part 13

1.7K 82 3
                                    

Perhatian!!!!!. Maaf sekali jika kalian kecewa dengan publishan ff ini. Part yang ada di wattpad ini sebenarnya sama di blog Flync. Tapi ada beberapa part awal yang aku jadikan satu untuk dikrim ke blog. Jd mohon maaf jika kalian kecewa dgn hal itu.
Thanks.
#cubitpipinyapanda


Just one day,
Jika memang KAU berkehendak atas takdirku
Hanya satu hari,
Jika KAU masih mengkasihaniku sebagai umatmu
Just one day,
Maka beri aku secuil harapan MU
Hanya satu hari,
Hanya untukmu, Ayah
Hanya satu hari,
Genggam tanganku, Nak!
Hanya satu hari,
Kesempatan tuk menebus dosaku, demi mereka

###
"Paman...!!!" Gadis itu berteriak kesal, berjalan cepat menghampiri seorang pria yang sedang duduk dikursi kerjanya.
"Apa tak bisa mengetuk pintu dulu" Sindir pria itu dengan muka tanpa ekspresinya.
Gadis itu, Seulbi mencibir. "Sudah dari tadi aku mengetuk pintumu, tapi dasarnya saja kau tak ingin menemuiku". Seulbi memutar matanya jengah.
"Jangan fikir kau artis disini jadi kau bisa berbuat sesukamu". Ucap Seunghyun masih tanpa ekspresi.
"Kenapa? Ada apa?" Tanya nya lagi pada gadis dihadapnya. Dia tidak suka diremehkan oleh anak didiknya.
"Jungkook sudah meluncurkan albumnya. Kapan giliranku, paman?" Tanya Seulbi dengan sikap merajuknya. Bibir gadis itu dipoutkan.
Seunghyun menarik nafas dalam. Kedua jemari tangannya bertautan, menopang sedikit dagu kokohnya.
"Bukankah kau tinggal menyelesaikan rekaman dan music video saja. Apa yang harus diributkan?" Ucap Seunghyun tenang.
Gadis itu terperangah akan jawaban Seunghyun. Dia tidak menyangka kalau dirinya akan diperlakukan seperti ini oleh pria ini.
"Paman tidak bohongkan. Aku tidak ingin kau mempermainkan ku seperti SM" . Pria itu menanggapi ucapan Seulbi dengan senyum asimetrisnya. Terang saja gadis itu berdecak kesal seketika.
"Ah- sial!". Umpat gadis itu berbalik meninggalkan ruangan itu.
"Lain kali pasang bell pintu disini. Ku kira orang yang didalam sini tuli" umpat Seulbi lagi.
Seunghyun mengernyit tak menyaka dengan sikap kasar anak didik barunya itu. Selama ini sikap gadis itu baik-baik saja. Bahkan cenderung penurut. Tapi hari ini?. Apa dia selama ini terlalu baik hingga gadis itu berani bersikap kurang ajar pada dirinya. atau ini hanya sikap Seulbi yang hanya ingin diperlakukan sama seperti Jungkook?. Ah sudalah mungkin ini hanya perasaannya saja.
Seunghyun kembali menatap layar pipihnya yang menanpilkan kebersamaan Kyuhyun, Jungkook dan teman satu grup bocah tersebut. Dia tersenyum sesaat sebelum akhirnya bangkit berdiri meninggalkan ruangannya.
Sesampainya dilobi bawah gedung YG Ent. pria itu tak sengaja bertemu dengan salah satu wartawan yang mengenalnya.
"Selamat siang Presdir Choi" sapa wartawan pria tersebut. Wartawan itu memakai kemeja lengan panjang berwarna soft blue, dengan celana kain gelap, tak lupa name tag kalung bergelantung didepan dadanya.
"Eh- wartawan Go Jaehyun". Sapa Seunghyun balik. Mereka berdua berjabat tangan.
Jaehyun agak sedikit membungkuk, sedang Seunghyun berdiri angkuh dididepannya.
"Ada perlu apa kau kemari?" Tanya Seunghyun langsung.
Jaehyun meringis sesaat sebelum akhirnya menjawab. "Aku ingin berbincang sebentar dengan Park Boom tentang comebacknya" jelasnya sungkan.
Oh~. Seunghyun mengangguk kecil. Berbincang atau bisa disebut dengan mewawancarai Boomie dan sedikit mengorek scandalnya. Jelas Seunghyun tersenyum kecut akan akal wartawan dihadapannya ini. Dasar licik.
"Omong-omong presdir. Bukankah Jungkook itu adalah salah satu artismu?". Alis Seunghyun bertaut akan pertnyaan Jaehyun.
"Ya" jawabnya langsung.
