SEARCHING FOR YOU

10.5K 638 14
                                    

Sepanjang jalan aku duduk dalam diam. Entah apa yang kurasakan, perasaan macam ini sangat baru aku rasakan. Bahkan setelah berada jauh darinya pun jantungku masih berdegub kencang, hati ini terasa sakit dan sedih ketika tau aku tidak akan pernah melihatnya lagi. Aku usap perlahan bibir ini dengan jariku dan rasanya masih terasa nyata, hangat bibirnya dan geramannya masih terngiang-ngiang ditelingaku.

"Dari tadi lo diem aja Eve. Lo ga apa-apa kan?" Tanya Brian memecahkan lamunanku.

"Gue ga apa-apa ko, cuma ngantuk. Itu gelas yang lo minta ada di tas beserta perabotan spy lo."

"Yakin kan lo ga apa-apa. Daritadi lo bengong terus. Dia ga ngapa-ngapain lo kan?" tiba-tiba dia menepi ke pinggir jalan lalu dia menatapku.

"Brian, gue harus sampe rumah tepat jam 4, pas sistem keamanan reboot. Kalo sampe gue ga ada di kamar jam 4:04, lo tau apa yang akan terjadi, jangan buang-buang waktu, besok-besok lagi aja kalo mau nanya." Dia mengalah dan memacu mobil dengan kecepatan penuh. Kami berdua pun duduk dalam diam, akhirnya aku sampai di depan rumahku.

"Nanti sore aku jemput." Aku hanya mengangguk dan segera keluar dari mobil.

Tepat jam 4 aku bergegas masuk seperti anak nakal yang habis pulang party. Sampai di kamar aku mengecek alarm dan teleponku. Syukurlah ternyata papa ga nelpon tadi malem.

Aku mengganti pakaianku, mandi, bersih-bersih dan langsung kegelapan menjemputku.

**

Sinar matahari mulai mengusik tidurku, cahayanya yang lembut mulai menerangi mataku, terasa hangat dan lama kelamaan aku merasa kepanasan. Aku membuka mataku perlahan-lahan, batang tanganku mengepal dan kusimpan di atas mataku yang masih ingin tertidur menghalangi cahaya matahari yang terus menerangi wajahku. Lalu aku tersadar akan sesuatu. Gadis itu. Dimana gadis itu? Aku bangun dan langsung terduduk diatas tempat tidurku. Aku melihat sekeliling ruangan ini tidak nampak ada kehidupan yang lain selain aku. Ya mungkin dia sedang di kamar mandi, aku melihat jendela balkonku yang tertutup dan kemejaku yang terbuka kancing bagian atasnya, tetapi ada yang aneh disini. Pakaianku masih lengkap seperti kemarin, pada saat aku bertemu dengannya. Sandal yang biasa aku gunakan di dalam ruangan ini pun terparkir tepat di samping tempat tidurku. Ada yang janggal disini. Aku bergegas ke kamar mandi. Aku buka pintunya dan tidak ada seorang pun di dalam sana. Aku mengambil handphoneku di atas meja kerjaku. Kemana dia? Apakah dia sudah pergi sebelum aku bangun atau terjadi sesuatu.

"Daniel, cepat ke ruanganku sekarang!" suaraku bergemuruh kencang di dalam ruangan. Tidak lama kemudian Daniel datang dengan tergesa-gesa, sepertinya dia tau jika aku sedang marah sekarang, karena terlihat dia tidak memakai pakaian yang lengkap dan segera bergegas menemui aku.

"Kau terlihat kacau, Daniel."

"Maafkan aku, Pak. Ada masalah?"

"Kemana gadis itu pergi?" ku lihat dia bingung dengan pertanyaanku.

"Kau lihat pakaianku masih utuh."

"Apa ada yang hilang?" tanyanya dengan nada penuh keraguan.

"Aku periksa semua file aman, tidak ada yang hilang, yang aku inginkan sekarang bawa gadis itu sekarang kepadaku, bagaimanapun caranya tetapi jangan sampai lecet sedikit pun, aku sepertinya belum sempat menikmatinya. Dan coba kau telusuri ruangan ini apa ada yang mencurigakan yang telah dia lakukan. Aku ingin ruangan ini bersih."

Aku melangkah keluar ruangan meninggalkan Daniel yang langsung menghubungi orang-orang kepercayaannya untuk menyisir semua tempat di ruanganku. Jasmine. Itu nama yang ada di dalam kepalaku saat ini. Aku bersumpah jika aku bertemu lagi dengannya dia tidak akan bisa lari dariku.

Just MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang