Chapter 2

14.9K 1.3K 55
                                    

Krystal POV

DEG

Jantungku benar-benar sedang tidak dalam keadaan baik, aku merasa debaran jantungku 2x lipat dari biasanya.

Apakah ini mimpi? Kai? Benarkah kalimat tadi berasal dari mulut Kai? Ini adalah kalimat terbaik yang pernah iya ucapkan padaku, tidak datar dan tidak juga bentakkan.

"Ne" seperti terhipnotis dengan kalimat lembutnya bibirku mengucapkan kata itu dan kepalaku menggangguk memperjelas jawabanku.

"Gomawo" Kai menepuk lengan atasku saat iya melewatiku. Hari ini benar-benar tak bisa dipercaya. Rumah, anak, sikap dari seorang Kim Kai sangat membuatku gila.

"Ahjumma?" Seseorang menarik bajuku menyadarkanku dari lamunanku. Aku melirik ke bawah melihat anak dari Kim Kai.

"Yak! Mana boleh kau memanggilku ahjumma! Aku ini masih muda dan cantik jadi kau panggil aku noona saja, arra?" Reflek aku membentaknya membela harga diriku, bagaimana bisa aku sudah disebut ahjumma diusiaku yang masih 24 tahun.

"Jung Krystal! Bagaimana bisa kau membentak anakku!" Teriakan seseorang terdengar di telinga Krystal.

"Maafkan aku sajangnim, maafkan aku" aku membungkukan badanku beberapa kali untuk permohonan maaf saat melihat Kim Kai di depan pintu ruangan ini. Aku juga mendengar suara tawa kecil dari Taeoh, aku melihatnya mengagumi ketampanan bocah kecil ini.

"Siapa namamu?" Aku mensejajarkan tubuhku dengannya.

"Kim Taeoh imnida" ia membungkukan badannya.

"Kau jauh lebih baik dari appamu, jjang!" Aku tertawa membayangkan perbedaan antara Kai dengan Taeoh. "Dimana kamarmu, ayo kita ganti bajumu"

***

"Aku mau pakai baju itu" rengek Taeoh.

"Aniya, itu sangat norak klo dipakai untuk jalan-jalan" Aku mengambil kaos berwarna putih dengan huruf KM berwarna coklat muda dan celana semi jeans yang sewarna dengan warna huruf di kaosnya.

"Appa selalu memakai jas kemana pun" ia terus merengek dan menendang-nendang kakinya asal. Beberapa pelayan mulai tak tega dan menatapku seakan menyuruhku menganti baju Taeoh dengan setelan jas ala pegawai kantor.

"Kau pakai ini saja atau aku batalkan acara jalan-jalannya" ucapku menatap tajam kearah Taeoh. Tak kusangka dia benar-benar susah diatur.

"Shireo!" Teriaknya.

"Apakah dia selalu seperti ini?" Tanyaku kepada salah satu maid.

"Ne noona, bahkan lebih parah dari ini. Jika noona memakaikan pakaian yang dia mau maka dia akan meminta ganti pakaiannya lagi sampai ia menemukan yang cocok dan tak jarang dia akan memilih baju yang ia pakai pertama, saya sangat bersyukur tugas saya disini hanya maid bukan baby sitter tuan muda" ucap maid tersebut.

"Ayo Taeoh yang tampan" aku mencoba membuka bajunya perlahan.

"Shireo, ahjumma saja memakai pakaian formal kenapa aku tak boleh?" Ia terus merengek tak henti-hentinya.

"Noona tadikan harus bekerja, bagaimana nanti sebelum kita jalan-jalan Taeoh temani noona berbelanja pakaian santai. Kita akan terlihat serasi seperti sepasang kekasih? Bagaimana setuju" kulihat Taeoh menghentikan rengekannya dan kemudian ia mengangguk.

***

Aku mengenakan kaos panjang polos dengan warna coklat yang sama dengan Taeoh dan rok putih diatas lutut.

Kami bermain bola di taman dekat sungai Han, suasana disini cukup sepi karna jam masih berada di arah jam 9 dan ini adalah hari jumat jadi hanya beberapa orang terlihat disini.

Eomma? [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang