1

58.9K 428 4
                                    

Pemandangan yang tak asing bagiku semenjak setahun yang lalu. Memandangi pria dan wanita tak berbusana, lalu mereka bercinta di hadapanku tanpa merasa malu memperlihatkan bagian-bagian terlarang mereka secara close up di kamera.

Ya, uang bisa merubah segalanya. Menghalalkan segala cara demi mendapatkan uang banyak, itu yang mereka lakukan. Termasuk aku, bekerja hanya sebagai stylist dan make up artist, tapi mau tak mau ikut melihat pemandangan memuakkan seperti ini juga.

Terkadang aku memakai kaca mata hitamku dan berpura-pura sibuk dengan ponselku, tapi terkadang pula aku tak dapat menolak hasratku untuk melihat pemandangan seperti itu secara langsung.

"Ish, bagaimana bisa wanita secantik dia bersedia bercinta dengan pria tua seperti itu?" Perotesku dengan suara berbisik pada Himchan, teman kerjaku yang sedang berdiri sedikit di belakangku.

"Kenapa selalu kau yang perotes? Toh wanita itu senang-senang saja." Ujarnya.
Tentu saja aku perotes. Apa dia tidak merasa jijik? Jika aku menjadi bintang porn seperti dia, aku akan benar-benar menseleksi partner kerjaku

."Ck, hanya 1 diantara 100 pria dengan wajah tampan."

"Hah, tidak usah berharap, Sura. Hanya aku satu-satunya pria tampan di sini."

Aku langsung mencibirnya. Ya, tapi ucapan Himchan memang tidak ada salahnya. Aku dan Himchan sangatlah dekat.

Mungkin karena kami sama-sama warga Korea yang sedang mencari peruntungan di Jepang. Aku dengannya banyak kesamaan, termasuk membohongi orangtua kami tentang masalah pekerjaan kami. Uang yang kami dapatkan cukup membuat orangtua kami puas, maka sepertinya kami akan sukses seterusnya sampai nanti dengan cara seperti ini.

"Ssst, Sura?" Seseorang memanggilku. Aku pun menoleh pada sumber suara. Ternyata pria tua itu yang memanggilku. Jiro-san,film directorkami.

"Ya?""Untuk yang selanjutnya bisa kau menggantikan Ayame? Dia mendadak tidak bisa datang."

"Tidak." Yang benar saja. Aku akan mati jika seseorang yang mengenalku tiba-tiba saja melihatku sebagai porn star.

"Ayolah, hanya bermain di luar saja, tidak perlu sampai intim."

"Ti-dak."

"Baiklah, kau bermain bersama Himchan. Bagaimana?"

"Tidak!" Kali ini aku dan Himchan menjawab secara bersamaan. Ya, Himchan pun pasti akan mati jika harus beralih profesi. Pada akhirnya, Jiro-san menyerah dan dia kembali pergi menjauh.
. Sudah berapa kali dia menarawiku untuk ikut bermain, tapi aku selalu menolak. Apa tidak ada wanita lainnya? Gila saja kalau aku harus memperlihatkan tubuhku pada dunia.

Tbc..

sex friend??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang