Chapter 1

17.1K 975 281
                                    

"Kita putus! Gue udah tunangan sama orang lain. Dan gue harap lo pergi dari kehidupan gue!"

"Kenapa? Kenapa lo baru bilang sekarang?" Seorang lelaki bertanya seraya menahan rasa sakit hati akibat perkataan perempuan tersebut.

Sang perempuan mengangkat bahunya tak acuh dan pergi meninggalkan laki-laki itu sendirian. Dia pergi setelah menorehkan luka yang sangat dalam di hati sang lelaki.

CITTTT!

DUARRR!

Sang lelaki mendengar suara tabrakan yang cukup keras. Karena merasa begitu penasaran, dia berlari untuk melihat apa yang sedang terjadi.

DEG.

Dia. Orang yang baru saja tertabrak itu ..., adalah cinta pertamanya. Perempuan yang juga telah memutuskan hubungan mereka tadi. Dia meregang nyawa di depan matanya.

"ARGH!"

"Sialan. Mimpi itu lagi." Seseorang berdecak sebelum menghapus kasar keringat yang bercucuran akibat mengalami mimpi buruk.

Namanya adalah Mike Gheranino. Laki-laki macho, ganteng, keren, dan juga kaya raya. Dia adalah putera tunggal keluarga Gheranino. Impian semua orang, bukan? Namun ada satu hal yang tidak bisa diterima oleh nalar. Lelaki se-sempurna itu memiliki penyimpangan. Dia itu gay, karena ada suatu kejadian di masa lalu yang membuatnya trauma hingga detik ini.

Orang tua-nya tentu saja tahu, tetapi mereka tak bisa berbuat banyak. Mike termasuk salah satu most wanted di kampus-nya. Namun, seperti yang sudah dikatakan tadi ... yah, kalian tau sendiri, lah. Hari ini Mike mendapat jam kuliah pagi. Ia harus segera mempersiapkan diri dan menuju ke kampus.

***

"WOI! Kebo betina paling menyedihkan nan mengenaskan, buruan bangun! Bukannya lo dapet matkul di kampus pagi ini?" Teriakan super toa dari seseorang yang sudah tidak asing lagi, berhasil membangunkan gadis tersebut dari tidur gemulainya.

"Hoam ... Iye-iye. Toa amat sih, lo," balas gadis yang dibangunkan dengan ogah-ogahan.

Nama-nya adalah Viola Tessya. Akrab disapa Tessya. Sedangkan manusia jadi-jadian yang membangunkan-nya dengan kasar tadi adalah Viona Kessya. Yap, mereka adalah saudara kembar, tetapi Kessya lahir belakangan atau sekitar lima menit setelah Tessya.

Tessya itu perempuan yang biasa saja, maksudku tidak ada apa-apanya, dan juga kurang peka. Mama-nya sudah tiada, sekarang dirinya dan Kessya hanya tinggal bersama daddy. But, she loves her life, because she thought she has the best family ever.

Tessya mengklaim dirinya mempunyai status yang spesial, yaitu jomblo sebatang kara. Jomblo bahkan dari sebelum diri-nya terbentuk menjadi zigot. Tessya percaya itu adalah kutukan yang melekat untuknya. Berbeda dengan Kessya yang memiliki mantan pacar yang jumlahnya nauzubillah. Bahkan sampai mampu menyaingi jumlah populasi biji cabai terong di Indonesia.

Bisa dibayangkan, kan? Tessya dan Kessya bagaikan kebo dekil dan merak mengagumkan. Dengan Tessya sebagai kebonya, dan Kessya sebagai meraknya. Mitos mengatakan, sebagian besar wajah seorang adik di dunia memiliki tingkat kecantikan lebih tinggi dari kakaknya. Dan menurut Tessya, mitos itu memang benar adanya. Seiring berjalannya waktu, kalian semua juga akan mengenal Tessya sepenuhnya.

45 menit kemudian

"Buset dah, kebo jones lo mandi lama amat, sih. Jangan-jangan lo semedi kembang tujuh rupa ya, buat ngilangin status jones lo itu? Nih ya, gue sebagai adik yang baik hati, rajin menabung, dan tidak sombong mau ngasih tau lo. Jones itu bukan kesialan, melainkan sebuah pilihan dan relatif bagi kalangan ABG gak laku kayak lo. Udah, gitu doang. Buruan, gue anter lo ke kampus. Hari ini gue ga ngampus, ada sesuatu dan lain hal. Nanti gue ceritain. Pokoknya buruan kalau ga mau gue tinggal. Daddy, aku nganterin Tessya ke kampus dulu, ya. Bye," kata Kessya dengan kecepatan 125 km/kata, lalu berpamitan ke daddy.

"Iya-iya bawel. Ayo, buruan. Sampai jumpa, daddy!"

"Hati-hati sayang," balas daddy.

***

"Bye Kessya." Setelah sampai di kampus, Tessya langsung masuk ke dalam. Tapi baru saja menginjakkan kaki, kesialan sudah datang menghampiri-nya.

"Halo, eneng cantik. Abang kira kamu bolos ngampus. Sebagai anak gadis, tidak baik bolos-bolos, nanti dikejar skripsi. Mending juga dikejar abang, hehe. Tapi tenang, abang tersayang masih setia menunggumu, kok. Bahkan sampai jiwa dan raga ini kembali ke sisi-Nya."

Tessya mendecih kesal. Tak lupa mengumpat panjang lebar di dalam hatinya. "OH SHIT. Ini satpam tua ga sadar diri apa? Gue eneg banget. Dasar, satpam tua mesum tukang godain mahasiswi. Kenapa sekalinya ada yang suka sama gue, malah dapetnya berondong tua gini? Huhu."

"Mengapa kamu diam saja, Yayang Tessya? Abang begitu merindukanmu. Bersediakah kamu, jika abang memeluk dirimu?" Pinta satpam tua tidak tau diri di hadapan Tessya ini.

Tessya bergidik ngeri. "Najong! Noh, peluk aja tiang listrik depan sekolah. Terus, gue sumpahin tiba-tiba ada petir supaya lo terpental dan tersengat, deh. Kali aja kulit lo yang emang dari sononya gosong bisa jadi eksotis, kayak model-model Victoria Secret."

Satpam tua itu bersedih sembari memegangi dadanya. "Sungguh kamu sangat terlalu. Tapi, apalah dayaku yang begitu mencintaimu. Ini ada jengkol untuk adindaku tercinta dari kakanda buruk rupa. Silahkah diambil, ya."

Daripada Tessya semakin jijik mendengar perkataan satpam itu, dengan sangat cepat diambilnya jengkol tersebut dan langsung pergi meninggalkan pak satpam tua yang baginya sok dramatis. Lagian menurut Tessya, jika ingin memberi hadiah kenapa harus jengkol, coba? Emas dua puluh empat karat kan bisa, pikirnya.

Tessya berjalan santai sambil beat box. Lebih tepatnya sok beat box, padahal mah aslinya cuma numpahin liur sana sini doang.

"Mana ni jengkol bau banget lagi dah, lempar ae dah. Mon maap ni ye kalo kena, sapa suruh disana lagian." Dengan santai Tessya melempar jengkol tersebut ke sembarang arah tanpa melihatnya.

"ADAW!"

***

Di waktu yang hampir bersamaan, Mike sampai di kampus lebih awal, katanya sengaja agar tidak terlambat. Setelah puas berjalan-jalan selama hampir setengah jam, Mike memutuskan untuk pergi menujuke ruangan kuliahnya.

"ADAW!"

Bagaimana ceritanya, tiba-tiba saja ada sesuatu yang melayang terbang ke arahnya dengan secepat kilat. Sambil memegangi kepalanya yang kesakitan, Mike mengambil sesuatu yang menimpuknya tadi.

"Jengkol? Siapa yang ngelempar, nih?"

Seorang perempuan menghampiri Mike dan mengomel. "Aduh! lo tu kalau jalan bilang-bilang, dong. Kan gue ga perlu ngelempar jengkolnya ke elo. Siapa suruh bego? Jadi kena kan jadinya."

"Lah, kan yang ngelempar itu dia. Kenapa dia yang marah? Dasar aneh," ucap Mike dalam hati.

"Eh, cewek aneh, yang jadi terdakwa itu elo. Kenapa gue yang disalahin? Jadi yang seharusnya marah itu gue, bukan elo. Bego kuadrat."

Mike menatap wajah perempuan yang tampak kesal itu. Lumayan cantik juga cewek aneh tersebut, batinnya. Tapi sayang, Mike tidak tertarik padanya. Atau mungkin belum. Mike juga membenci semua perempuan semenjak kejadian pahit itu menimpa-nya dulu.

"Ya udah, santai dong. Btw sorry, gue buru-buru. Bye."

Perempuan itu berlari pergi dengan terburu-buru. Sialan, bahkan Mike belum mengetahui namanya dan dia malah seenak upil rebus main pergi begitu saja.

***

Mulmed itu castnya Mike Gheranino, ya.  Nanti malem/besok aku update chapter 2-nya ya.

justmoveon_

Fakers Gonna Fake Where stories live. Discover now