5

30.7K 227 5
                                    

Author POV

Pantai tak berpenghuni untuk kali ini. Tidak mengerti mengapa tempat indah ini tidak dijadikan tempat wisata. Mungkin karena lokasinya yang cukup jauh dan medan yang sedikit sulit untuk dilalui pengunjung. Setelah selesai mengambil film, semuanya bersenang-senang. Berjemur, bermain pasir, bermain layangan, juga minum-minuman.Himchan memperhatikan gadis dengan bikini hitamnya sedang tertawa sambil mengangkat kedua tangannya, seperti akan meraih layangan yang berterbangan.

Cantik, pikirnya.

Himchan berjalan mendekati gadis itu, mengagetkan gadis itu dengan memeluk pinggang mungilnya dari belakang dengan satu tangannya

."Berenang bersamaku?" Tawar Himchan.

"Tidak mau." Jawab Sura.

"Ya~untuk apa memakai bikini kalau tidak berenang?"

"Itu terserahku. Kau saja yang benerang. Aku akan meneriakimu dari sini."

"Tidak mau kalau sendiri."

"Bergabung dengan yang lain?"

"Tidak mau. Hey, mau kuberitahu karang besar di sana?"

"Dimana?"

"Ikut aku."Himchan segera menarik Sura pergi, menjauh dari teman-teman mereka yang lain. Pergi ke ujung pantai, sampai mereka menemukan karang-karang yang besar. Pantai yang indah, pikir mereka.

Himchan menarik lagi tangan Sura, pergi menuju dua karang yang berhimpitan, hampir terlihat seperti gua dengan pintu yang tak terlalu besar. Himchan dan Sura masuk ke dalam celah kecil itu

."Kau mau apa, huh?" Tanya Sura.

"Kau sempat mengabaikanku akhir-akhir ini." Ujar Himchan.

."Ayolah, kita tidak bisa melakukannya setiap hari, Himchan. Kau memintanya setiap hari."

"Aku mengerti. Memangnya aku akan selalu memasukkannya? Tentu tidak. Aku juga memikirkanmu, bodoh."

"Ish, kau mengataiku! Lalu apa yang kau inginkan? Bermain denganku?"

Dengan polosnya Himchan mengangguk seperti anak kecil. Ya, Himchan tidak bisa diam saja melihat Sura dengan bikini tak bertali di lengannya. Membuat bahunya terlihat semakin seksi.

"Kau mendapatkannya." Pada akhirnya Sura menerimanya saja. Ia juga tak dapat terus-menerus menghindar karena ia pun menginginkannya.Himchan tersenyum puas, lalu mengecup bibir mungil Sura, memberikan lumatan-lumatan ringan padanya. Sura membalasnya. Ia memeluk leher Himchan, membuat ciuman mereka semakin dalam. Memasukkan lidahnya ke dalam, membiarkan lidahnya menari-nari bersama lidah Himchan.

Nyatanya sangat sulit untuk menghindar. Meski terlihat Himchan hanya menyukai tubuhnya, Sura tidak bisa menghindar dan mengurangi rasa sukanya pada lelaki itu.Kini Himchan mendaratkan bibirnya pada bahu kurus Sura. Menciuminya sampai leher, lalu menjilatnya. Tangan nakalnya mulai berusaha untuk menurunkan bikini yang Sura pakai sehingga gadis itu memukul tangannya

."Jangan di tempat terbuka seperti ini!" Keluh Sura.

"Shh, tidak akan ada yang lihat." Himchan kembali melumat bibir Sura, dan tangannya berhasil menurunkan bikini yang ia pakai hingga kini gadis itu bertelanjang dada. Sedikit membungkuk, menciumi permukaan dada Sura dan tangannya mulai memilin nipple Sura. Kesulitan untuk lebih membungkuk agar dapat mengulum nipplenya, maka Himchan menyerah. Bermain dengan telinga Sura, menjilatinya, dan Sura cukup pintar menggerakkan tubuhnya sehingga nipplenya menggesek pelan dada Himchan. Geli, karena tubuh mereka bergesekan secara langsung tanpa penghalang apapun

."Hey, kalian!"Sura terkejut setengah mati ketika seseorang memergoki mereka sedang bercumbu. Untuk saja Sura membelakangi orangitu, sehingga ia dapat menutupi dadanya. Himchan mendekapnya selagi Sura mencoba untuk menaikkan kembali bikininya

."Cepatlah kembali berkumpul, jangan bercinta terus!" Ujar Makoto, teman kerja mereka

."Kau kembali duluan." Bisik Himchan pada Sura. Sura mengangguk, dan pergi meninggalkan Himchan dan juga Makoto. Malu, tapi yang lain pasti menganggap mereka wajar-wajar saja karena mereka sudah terbiasa dengan pemandangan seperti itu.

"Lain kali jangan datang tiba-tiba." Ujar Himchan pada lelaki itu. Mereka berjalan bersama menuju tempat yang lainnya berkumpul.
"Ahaha, kau yakin tidak ada hubungan apa-apa dengannya?" Tanya Makoto. Himchan mengangguk.

"Kenapa kau beruntung? Dia selalu menolak setiap yang lain ingin bermain dengannya. Aku akan mencoba mendekatinya saja kalau begitu."

"Hey, dia milikku."

"Haha, kau tidak berhak untuk itu, Himchan."
.
.
.
.

.
.
.
.
.

"Kang Sura," Panggil Himchan yang sedang merasa bosan di hari liburnya.

"Hm?" Respon yang Himchan benci. Sura tetap asik dengan komik yang dibacanya.

"Ayo kita bermain."

"Ini masih jam 7 pagi. Mengapa tidak mengerjakan hal yang lain saja, huh?"

"Justru karena ini jam 7 pagi. Aish..." Sura melirik pria yang duduk di sebelahnya. Memberhatikan boxer yang dipakainya yang terlihat seperti menyembunyikan sesuatu yang membesar di dalamnya

."Siram air panas saja."

"Apa? Kau tega sekali."

"Ah, kudengar jam Ayame datang jam 6 pagi tadi. Kau serang saja dia. Dia mau melayani pria tua, dia tidak akan menolak untuk tidur denganmu."

"Ah, ya sudah."Himchan pergi meninggalkan Sura yang sedang bersantai di balkon. Sura menoleh ke belakang, dilihatnya Himchan pergi dari apartment-nya. Mungkin kembali ke apartment-nya sendiri? Atau datang pada Ayame.

#tbc

sex friend??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang