Refreshing Sebentar

16.4K 1.5K 85
                                    

Chapter ini sebenernya hanya tulisan iseng saya, agar teman-teman semakin kenal dengan karakter-karakter Love Me Baby :)

"Kalau ditembak sama orang..."

UME

Aku sedang menikmati makan es krim coklatku saat tiba-tiba Kak Ryuu menindih kepalaku dengan sebuah buku tebal.

"Aduh! Sakit, kak!"

"Terus?" Seperti biasa, respon Kak Ryuu yang nggak pernah kuharapkan terdengar. Harusnya tadi aku cuekin aja dia.

"Hari ini lo yang jemput Miki. Gue ada urusan."

Waduh!

"Kak, aku juga ada urusan!" Bantahku mencoba berkelit. Kalau aku jemput Miki, ujung-ujungnya aku bakalan berakhir dengan menjadi pembantu dadakan di kosan Kak Ryuu!

"Maksud lo, urusan makan es krim coklat sampe belepotan gitu?" Balas Kak Ryuu, menunjuk es krim coklatku yang sudah meleleh menjalar ke tanganku, dan es krim yang belepotan di sekitar mulutku.

"Pokoknya sore nanti jemput Miki, ya" serunya tanpa rasa kasihan meninggalkanku yang masih sibuk mengelap coklat yang lengket di tanganku.

Dasar nggak berperikemanusiaan!

"U-Ume..." sebuah suara bass cowok mengagetkanku. Siapa, ya?

Sudah kubilang, kan, ingatanku lemah masalah identitas kecuali orang itu benar-benar penting buatku.

"Mmmmh... siapa, ya?" Tanyaku pada cowok tinggi besar dengan wajah cute di depanku.

"Gue Andi, anak kelas A. Seangkatan sama lo" jawabnya. Membuatku manggut-manggut.

"Oooh... err, terus ada apa, Di?" Tanyaku lagi, sok akrab manggil-manggil.

"Gue... suka sama lo."

Hmm?

Apa katanya tadi?

"Hah? Muka lo kenapa?" Tanyaku mengonfirmasi indra pendengaranku.

"Suka, Ume. Bukan muka. Gue suka sama lo."

"Itu, maksudnya luka?"

"Suka, Ume!"

"Hah! Lo berduka?"

"Gue SUKA sama lo, Ume!"

...

...

"Mmmh... apaan yang mau lo buka?"

"Ume, jangan pura-pura nggak ngerti deh. Lo tau kan maksud gue?"

Tadi... dia ngomong... suka? Apa cuka ya?

"Jadinya, Me?" Suara cowok bernama Andi itu membuyarkan pikiranku yanh makin lama makin blank.

"Mmh... maaf ya. Gue tuh jelek, orangnya ceroboh, tukang bacot, rada bego, tiba-tiba suka nggak nyambung, dan yang paling penting, lo salah orang, bro. Gue Ime, bukan Ume. Namanya mirip, ya? Ahahaha... ehmm... gua ada urusan nih, mau jemput orang dulu. Dadah, dadah!"

Ume bakalan blank. Membantah semua hal yang menuju pada kebenaran ceritanya. Dia denial, nggak percaya diri, dan nggak profesional buat menghadapi hal-hal seperti ini.

Sehari setelahnya, Andi merasa ada yang membuntuti dia selama seharian penuh dengan aura membunuh. Ryuu.

***

RYUU

Ryuu membaca sebuah buku berat dan tebal dengan kacamata yang masih tetap bertengger membingkai matanya yang tajam. Matanya memang masih mengikuti kata demi kata yang ada di dalam buku, tapi pikirannya tiba-tiba teralihkan pada sebuah gambar anak kecil yang menderita penyakit kelainan pada warna matanya. Bukan, bukan anak kecil itu yang membuatnya tertarik. Tapi boneka kucing berbulu lembut yang dipegangnya.

Love Me BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang