CHAPTER 3

3.4K 236 12
                                    

annyeong

Mau update love and pain aja dulu , karna Love Force belum bisa sekarang

Sebelum baca mending VOTE yuk cuss

Oke check it out..

.maaf jika ada kesalahan kata dan sebagainya. *Bow*

..

..

in mark school

mark berjalan menuju kelasnya dengan raut wajah yang menyiratkan awan gelap dan kilat yang menyambar-nyambar

"mark sudah datang !" taehyung yang tengah duduk di bangkunya yang ada di belakang bangku mark itu berkata dengan wajah yang cerah ceria berbalik dengan mark

'BRUUGHHH'

semua orang sontak melihat ke arah mark yang tengah berdiri mematung di samping kursi yang sudah terjungkal karena dia menendangnya dengan sangat kencang barusan. jackson langsung menelan salivanya dengan sedikit sulit melihat ekspresi mark yang sudah seperti ingin meledak saja sementara taehyung yang malah ternganga sekarang

'BRAAKK'

lagi-lagi seisi kelas itu hanya menatap mark dengan tatapan yang sangat ketakutan saat mark membanting tasnya yang berisi laptop hingga menimbulkan suara yang keras, bisa di bayangkan bagaimana isi tas itu sekarang . mark menghembuskan nafasnya dengan kilat sambil memandang tak tentu arah, menahan emosinya yang sudah sangat membuncah,matanya sudah sangat merah dan berair entah karena dia ingin manangis atau memang karena menahan amarah . mark berjalan meninggalkan kelasnya dan kedua sahabatnya langsung saja mengikuti mark yang berjalan ke arah atap sekolah

"markeu ... waeyo ?" tanya taehyung yang berjalan di belakang mark , mark masih belum menjawab dan malah duduk dengan nyaman di kursi yang ada di ruangan yang dulunya gudang itu

"apa ada masalah antara kau dan bamie ? dia tidak datang ke sekolah lagi ?!" jack juga ikut bicara mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi seraya duduk di samping mark dan memegang pundaknya menenangkan

"JANGAN BICARAKAN ORANG ITU LAGI DI HADAPANKU ... JANGAN PERNAH ADA YANG MENYEBUT NAMA ITU LAGI PADAKU !" ucap mark danmenghempaskan tangan jackson dari bahunya

****

in bambam school

"bamie ! ... sudah datang ?!" tanya seseorang yang berteriak memanggil bambam dan berjalan mendekatinya dengan kata yang sedikit terdengar janggal

"ne ... lakukan seperti itu ... bahasa koreamu sudah jauh lebih baik " bambam kembali berjalan sedangkan orang itu juga berjalan di sampingnya

"aku terpilih menjadi ketua club basket sekolah kita ... dan akan segera memulai latihan ... sekolah kita akan mengikuti kejuaraan " bambam mengeratkan genggaman tangannya pada tali tas ransel yang tengah dia jinjing dan kemudian tersenyum pada vernon , senyum yang sedikit di paksakan

"chukae ..." ucapnya lemah , vernon menutup mulutnya dengan ekspresi menyesal

"sorry ... aku lupa kalau kau tidak suka dengan basket ... aku benar- benar minta maaf ... aku tidak akan bicara tentang itu lagi ... aku janji "ucap vernon sambil memberikan huruf V dengan jarinya

"gwaenchana ... memang aneh jika seorang siswa namja trauma dengan basket apa lagi alasannya tidak masuk akal ..." jelas bambam kembali melanjutkan langkah kakinya setelah barusan terhenti saat bicara dengan vernon

"aku tahu kalau aku tidak seharusnya menanyakan ini ... tapi aku benar-benar penasaran ... jika kau tidak mau mengatakannya ... tidak apa-apa ... hanya saja kau harusnya mengobati perasaanmu itu " bambam mengangguk dan menatap vernon di sampingnya

Love And Pain (Markbam) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang