakan gejalanya" Do memberikan resep kepada Kai.

Kai POV

Aku dan Krystal sedang berada tepat didepan ruangan Taeoh. Sudah 5 menit kami hanya berdiri disana, Krystal belum ingin masuk dan masih mengusap air matanya yang terus mengalir.

"Ayo kita masuk Taeoh mungkin sudah bangun" aku merangkul bahu Krystal mencoba membuatnya melangkah namun ia menahannya.

"Kau duluan saja" lirihnya pelan.

"Baiklah" aku segera meninggalkannya dan masuk keruangan itu.

Aku melihat Taeoh yang sedang mencoba mendudukan dirinya setelah memandangku.

"Eomma dimana?" Ucapnya polos. Aku segera menghampirinya dan duduk dikursi dekat ranjangnya.

"Dia sedang diluar, apa ada yang sakit?" Aku memandang Taeoh dan menggenggam tangannya.

"Tidak appa, aku hanya demam dan sedikit flu uhuk uhuk" ia terbatuk diakhir kalimatnya. Aku mengambil segela air dan memberikan pada Taeoh.

Ceklek

Aku memandang kearah pintu yang menampakkan Krystal sedang tersenyum lebar kearah Taeoh.

"Eommaaaa" suara riang Taeoh menggema diruangan tersebut.

"Yak! Kau membuat eomma khawatir" ucap Krystal berjalan ke sisi lain ranjang Taeoh dan menggelitik pinggang Taeoh singkat. Ia sangat berbeda dengan Krystal 5 menit yang lalu, dia bahkan tertawa cukup riang.

"Yak eomma saja yang over! Uhuuk uhukk, Aku hanya flu uhuuk uhuuk" Aku kembali memberikan air pada Taeoh.

"Kau harus minum obat rutin agar tidak membuat eomma khawatir, arra?" Kini tangan Krystal mengusap rambut Taeoh perlahan.

"Aku tak akan membuat eomma Khawatir lagi" ucap Taeoh yang dibalas cubitan dipipinya oleh Krystal.

***

"Krys makanlah" aku baru saja membeli makanan diluar untuk makan malam.

"Aku tak lapar, Kai" ia terduduk di kursi dekat ranjang memandangi Taeoh yang sedang tertidur pulas.

Eomma? [COMPLETE]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt