Veriska memasuki rumahnya dengan hati yang berbunga-bunga. Untuk pertama kalinya setelah kejadian itu Veriska tersenyum senang. "Bi! Veriska pulang" teriak Veriska, seperti biasa jika senang.
Veriska naik ke lantai atas tepatnya ke kamar miliknya. Dia harus segera mandi karena sebentar lagi Tasya akan datang dan Tasya benci orang yang tidak mandi sore.
Kini Veriska tampak segar. Seragam sekolah berubah menjadi celana santai dan kaos tie dye favoritnya.
Dia menghempaskan tubuhnya di atas kasurnya yang king size. Dia tidak berhenti tersenyum. Kebersamaannya bersama Dirga sejam yang lalu terus terulang-ulang di pikirannya.
Dirgantara Wellington: PING!!!
Veriska segera mengambil ponselnya yang tadi sedang di charge. Dia melihat notifikasi. Veriska menyerngitkan dahinya. Ada apa malam-malam Dirga mengiriminya BBM, tanyanya dalam hati. Dia segera menjawab.
Anindya Veriska Putri: Ya?
Baru beberapa detik, langsung terdengar suara dari ponselnya lagi.
Dirgantara Wellington: Lagi ngapain?
Anindya Veriska Saputri: Lagi mikir sambil menung.
Dirgantara Wellington: Jangan menung. Ntar kesambet ;)
Dirgantara Wellington: Gue tebak lo pasti lagi mikirin gue.
Telak! Tebakan Dirga sangat tepat. Veriska tersenyum lebar. Lalu kembali menjawab. Tentu saja dia berbohong.
Anindya Veriska Saputri: Idih! Najis.
Dirgantara Wellington: sok sok Idih idih najis mikirin gue juga tuh
Anindya Veriska Saputri: Ngga tuh. Orang gue mikirin jawaban buat anon di ask.fm
Dirgantara Wellington: Gue tau kok kalo lo mikirin gue. Udah deh ngaku aja
Anindya Veriska Saputri: Serah deh serah
Veriska mulai kesal dengan godaan Dirga namun dia juga senang.
Dirgantara Wellington: Ciee ngambek. Jangan ngambek dong ntar cantiknya ilang
Kata-kata Dirga membuat pipi Veriska merona. Walau bukan diucapkan secara lansung tapi bisa membuatnya merona. Veriska hanya membaca pesan tersebut. Senyum tak memudar.
Dirgantara Wellington: Lo udah makan malam?
Anindya Veriska Saputri: Belum. Lagian aku makannya malem ga sore
Dirgantara Wellington: Lo mau gendut makan malam-malam?
Anindya Veriska Saputri: Ngga tuh. Buktinya aku ga gemuk. Langsing malah :p
Brak!
Pintu kamarnya terbuka sangat keras. Sontak Veriska terkejur. Tampak Tasya yang sedang ngos-ngosan. Bahu sebelah kirinya menyandang tas dan tangan sebelah kanannya membawa sekantong penuh makanan.
"Lo kenapa ngos-ngosan?" tanya Veriska, mengelus-ngelus dadanya.
"Gue di kejar Alvin" jawab Tasya yang masih ngos-ngosan.
"Mantan lo yang itu kan?" tanya Veriska. Dia tidak mengingat semua mantan Tasya karena Tasya termasuk playgirl. Namun entah mengapa Tasya tobat, mungkin karena Bagas. Alhamdulillah.
YOU ARE READING
I Have To Be Strong (SLOW UPDATE)
Teen FictionAnindya Veriska S. Tubuh indah bak model, berparas cantik dengan sentuhan gen Indonesia dan Brazil, kekayaan keluarga yang mungkin tidak akan habis tujuh turunan, serta terkenal lantas tak membuatnya bahagia. Bahkan jauh dari kata bahagia. Dib...
