Chapter 20 - Inner Fight ~ Last Fight

Start from the beginning
                                    

"I love you...."

Setelah aku menggumamkan kata-kata itu, tubuhku dipenuhi cahaya. Bayangan dibawahku yang awalnya sudah menyelimuti pinggangku, kini berangsur-angur menghilang.

Dan entah kenapa, aku merasa sangat hangat.

"A-apa?! Apa itu?!" Makhluk itu terlihat bingung sekarang. Aku menatapnya penuh kemenangan.

"Cinta..."

Kataku sambil tersenyum. Aku merasakan tanganku seperti memegang sesuatu.

Aku menengok kebawah dan mendapati sebuah belati.

Tak jauh beda dari pisau sih.

"Aku tak akan membiarkanmu menang!!" Kata makhluk sambil menerjangku. Aura hitam yang ia keluar kan sangat pekat dan bayang-bayang dibawahnya meliuk liuk seperti tentakel gurita.

Jujur, aku sedikit kaget tapi..

"Kalahkan dia,Ze!!"

Suara kak Zura kembali terdengar ditelingaku, membuatku merasakan dorongan kuat untuk mengalahkannya.

Aku mengarahkan belatiku padanya, ia masih berlari kearahku dan secara cepat,

Belatiku menancap di dada makhluk itu.

"A-pa?" Kata makhluk itu tersendat. Aku makin menusukkan belatiku di dadanya dan membuatnya mengerang keras.

Aku menarik belatiku, dan membiarkannya tersungkur kesakitan.

"Sudah kubilang, jangan berharap terlalu tinggi, jatuhnya sakit.." kataku. Entah darimana kata-kata itu, mungkin aku terlalu sering mendengarnya dari anak-anak kelasku.

Aku menatapnya dingin. Lalu menunduk untuk memegang kepalanya.

Dan aku tak menduga apa akan terjadi selanjutnya..

Bayang-bayang miliknya, seperti terhisap olehku.

"Ap-apa-apaan?!!" Kataku setengah berteriak.

Tapi entah kenapa, rasanya..rasanya aku menjadi lebih kuat.

Selama tubuhku menghisap bayang-bayang itu, makhluk itu semakin memudar.

Dan setelah semua itu lenyap, hanya satu yang tersisa,

Aku tak tahu itu apa, tapi itu mirip batu kerikil ._.

"Apa, aku berhasil?" Tanyaku pada diriku sendiri.

Aku menutup mataku dan menghela napas.

Pertarungan yang singkat dan kemenangan yang cepat.

Dan saat aku membuka mataku, kakak sudah berada didepanku dengan senyum lebar.

"Kau berhasil mengalahkannya!!" Kata kak Zura. Aku yang mendengar itu langsung tersenyum lebar.

"Ze.."

"Zura.."

Kami menyebutkan nama masing-masing secara bersamaan. Dan kami tertawa.

"Kau duluan"

"Tidak, kau saja yang duluan.." kataku sambil tersenyum.

"Ze, kakak sangat bangga padamu..." kata Zura yang membuatku tersenyum.

"Dan Ze, aku juga kecewa padamu karena selama ini kau hidup untuk mengakhiri nyawa orang lain!" Kak Zura mengatakan itu dengan raut wajah sedikit marah.

Aku hanya bisa menghela napas.

"Yah...salahkan ayah yang membuatku begini..." kataku sambil memalingkan wajah. Aku mendengar tawa tertahan dari kak Zura yang langsung membuatku menoleh ke arahnya.

"Apanya yang lucu?" Tanyaku dengan wajah dongkol. Kak Zura menggeleng dan mulai bicara.

"Tak kusangka adikku yang dulu lugu dan lemah sekarang menjadi pembunuh berdarah dingin begini..." kata Kak Zura dengan senyumnya.

Aku hanya bisa menghela napas.

"Ze, kau harus kembali...padanya...waktuku disini sudah habis..." kak Zura tiba-tiba bicara begitu yang langsung membuatku membelalakan mataku.

"Apa?! Kakak akan pergi sekarang?!! Kenapa?!!" Kataku. Kak Zura hanya tersenyum.

"Urusanku disini sudah selesai..., aku disini hanya untuk membantumu..." kata kak Zura. Tubuhnya bersinar.

"Kakak..." gumamku. Aku langsung memeluk kak Zura.

Kak Zura membelai rambutku.

"Baiklah Ze, ada pesan terakhir?" Tanya kak Zura. Aku mengangguk.

"Semoga kita bisa bertemu lagi... atau kalau bisa...bersama lagi..." kataku sambil tersenyum. Aku bisa merasakan Zura mengangguk hingga semuanya terasa pudar. Aku tak lagi merasakan keberadaan Zura.

------------

ToBeContinued...

------------

[\] : yaaaaakk...author ngaret ._.

Maaf sodara-sodara, author dengan sedikit sengaja/? Melupakan dan mencampakkan cerita ini =w=

Yah.. kan author lagi libur jadi agak menikmati hari bebas dari sekolah dan tulis menulis huehuehue.. #dibakarmassa

Tapi, author sudah membayarnya dengan mengpublish dua chapter meski dua-duanya tampaknya...

Hancur lebur tak teratur.

This is SPARTAA!!!! /?

Oke author makin tak terkendali, silahkan hubungi rsj terdekat ._.

-FA-

{FallenAllen}

{ForeverAlone}  :"v

My Boy Was a KillerWhere stories live. Discover now