"Tidak. Aku kira pertukaraan artis antar dua management raksasa seperti YG dan SM itu hanya sebuah omong kosong" jelasnya disertai ringisan tak tau malu Jaehyun.
Seunghyun menatap tajam wartawan itu. Tersenyum kecut. "Tentu saja tidak".
"Hahaha kurasa demikian presdir. Mana mungkin YG mau menukar salah satu anak didik yang berbakat seperti Jungkook, kalau tidak ada alasannya". Papar Jaehyun mulai mengorek informasi dari Seunghyun. Tapi bukan Seunghyun namanya kalau masih bisa dikelabui oleh akal licik wartawan seperti Jaehyun.
"Jelas itu tidak mungkin terjadi. YG dan SM sudah sepakat akan meramaikan dunia Entertain yang mulai sepi ini" Kilah Seunghyun.
Jaehyun hanya bisa meringis mendapat jawaban yang tak sesuai dengan perkiraannya.
"Oh begitu presdir. Sepertinya baru-baru ini Jungkook menelurkan album solonya bersama SM"
"Ya, aku juga baru tahu beberapa hari ini" Jawab Seunghyun menanggapi.
"Dan sepertinya Jungkook begitu nyaman dan dekat dengan salah satu presdir SM yang bernama Kyuhyun. Apa hari ini kau ada waktu presdir untuk membicarakan tentang Jungkook pada waktu masih menjadi anak didikmu, Presdir?". Tanya pria itu lagi masih tidak mau kalah.
"Ahaha, Maaf ku kira aku masih tidak punya waktu untuk itu, wartawan Go" ucap Seunghyun berkelit.
Seunghyun tampak mengikis lengan blazernya, melihat jam tangan yang melingakar dipergelangannya. Untuk mengelabui wartawan sialan yang ada dihadapannya.
"Ah aku sudah terlambat. Mungkin lain waktu kita bisa ngobrol lagi".
Seunghyun mendongak sebentar menatap Jaehyun sebelum akhirnya membelakangi wartawan itu dan meninggalkannya.
###
"Ada apa?" Kyuhyun menepuk bahu Jungkook pelan. Bocah itu sempat berjingkat kaget, sebelum akhirnya tersenyum masam.
"Tak apa" jawabnya lemah.
"Cepat ganti baju. Setengah jam lagi kita akan keluar untuk memberikan konfrensi pers pada wartawan". Sekali lagi bocah itu hanya mengangguk lemah menanggapi ucapan Kyuhyun. Jungkook berjalan tanpa semangat meninggalkan Kyuhyun untuk segera mengganti pakaian nya di ruang ganti yang telah disediakan panitia acara.
Hari ini, hari pertama Jungkook menghadiri acara Jumpa penggemar dan wartawan yang sangat ingin tahu tentang peluncuran album solonya. Kalau dulu Jungkook akan merasa tenang karena sudah terbiasa menghadapi ribuan orang dengan teman satu grupnya, kali ini lain. Bocah itu harus menghadapi ribuan orang tersebut seorang diri, tanpa hyungdeulnya, tanpa Eommanya, melainkan dengan Kyuhyun yang belum sepenuhnya dia kenal. Memang benar dengan Kyuhyun meskipun masih terasa canggung, Jungkook masih bisa merasa tenang, karena pria tersebut paling tidak mau menemaninya.
Tapi disaat seperti ini yang dibutuhkan Jungkook hanya eommanya. Tapi malah wanita itu tidak ada. Awalnya Jungkook masih bersabar ketika kemarin janji temu makan siang dengan eommanya tiba-tiba batal karena Naera ada urusan mendadak. Kedua, disaat Jungkook tampil pertama kalinya dipanggung untuk album solonya, eomma nya itu juga ingkar. Dan hari ini sudah ketiga kalinya, Naera ingkar pada putranya. Itulah alasan bocah itu tidak mood akan acaranya hari ini.
"Sebenarnya ada apa nak" . Kyuhyun menepuk bahu bocah itu. Pria itu mendapati anak didiknya melamun untuk kesekian kali, untuk beberapa jam ini.
Jungkook mendongak. "Paman" ucap Jungkook pelan. Bahkan dia yakin pria dihadapannya tidak mendengar apa yang dia ucapkan barusan.
"Kau gugup?" Tanya Kyuhyun pada bocah dengan setelan tuxedo bergarisnya itu. Jungkook mengangguk kecil.
"Tenanglah, aku ada disampingmu" ucap Kyuhyun menenangkan. Pria itu menepuk bahu Jungkook memberi semangat, seulas senyuman terbit di bibirnya.
"Trima kasih Ajjushi" .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang