Bertahan

19.2K 1.3K 42
                                    

Note : sambil dengerin lagu Rama-bertahan

Cal menuju parkiran setelah latihan basket. Saat hampir sampai di parkiran. Dia melihat Key yang sedang kerepotan membawa banyak bola. Cal hanya memperhatikan Key dari jauh. Cal sendiri masih bingung. Bagaimana bisa dia menjadikan Key pacarnya. Tapi Cal tidak merasa terganggu dengan status barunya ini. Karena memang tidak ada yang berubah dengan kesehariannya.

Cal masih memperhatikan Key yang sedang mengusap keningnya dan membungkuk. Nafasnya terengah. Tiba tiba Dimas datang dan mencubit pipi Key membuat Key memekik kaget. Tapi detik kemudian Key tertawa kencang saat tau Dimas yang mencubitnya.

"Bukannya tadi Dimas gak berangkat latihan ya?" batin Cal

Cal melihat Key dan Dimas berjalan menuju mobil Dimas.

"Gitu ya kelakuan cewek yang punya pacar?" sinis Cal. Lalu berlari menuju parkiran

•••

Key baru saja sampai dirumah. Tadi Dimas mengantarnya pulang. Dimas ternyata tadi kembali ke sekolah setelah mengantar adiknya. Dimas kembali ke sekolah karena ada rapat osis. Karena besok akan diadakan pensi di sekolahnya. Key langsung menuju kamarnya untuk beristirahat. Hari ini sangat melelahkan untuknya.

Tok.. Tok..

Seseorang mengetuk pintu kamar Key saat Key hampir tertidur

"Dek, udah tidur?" tanya Dicky dari luar.
"Udah" jawab Key asal

"Mana ada orang tidur bisa jawab? Bukain pintunya" ucap Dicky

Key membuka pintu sambil nyengir. Dicky hanya mendengus.

"Ngapain sih bang malem malem ke kamar gue. Gak baik tau malem malem ke kamar anak gadis" ucap Key

Dicky memutar bola matanya. Adiknya ini memang sangat aneh.

"Gimana kabarnya si Calvin?" tanya Dicky yang sudah duduk di atas kasur.
"Baik" jawab Key acuh

"Ish, maksudnya hubungan lo sama Cal" kesal Dicky.
Adiknya sangat tidak peka.

"Gue udah pacaran" jawab Key takut takut.
"Bagus dong" ucap dicky santai. Key mengira abangnya akan marah soal hal ini.

"Jadi gue direstuin bang?" tanya Key semangat
Dicky mengangguk. "Tapi ancaman gue masih berlaku" jawab Dicky sambil bangkit dari duduknya.

"Lagian kalo gak gue restuin, lo pasti nangis kejer 2 hari 2 malem" sambung dicky sambil memeletkan lidahnya pada key. Key langsung melempar bantal pada dicky, tapi dicky sudah berlari keluar.

•••

Dimas berlari menuju kelasnya yang sudah ramai.

"Cal.." teriak Dimas mencari keberadaan Cal didalam kelas.

"Apaan?" tanya Cal sambil mencopot headsetnya.

"Bantuin gue please, jadi MC buat pensi hari ini. Tiba tiba MC nya cancel dateng nih." ucap Dimas

"Hah?! Gue sendirian gitu? Kaya kambing cengo?" tolak Cal

"Sebenernya MC nya satu cukup. Tapi kalo pingin cari temen, gapapa deh." jawab Dimas.

Cal memperhatikan sekeliling. Cal menatap Key. Apa dia harus mengajak Key? Key kan pacarnya. Tapi saat dia menatap Dimas, Cal malah teringat adegan tadi sore. Saat Cal melihat ke arah pintu, cal melihat Tania yang baru saja datang.

"Tan! Lo mau gak nemenin gue jadi MC?" teriak Cal

Tania yang baru datang malah bingung. Sedangkan kelas sudah riuh memojok-mojokkan Cal dan Tania. Kecuali Key dan Dinda tentunya.

"Apa apaan? Gue baru datang juga" tolak Tania

"Please tan, bantu gue.. Jadi MC buat pensi hari ini" mohon Dimas dengan wajah memelas

"Gue mah mau aja. Tapi kalo gak maksimal jangan marah ya, soal nya gak ada latihan latihan nih" jawab Tania.

"Sip dah, thanks banget ya.. Entar jam 8 langsung ke belakang panggung ya?" ucap Dimas lalu berlari keluar kelas. Masih banyak yang harus dia urus.

Cal kembali duduk dibangkunya. "Emang enak?" batin Cal pada Key

•••

Key dan dinda berjalan menuju lapangan tempat pensi berlangsung.
"Lo yakin mau nonton pensi ini?" tanya Dinda memastikan
"Ini udah ke lima kalinya lo tanya kaya gini. Jawaban gue tetep sama" jawab Key.

Key berhenti berjalan saat melihat Cal dan Tania sedang duduk berdua di belakang panggung. Posisi mereka terlalu dekat. Key cepat cepat mengusir pemikirannya dan melanjutkan jalannya.

Pensi dimulai. Saat Cal dan Tania naik ke atas panggung, semua orang berteriak mengatakan bahwa mereka serasi. Cal dan Dinda yang mendengar hal itu hanya tersenyum sambil menunggu situasi tenang lalu membuka acara.

Pensi sudah berjalan, kini tiba saatnya untuk para siswa yang ingin menampilkan bakatnya.

"Siapa yang ingin menampilkan bakatnya? Silahkan angkat tangan!" teriak Cal kencang. Para siswa bergemuruh. Cal bingung harus memilih yang mana

"Ah Key.. Ayo maju sini Key!!" ucap Tania tiba tiba saat Cal sibuk memilih. Key sudah berada di atas panggung. Cal menyerahkan mic pada Key.
Key mengangguk menerima mic dari Cal.
"Bisa tolong siapin gitar sama satu bangku?" tanya Key tanpa mau menatap Cal. Key takut air mata nya tumpah saat melihat Cal. Dia tadi refleks mengangkat tangannya dan tanpa disangka Tania memanggilnya.

Cal yang merasa aneh dengan sikap Key mengerinyit. Kenapa Key tidak mau menatapnya? Lalu, apa yang akan ditampilkan Key?

Cal mengangguk dan membantu Key menyiapkan gitar dan bangku. Cal lalu turun dan berdiri di depan panggung. Tidak seperti tadi Cal selalu berada di belakang panggung jika ada yang tampil. Dia ingin melihat penampilan Key.

Petikan gitar mulai terdengar..

Lihat aku disini..
Kau lukai hati dan perasaan ini..
Tapi entah mengapa..
Aku bisa memberikan maaf padamu..
Mungkin karena cinta..
Padamu, tulus dari dasar hatiku..
Mungkin karena aku..
Berharap kau dapat mengerti cintaku..

Lihat aku disini..
Bertahan walau kau selalu menyakiti..
Hingga air mataku tak dapat menetes dan habis terurai..
Mungkin karena cinta..
Padamu, tulus dari dasar hatiku..
Mungkin karena aku..
Berharap kau dapat mengerti cintaku..

Meski.. Kau terus sakiti aku..
Cinta ini.. Akan selalu memaafkan..
Dan aku.. Percaya nanti engkau..
Mengerti.. Bila cintaku takkan mati..

Key mengusap air matanya cepat lalu mulai menyanyikan reff nya dengan sepenuh hati

Oohh.. Meski.. Kau terus sakiti aku..
Cinta ini.. Akan selalu memaafkan..
Dan aku.. Percaya nanti engkau..
Mengerti.. Bila cintaku takkan mati.. Huuu...

Key mengakhiri penampilannya. Semua siswa bertepuk tangan untuknya. Bahkan banyak dari mereka yang mengusap air matanya. Key turun dari panggung dan langsung mendapat pelukan dari Dinda. Key sempat melihat Cal yang menatapnya dengan tatapan yang tak terbaca.

My Love, Mr. SarcasticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang