REYANDRA [END]

part 13

AUTHOR POV

Prilly telah selesai mentranfusi darahnya buat ali. Dan kini mereka prilly, daddy prilly serta Rey pun yang tau dari daddynya juga menunggu kabar keadaan ali selanjutna. Dan untuk orang tua ali sore nanti baru akan sampai.

"dad prilly takut kalo ali kenapa napa..." cemas prilly

"ssstsss, tenang ya ali pasti baik baik aja kok, okey..." ucap daddynya menenagkan sama halnya dengan rey kakaknya juga menenangkan adek satu satunya itu yang ia sayangi.

Rey yang mendenga bahwa ali kecelakaan itu pun juga terkejut, pasalnya sore itu rey tau jika prilly sedang jalan dengan ali, rey takut jika jika prilly juga kecelakaan, namun setelah tau rey bernafas lega, bahwa adik kesayangannya itu tidak apa apa. Rey cukup terpuruk dulu waktu prilly kecelakaan dan harus mengalami amnesia selama 3 th, tak sebentar untuk mengembalikan ingatan prilly tentangnya dan daddynya, meskipun kini prilly belum sembuh total dengan amnesianya.

"udah kamu tenang aja bie ali kuat kok, dulu juga ia kuat..." ucak rey tak sadar denan omongannya yang terakhir, sehingga membuat prilly terheran dengan perkataan kakaknya itu. Apa maksudnya?

"maksud kakak apa...?" tanya prilly heran.

"enggak, nggak apa apa. Udah kamu berdo'a aja biar ali cepat sadar ya..." ucap rey

***

Hari telah menjelang sore, dan orang tua ali pun juga sudah berada di rumah sakit tempat ali dirawat. Fathan Aleandra, papa ali dan Rihana Andrea mamah ali. Tergesa menuju ruang ICU, ya mereka mendapat kabar dari sahabatnya Brandon yang tak lain adalah daddy prilly, bahwa ali di pindahkan di ICU karna keadaan ali yang semakin kritis. Fathan dan Andrea pun menghampiri brandon yang sedang duduk di kursi tunggu bersama anak anaknya.

"gimana keadaan ali brand..?" tanya fathan papa ali.

"ali masih kritis than, kita juga belum tau kondisi ali selanjutnya." Jelas brandon daddy prilly.

"gimana dengan anakku brand, kenapa bisa begini....hiks...hiks..." jerit andrea histeris.

"tenang dulu An, kita semua juga belum tau kondisi selanjutnya"

Tak lama dokter yang menangani ali selama ali dirawat pun keluar dari ruang ICU. Dan andrea pun segera menghampiri dokter itu.

"dok bagaimana dengan anak saya dok..."

"begini, maaf sebelumnya saudara ali kini koma..." jelas dokter.

"a...ap..apa nggak mungkin, nggak nggak mungkin ali koma, bilang sama saya kalau itu semua bohong, nggak nggak mungkin kan pah itu bohongkan..." jerit andrea histeris mendengar bahwa anaknya ali mengalai koma, dan tak tau kapan ali akan bangun.

"tenang mah, .." ucap fathan menenangkan istrnya itu meskipun fathan juga tak memungkiri bahwa hatinya sangat sedih ketika mendengar anak semata wayangnya itu KOMA.

Prilly yang melihat orang tua ali juga mersakan kesedihan itu, ia juga merasa sakit, sesak, ketika mendengar ali koma. Prilly mendekati andrea, prilly berniat untuk menenangkan mamah ali itu.

" tantee..." prilly memanggil andrea. Andrea yang mendengar namanya dipanggil itu menoleh keasal suara yang memanggilnya.

"apa kamu prilly...?"tanya andrea. Prilly heran kok mamahnya ali mengenalnya, bukankah selama ini mereka berdua belum pernah berjumpa, fikir prilly.

"iyaa tante..." jawab prilly kikuk. Andrea pun langsung memeluk prilly dengan erat karna sedari dudlu prilly telah dia anggap seperti anaknya sendiri ketika mommy prilly meninggal.

"ternyata kamu sudah besar yaah. Ly.. mom kangen sama kamu...." ucap andrea menangis tersedu masih memeluk prilly, dan itu spontan membuat prilly kaget dan heran maksudnya apa, kok mamah ali, menyebutnya keprilly dengan sebutan mom.

"maksud tante apa..?" tanya prilly sambil melepaskan pelukan mereka.

"kamu lupa sama mommy ly.." tanya andrea dan itu tambah membuat dirinya sedih.

"emm....emm..." andrepa pun mengarahkan pandangannya mengarah brandon, apa yang terjadi, tatapan andrea seakan bertanya apa dia amnesia karna dulu. Dan brandon hanya menganggukan kepalanya.

Andrea yang tau itu tambah sesak dihatinya, anaknya ali sedang koma dan kini harus tau bahwa prilly yang sudah ia anggap seperti anakknya sendiri amnesia dan tidak mengenalinya sebagai mommy keduanya.

"tante nggap apa..?" tanya prilly yang melihat andre asedang melamu sedih.

"ahh,, enggakk sayang, tannte nggak apa apa...." ucap andrea sambil menyeka air matanya.

"em.... sepertinya aku harus bawa ali ke singapore brandon untuk menyembuhkan ali..." fathan membuka suara, dan perkataan itu berhasil membuat terkejut yang berada disana.

"kenapa..?" tanya brandon.

"ini demi kesembuhan ali brand, aku nggak tega melihatnya terus terusan menutup matanya, dan aku nggak tega melihat istriku sedih terus, mungkin jika ali dibawa ke singapore ali akancepat sembuh, karna pengobatan disan sangat insentif...." jelas fathan.

Andre yang mendengar penuturan suaminya itu hanya menurut saja, mungkin benar jika ali dibawa ke singapore, ali akan cepat sembuh.

"tapi setelah ali sembuh, kalian akan kembali ke indonesia kan...?" tanya brandon.

"yaah, setelah ali sembuh aku janji akan balik lagi kesini."jawab fathan.

"yasudah kapan berangkat, ..?"... " Hari ini juga..." jawab fathan mantab.

"yaudah kalo gitu, baik baik disana...." pesan brandon kepada dua sahabat nya itu.

Dan malam ini juga keluarga ali terbang ke singapore untuk penyembuhan ali. Prilly yang mendengar ali harus dibawa ke singapore sangat sedih, ia merasa bahwa setengah hatinya pergi untuk sementara, prilly tak tau mengapa ia sangta kehilangan banget kalo ali harus pergi, bahkan itu hanya untuk sementara. Prilly masih bingung dengan ini semua.

"Akuu tak tau apa yang sebenarnya terjadi pada diri dan hatiku, aku tak tau ini perasaan apa sebenarnya. Yang pasti aku sangat kehilangan jika kamu pergi, aku merasa dulu aku juga pernah merasakan seperti ini. Meninggalkan dan ditinggalkan." ~ Prilly.

"Aku janji, aku akan kembali lagi untuk kamu, meski ini akan lama dan aku janji kita akan seperti dulu lagi." ~ Ali.

**********************************************************************************

Hay hay, ini sudah aku lanjut lagi kan, jangan bosan yang sama cerita aku ini.

Dan untuk para readers jangan jadi pembaca gelap, tinggalkan vote dan comment kalian.

Thx.