Hall yang dimiliki SM ent. Yang memang diperuntukkan untuk acara-acara penting seperti pertemuan dengan klien-klien SM dari luar kiranya cukup menampung beberapa puluh wartawan yang sudah diperuntukkan untuk mereka. Bukankah ini juga acara Jumpa fans?.
Benar, acara Jumpa penggemar diadakan setelah sesi wawancara berlangsung. Sesi wawancara sendiri berlangsung hanya 30 menit. Kenapa demikian?, karena Kyuhyun tak ingin mengambil resiko jika para wartawan yang sangat licik bertanya. Selain itu juga bagi Kyuhyun, Jungkook masih terlalu polos jika harus menghadapi beberapa orang wartawan yang sangat lihai. Dan entah mengapa Kyuhyun merasa ada sesuatu yang mengganjal pada hatinya hari ini, tapi entalah.
Setelah sesi pembuka yang langsung dipimpin oleh orang kepercayaan SM, dan sedikit penjelasan tentang diadakannya jumpa pers, kini giliran sesi tanya jawab yang langsung akan di jawab oleh Jungkook.
"Bagaimana perasaan anda tentang album solo ini" tanya salah satu wartawan berambut emas diantara kerumunan wartawan.
Bocah itu tersenyum. "Ku kira aku tak perlu menjawabnya. Kalian pasti sudah tahu, aku sangat bangga".
"Lalu kesulitan apa yang anda hadapi dan aku mendengar pembuatan music videonya di ambil diluar negeri. Apakah benar?"
Satu, dua pertanyaan dari wartawan dapat dijawab oleh bocah itu dengan sangat baik. Kyuhyun hanya melihat Jungkook menjawab pertanyaan dengan sesekali dia menambahi. Kyuhyun bangga melihat anak remaja disampingnya ini sepertinya sudah mahir meladeni beberapa pertanyaan wartawan. Kyuhyun sendiri menjawab sekali dua kali pertanyaan yang memang ditujukan padanya. Sampai akhirnya waktu tinggal beberapa menit lagi menjelamg akhir konfrensi tapi di menit terakhir seseorang wartawan berambut klemis bertanya pada anak remaja itu.
"Kami lihat kau dan CEO barumu sekarang begitu dekat. Apa ada hubungan khusus antara kalian?. Apa kalian memiliki ikatan darah?. Mengingat kalian memiliki kemiripan yang sama?". Itu Jaehyun. Kyuhyun sangat mengenalnya. Wartawan yang dikenal Kyuhyun begitu licik dalam memutar balikkan fakta.
Kyuhyun tersenyum kecut menanggapi pertanyaan wartawan itu. Kyuhyun menoleh pada bocah lelaki yang duduk disampinnya.
Pria itu mengerutkan kedua alisnya setelah beberapa menit mendapati bocah lelaki disampingnya masih bergeming menutup mulutnya rapat, mata hitamnya menggelap, muka bocah itu memucat dengan gigi begemeletuk. Pria itu meneliti lagi, lengan Jungkook yang dari awal konfrensi diletakkan santai dimeja dididapannya, kini tersembunyi saling mengepal diatas masing-masing pahanya. Seakan baru tersadar dengan keadaan Kyuhyun mengalihkan kepalanya menatap lagi kerumunan wartawan dihadapannya. Mengatur ekspresinya yang tadi sempat terkaget akan reaksi syok bocah disampingnya.
"Kami dekat? Tentu. Hubungan Khusus? Aku selalu menspesialkan anak didikku". Ucap Kyuhyun dengan senyuman simpulnya. Pria itu menepuk punddak bocah lelaki disampingnya.
Jungkook menoleh dengan fikiran yang masih blank, mendapati pria itu menyadarkannya. Seakan mengikuti instruksi Kyuhyun, bocah itu bediri dan ikut membungkuk dihadapan para wartawan.
"Terima kasih telah hadir pada hari ini". Tutup Kyuhyun mengakhir acara jumpa pers itu. Pria itu memutar badan bocah disampingnya. Yang menurut Kyuhyun masih sedikit linglung. Pria itu merangkul pundak Jungkook menggiringnya keluar dari hall menuju ruang istirahat mereka yang sudah disediakan panita tentunya.
Setelah sampai diruang istirahat sekaligus ruang ganti, Kyuhyun masih melihat muka Jungkook yang masih pucat, dengan pandangan mata yang masih kosong. Terbesit keinginan pria itu menanyakan apa yang dipikirkan Jungkook saat ini. Sedari awal acara belum dimulai pria itu sudah melihat ketidaknyamanan pada sikap bocah itu. Jungkook terlihat murung beberapa hari ini. Dan kalau tidak salah tebak, pria itu juga merasa ada yang janggal akan berubahan sikap bocah itu ketika akan berakhirnya konfrensi pers tadi.
"Nak..." tepuk Kyuhyun pada bahu bocah itu. Kyuhyun meringis miris mendapati Jungkook duduk menhadap cermin rias dihadapanya dengan pandangan kosong.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Kyuhyun lagi.
Hening. Tak ada jawaban dari bocah itu.
"Seharusnya aku bisa menjawabnya" Ucap Jungkook dengan suara seraknya. Mata remaja lelaki itu masih menatap kosong sosok dirinya yang terpantul didalam cermin.
"Seharusnya aku bisa menjawabnya. Bukan begitukan paman?" Tanya bocah itu lagi.
"Apa maksudmu" tanya Kyuhyun yang tak mengerti akan pembicaraan anak remaja itu.
Tapi tak ada jawaban yang didapat Kyuhyun. Malah dia melihat Jungkook yang sekarang memejamkan matanya, rapat. Menarik nafasnya beberapa kali dan menghembuskannya.
"Masih ada beberapa menit sebelum acara jumpa penggemar dimulai. Kau bisa bebicara sedikit tentang masalahmu" ucap Kyuhyun akhirnya. Pria itu tidak tega melihat raut muka Jungkook yang sangat mengenaskan pikirnya. Bocah itu dapat merubah sikap, dan raut mukanya dalam sekejap.
"Aku tak apa paman" Bocah itu tersenyum kearah pria yang saat ini pasti tengah khawatir terhadapnya.
Kyuhyun menggeleng, menepuk bahu Jungkook. Ada senyum yang terselip diujung bibirnya.
"Aku tahu, menjadi orang yang dikenal masyarakat tidak semenyenangkan itu. Kadang kau harus memasang topengmu. Kau tidak harus menyimpannya sendiri. Ada orang-orang yang mau mendengar keluh kesahmu".
Jungkook tersenyum samar menanggapi ucapan Kyuhyun. Bahkan air mata yang sejak tadi ditahannya seakan mau runtuh. Tidak, mungkin bukan dengan Kyuhyun, Jungkook akan bercerita meskipun pria ini nyatanya begitu baik padanya. Tapi rasa nyaman itu belum dia dapat seperti ketika Jungkook bersama Eommanya.
"Aku tak apa" Jungkook menggeleng sekali lagi.
Kyuhyun menarik nafas pasrah. Itu hak Jungkook mau atau tidak membagi permasalahanya. "Baiklah" ucap Kyuhyun dengan sekali tarikkan nafas.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 07, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Just One DayWhere stories live. Discover now