You're My Happiness

19K 1.2K 1
                                    

"Arrrrgghh" Key menjerit kesenangan saat menyadari bahwa hari ini dia akan ikut latihan basket.
Tadi dia bertemu dengan coach david yang mengatakan bahwa dia bisa masuk tim.

Dinda yang melihat Key seperti itu hanya geleng geleng kepala. Dinda mendesah lega, karena satu kebahagiaan sahabatnya itu sudah kembali. Dinda tanpa sengaja menoleh ke arah Cal.

Dinda terkejut saat melihat Cal yang tersenyum kecil meskipun tatapan nya tidak kepada Key

Apakah Cal sudah menerima Key?

Dinda meng-amin-i dalam hati.

"Duh, lama banget sih jam pulang nya?" gerutu Key sambil memperhatikan jam dinding di depan kelas

"Lo aja yang terlalu semangat" jawab Dinda

Key nyengir. "Abisnya gue udah lama banget gak main basket. Udah gatel banget nih tangan gue"

"Bentar lagi juga bunyi bel nya" jawab Dinda

Key mengangguk. Key fokus memperhatikan jam didepan.
"Gak usah diliatin mulu, ntar lo naksir loh" ucap Dinda

"Gak bakal lah, gue udah stuck sama noh orang di belakang gue" jawab Key acuh sambil masih fokus melihat jam

Dinda terkekeh. Dia kan bercanda, kenapa Key malah menjawab seperti itu.

"Kriinng"

"Alhamdulillah ya Allah" jerit Key saat mendengar bunyi bel.

Key langsung berlari menuju lokernya. Dia akan mengambil sepatu dan seragamnya.

Saat membuka loker, Key langsung melemas saat tidak menemukan sepatu nya. Dimana sepatu olahraganya? Dia menggeledah loker nya. Tapi Key tetap tidak menemukan sepatu nya.

Key terpaksa memakai sepatu sekolahnya. Sepatu sekolahnya ini bukan sepatu olahraga. Pasti nggak nyaman. Tapi mau bagaimana lagi

Key segera berjalan menuju ruang ganti.

•••

Cal yang sudah berada di lapangan mengerinyit saat melihat Key yang memakai sepatu fantopel. Key mau latihan pakai sepatu itu?

Cal menguping pembicaraan Key dengan teman-temannya. Key mengatakan bahwa sepatu nya di loker hilang.

Cal mengangguk paham.
"Woy! Ngapain lo angguk angguk aja?" tegur Dion.

Cal menggeleng.
"Lah, malah geleng geleng. Pingin dugem ya lo?" tanya Dion.

Cal menjitak kepala Dion. Cal tidak pernah dugem. Dia juga tidak pernah minum alkohol.
"Sembarangan!" ucap Cal lalu meninggalkan Dion

Latihan dimulai.

Selama latihan Cal terus memperhatikan Key. Saat berlari, Key tertinggal di belakang, padahal biasanya Key selalu jadi yang tercepat.

Beberapa kali Cal melihat Key meringis. Pasti kakinya sudah merah.

Cal refleks melepas sepatu nya dan berlari ke arah Key.

"Pake" ucap Cal

Key malah bengong
"Gak usah Cal, kan gue udah pake sepatu." jawab Key

"Pake sekarang" perintah Cal

"T-tapi lo gimana? Masa lo gak pake sepatu?" tanya Key

Cal tidak menjawab. Tapi langsung jongkok didepan Key dan melepas sepatu Key. Cal kaget saat melihat kaki Key yang sudah merah sekali. Cal memegang bagian merah tersebut tapi Key tidak menjerit. Cal mendongak dan melihat Key yang memejamkan matanya sambil menggigit bibir bawahnya. Cal memegang bagian itu lagi sambil masih memperhatikan Key dan Key tambah menggigit bibir bawahnya.

Cal lalu memasangkan sepatunya.
"Kalo gak kuat ke UKS" ucap Cal

Key tersenyum. Cal sangat perhatian padanya.

"Thanks Cal, tapi masa hari pertama udah tumbang sih?" jawab Key

Cal hanya diam lalu pergi. Cal berjalan tanpa menggunakan sepatu.

Cal tidak mempedulikan tatapan teman-temannya. Apa yang aneh? Waktu kecil, Cal sering bermain basket tanpa menggunakan sepatu.

Sedangkan Dion yang melihat Cal langsung tersenyum. Sahabatnya ini jatuh cinta pada Key. Dan dion sangat mendukung hal itu.

•••

Key mengusap keringat di dahinya. Key menoleh kanan kiri mencari Cal. Dia menemukan Cal yang sedang berjalan bersama Dion. Mereka berjalan sambil berbincang.

Perbincangan mereka terhenti, saat Key menghampiri mereka berdua.

"Cal, ini sepatu nya. Makasih yaa" ucap Key menyerahkan sepatu Cal. Key tidak menyangka bahwa selama latihan, Cal benar benar tidak memakai sepatu.

Cal menerima sepatunya.
"Gue balik dulu ya" pamit Key
"Tunggu" ucap Cal

"Besok aja ya yon, lo langsung ke rumah gue aja" ucap Cal pada Dion. Sepertinya mereka melanjutkan perbincangan mereka. Dion mengangguk

Cal menoleh ke arah Key. "Gue anter. Tunggu gue ambil tas dulu" ucap Cal lalu berlari menuju ruang ganti.

Key shock. Cal akan mengantarnya pulang?
Dion yang melihat Key shock seperti itu terkekeh geli. Key sangat cocok dengan Cal.

"Yuk" ajak Cal.

Key mengangguk dan mengikuti Cal.
"Duluan bro" ucap Cal pada Dion.
Dion mengacungkan jempolnya.

Cal dan Key berjalan menuju parkiran. Tidak ada satupun yang bicara. Key berjalan dibelakang Cal membuat Cal mendecak kesal. Cal menarik tangan Key sehingga Key berjalan di sampingnya.

"Jangan jalan di belakang gue, lo jadi kayak babu gue tau nggak. Mana lo nunduk mulu lagi" ucap Cal

Key dalam hati tersenyum, Cal banyak berubah.

•••

Cal dan Dion sedang berada di rumah Cal saat ini. Keduanya sedang di dalam kamar Cal. Dion memang mengatakan ingin main ke rumah Cal kemarin saat pulang latihan. Tapi harus di delay karena Cal harus mengantar Key. Sebenarnya Tujuan Dion hanyalah ingin membuktikan dugaannya tentang perasaan Cal pada Key.

"Yon, ntar sore nonton yok! Ada film baru" ajak Cal

Tiba tiba Dion mempunyai ide cemerlang.

"Gue gak bisa" ucap Dion

"Tumben lo, ayolah, gue pingin banget nonton nih film" ucap Cal

"Gue bener bener bener gak bisa" ucap Dion tegas.

"Ajak Key aja sono" usul Dion
Cal mendelik.

"Lah, kenapa lo malah melotot in gue? Key kan pacar lo. Apanya yang salah ngajakin pacar nonton?" pancing Dion. Inilah rencana Dion

Cal diam. Selama pacaran dengan Key. Cal tidak pernah kencan dengan Key.

Cal akhirnya mengangguk.

Dion tersenyum. Dia tidak menyangka akan semudah ini. Hal itu membuat Dion yakin bahwa Cal mulai mencintai Key.

•••

Key sedang asyik menonton tv.
Tiba tiba handphone nya berbunyi. Key mengambil handphonenya dan kaget saat melihat Cal menelfonnya. Mudah mudahan bukan gara gara chacha kayak waktu itu.

"Halo Cal" ucap Key
"Halo.."
"Ada apa Cal?" tanya Key
"Lo ntar sore ada acara gak?"
"Gak ada,"
"Gue mau minta tolong temenin gue nonton"

Key terdiam. Apa Cal mengajak Key kencan? Biasanya nonton bioskop kan dilakukan oleh pasangan kekasih. Ya walaupun cal mengatakan 'minta ditemenin'

"Key.. Gimana?" tanya Cal
"Iya, bisa kok"
"Sip. Gue jemput jam 5 an ya"
"Oke. Jam 5 jam 5" jawab Key sambil mengingat ingat
Terdengar suara kekehan Cal diseberang.

"See you key.." tutup Cal.

Key bahagia luar biasa. Semoga ini awal yang baik untuk hubungannya.

My Love, Mr. SarcasticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang