BARBIE GIRL

7.2K 427 29
                                    

Aku bakal update kalo votenya 100. Makin cepat partisipasi kalian makin cepat pula cerita ini maju. 

Happy Reading all.


Enjoy.


Aku bangun pagi ini dengan perasaan yang jauh lebih baik. Dia masih berbaring dan terlelap disebelahku, dia tampak sangat muda saat seperti ini, begitu tenang dalam tidurnya. Aku menaruh kedua tanganku diantara pipi dan bantalku, mengamati wajahnya yang sempurna dan luar biasa tampan, bahkan ketika dia tidur pun mampu membuat jantungku berdebar-debar hanya dengan melihatnya. Aku ingat saat-saat pertama kali aku bertemu dengannya, dia mungkin memandangku tidak lebih sebagai seorang pelacur. Dan kini rasanya sangat ajaib bahwa kini dia milikku. Milikku sepenuhnya. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika dia tidak ada disampingku.

Dia bergerak meregangkan otot-ototnya, lalu matanya menangkap tatapan mataku. "Hey, morning sayang." katanya sambil mencium keningku lalu mendekapku agar terjatuh dalam pelukkannya.

"Morning." kataku sambil bersandar di dadanya yang bidang.

"Apa sudah lebih baik?" tanyanya sambil memejamkan mata. "Hmm?" kataku mengernyit tidak mengerti sambil mengangkat kepalaku dari dalam dekapannya.

"Apa masih sakit? Itu." dia menekan kata "itu" sambil melirik ke bawah tubuhku. Aku menggeleng pelan karena ada sedikit rasa malu dibenakku.

"Apa kamu menyesal?" pertanyaannya sukses membuat aku kaget. Kenapa dia menanyakan hal itu?

"Tidak. Tidak sama sekali. Aku bahagia." jawabku sambil tersenyum kepadanya.

"Oh. Syukurlah. Kamu tau? Aku sangat mencintaimu. I love you, baby." Dia tersenyum lega sambil mencium kilat di bibirku.

"Sebaiknya kita mandi, aku ngerasa ga enak kalo harus lama-lama disini, ga enak sama mami dan papi." kataku seraya bangkit dari kasur.

"Kita? Kita katamu?" dia tersenyum mesum kepadaku.

"Dengan senang hati sayang." dia langsung bangkit dan menggendongku ke kamar mandi.

Dasar pria mesum, sekarang apa yang ada di otaknya hanya "itu" saja. Aku menolak ketika dia ingin mandi bersama. Ini sesuatu yang baru dalam hidupku, aku belum siap untuk membagi keintiman yang lain dengannya. Dia mengerti akan keenggananku, dia mempersilahkanku untuk mandi terlebih dahulu. Selesai mandi aku langsung berganti pakaian dengan pakaian yang telah disediakan oleh Jason. Seriously? Aku harus pake baju ini? Ini bukan gayaku. Tapi aku ga bawa baju lagi, kalo pake baju Jason rasanya ga pantas soalnya ini dirumah orang tuanya, pasti mereka akan memikirkan hal yang tidak-tidak. Walaupun memang terjadi hal yang tidak-tidak tadi malam. Aduh ngebayangin yang tadi malam aja udah membuat pipiku memerah. Aku memutuskan untuk memakai pakaian yang disediakan Jason. Entah darimana dia mendapatkan pakaian ini. Babydoll berwarna pink halus, lengkap dengan pita besar dibelakangnya. Ini seperti baju maid, yang dipakai oleh Barbie. Ketika aku berlenggak lenggok di depan cermin memastikan aku tidak tampak menggelikan, suara Jason menginterupsiku.

"Sayang, bisa ambilkan handuk di lemari?" katanya setengah berteriak kepadaku.

"Tunggu sebentar." kataku lalu segera bergegas mencari handuk di lemari pakaiannya. Dia ternyata seorang pria yang sangat rapi, dia menempatkan jasnya berjajar sesuai warnanya mulai dari gelap sampai yang soft. Lalu dasi yang tertata rapi di dalam kotaknya, dasi yang berwarna polos berjejer di bagian atas lacinya sedangkan yang bermotif tersimpan dibagian bawah laci. Aku menemukan handuk disimpan di lemari kecil disamping lemari besarnya. Lalu aku segera berlari-lari kecil ke kamar mandi untuk memberikan kepada Jason. Ketika aku sampai, aku melihat Jason sedang berada di bawah guyuran tangisan shower. Kepalanya mendongak keatas, matanya terpejam, tangannya dengan lincah meremas-remas rambut dikepalanya. Dia persis seperti iklan-iklan sampo yang ada di TV. Melihatnya seperti itu otomatis membuatku menelan ludah sendiri, ingin rasanya aku merengkuhnya sekarang. Oh shit, sekarang aku yang menjadi mesum.

Just MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang