Masalah datang (lagi)

Start from the beginning
                                    

Jadi mereka tidak perlu kawatir untuk membawa barang yang sudah di sediakan.

Perjalanan yang jauh. Sudah terbayarlah dengan keindahan alam yang sangat keren.

"Woaaah amazing!" antusias melongo melihat keindahan yang terjadi

Mereka pun mencari tempat atau mencari tenda yang sudah di tentukan.

Setiap tenda di tempati 3 orang.

"Hei, aku setenda sama siapa? Tega banget sih nyuekin aku. Malah mainan gadget mulu" ucapan Marsa sontak mengagetkan Zunet yang sedang menelpon seseorang

"Eh ada kamu, ya satu tenda sama Tina saja sayang. Maaf tadi penting sekali jadi gaktau kalau ada kamu" jawab Zunet dengan beribu-ribu alasan.

"Yaudah" jawab Marsa singkat, karena jengkel dia dianggap seperti setan.

Marsa menghampiri grub tenda Tina.

"Kak, masih ada lowongan? Aku sendirian" tanya Marsa kepada Tina

"Eemm..ma..sih kok, sini-sini" jawab Tina dengan terbata-bata

"Kan kapasitasnya cuma tiga orang, kalau gitu gue aja yang keluar"

"Dih gakpapa kali Ga, lagian juga cewek semua gitu ajaa mikir keras" sentak Diazz ke Dirga

"Lo gak kasian sama Marsa? Tega ih" Tina ikut menyusul menyentak Dirga

Dirga meninggalkan mereka dan menjauh dari tenda penginapan tersebut.

"Udah,udah gakpapa kok kak. Aku sama Zunet aja"

"No, Marsa! Dia cowok, bukan mukhrim. Lo mau hamil?" Tanya Tina ke Marsa dengan mata terbelalak

"Enggaklah kak, iya udah deh tapi gimana kalau kak Dirga marah karna kehadiranku?"

"Ahelah, Dirga emang begitu keleus, gakusah takut. Kan ada gue" jawab Diazz dengan nada santai

"Emm, makasih ya kak Diazz"

"Sama-sama"

Marsa memasuki tenda dan merapikan beberapa bawaannya.

MARSA POV

Em, gimana nih aku takut banget kalau nanti Dirga batu marah sama aku. Aduh.

Ah biarinlah, aku mau beres-beres. Yang lain entah kemana, cuma aku yang di tenda.

Pas aku lagi beres-beres ada sosok bayangan besar di hadapan tendaku. Aku lihat sosok itu dari bawah.

Aku perhatikan dari sepatunya keren, sampai atas mengerikan.

Dia Dirga. Dia sontak ngagetin aku. Aku kira butoijo atau gendruwo. Ternyata monster manusia batu.

"Ini anak ngapain ngeliatin aku gitu ya?" Tanyaku heran dalam hati

"Eh ada kak Dirga, sini kak duduk" entah ucapanku benar atau salah aku harus cairin suasana.

"Enggak, makasih" dia gakmau duduk sama perempuan cantik? Duh rugi. Haha

Dirga masih melihatku dengan tatapan yang datar.

Aduh mukanya gak nahan.

Ada apa sebenarnya?

"Kakak mau masuk?" dia menggeleng

"Terus ada apa kak? Kok cuma bengong?"

Aku bingung apa yang harus aku lakuin, apa kaya gini ya ngadepin manusia batu?

"Kak jawab dong, jangan diem aja"

Stupid! Dia cuma natap mataku terus, sama sekali enggak berkedip. Tapi kenapa seperti itu? Apa dia kerasukan setan disini?

Cinta dan Benci (GxG) [END]Where stories live. Discover now