New Friend

3.5K 218 6
                                    

Aku pun berjalan menyusuri lorong. Suara tangisan itu masih terdengar dan semakin keras. Aku tahu aku sudah dekat dengan orang ini. Sepertinya orang ini manja.

Ketika aku berbelok di unjung koridor aku menemukan seorang wanita yg sebaya denganku mengunakan kacamata seperti harry potter, kuncir dua dan dia sedang duduk dan menundukkan kepalanya di tengah2 koridor.

Aneh

"Hai kau tak papa? Knp kau menangis?" tanyaku dengan suara yang lembut dan duduk seperti dia di depannya. Aku melakukan ini agar dia berhenti menangis. Aku benci ketika wanita nangis apalagi kalo penyebabnya cowok. Aku tak akan sengan2 menonjok muka cook itu.

Dia melihatku. Lalu tak kuduga dia langsung memelukku dengan tenaga yang aku tak kira. Dia membuatku terjungkal kebelakang, untung saja kau bisa menahan bobot cewek ini.

"Hey sudahlah, semuanya sudah aman, kau tak perlu menangis lagi. Aku ada disini." Ucapku sambil mengusap kepalanya dan membalas pelukkannya.

"a...aku...tad....tadi.. me...lihat...cowok tampan... se...sedang me..megang pistol, la...lalu dia...berteriak... dan ....dan dia..." ia mulai terisak lagi.

Sial. Pasti si Joe. Dia paling suka membuat cewek menangis. Walau pun kami berdua tidak bertemu sejak 9thn yg lalu, aku sudah tahu pasti dia sudah membuat ribuan cewek menangis karenanya.

"Suuuuut.... tenanglah sekarang dia sudah pergikan? Kau akan aman. Aku akana melindungimu." Janjiku.

"Janji?" tanyanya. Dia mulai berhenti menangis.

"Tentu saja, masa aku bohong." Ujarku. Aku tersenyum kepadanya dan dia pun membalas senyumku.

"Ya sudah sekarang kita cari yang lain yuk! Mungkin salah satu dari mereka masih ada disini sebelum ke kamar mandi." Ucapku sambil membayangkannya.

"Kamar mandi?" tanyanya heran

"apa lagi kalau bukan kencing, mereka pasti terbirit-birit kebelet gara2 mendengar suara tadi." Ucapku sambil tersenyum.

Dia tertawa. Syukurlah.

"Yuk, oh y hampir lupa, namaku Anastasha. Kau bisa memanggilku tasha. Siapa namamu?" tanyanya sambil mengulurkan tangannya.

Aku ragu. Aku takut akan membawa malapetaka ke kehidupan dia. Tapi aku sudah janji aku akan berubah. Joe saja sudah berubah masa aku tidak.

"Azula kau bisa memanggil Azula princess cry." Cengirku

"What? Princess cry? Hey aku kan takut lantas saja aku menangis memang kau tak takut?"

Sial. Aku merunduk. Knp aku tak takut dgn suara bom dan pistol itu? Pertanyaan itu tak pernah terpikirkan olehku.

"Ayahku. Ayahku mengajarkanku agar aku tak takut pada apa pun." Kataku murung.

"Kau sedang marahan y dengan dia?" katanya ingin tahu.

"Yuk kita cari yg lain, kalau gk nanti kita akan terlewatkan sesuatu." Kataku jahil.

"Maksudnya?" tanyanya bingung

Aku pun menarik tangannya dan mulai menyusuri koridor.

"Kau tau mereka ada dimana?"

"Mungkin aku tahu." Cengir ku.

Aku memang tau. Bagaimana tidak aku hapal sekali org2 akan pergi kemana. Apalagi dengan pengalamanku yang sudah 9 tahun ini. Pasti aku tahu mereka dimana.

Gymnasium .

Nerd In High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang