Part 1

21.4K 506 2
                                    

Andrean Wiratama.
Aku kadang merasa sebal karena mama selalu saja bertanya kapan aku menikah. Padahal umur 25 itu belum termasuk bujang lapukkan? Terkadang mama menjodohkanku dengan anak temannya. Ada yang dandanannya kayak tante2 ada yg manja sekali, ada yang suka nempel seperti perangko dan tipe aneh - aneh lainya. Aku pria tampan semua wanita pasti takhuk dengan pesonaku. Tapi masalahnya belum ada yang bisa membuatku jatuh cinta. Yaaa aku memang trauma dengan yg namanya cinta aku pernah di khianati oleh yg namanya cinta. Oleh karena itu sekarang aku merasa sulit jatuh cinta..

Sebenarnya sangat banyak wanita yang mendekatiku termasuk para pasienku. Bahkan saat mereka tidak sakitpun mereka tetap berkunjung di rumah sakit hanya untuk bertemu denganku. Bukannya GR ya tapi memang itu kelihatan sekali. Mereka semua selalu berusaha tersenyum semanis mungkin di hadapanku namun aku tetap saja belum bisa jatuh cinta dengan salah satu dari mereka.

"Andre mama mau bicara sama kamu sebentar." suara mama menggelegar.
"Apa maa?"
"Mama khawatir sama kamu. Umurmu sudah 25 tapi calon pacarpun kamu tidak punya. Kamu normalkan, sayang?"
"Mama kok ngatain anak sendiri sih?"
"Habis kamu aneh sih. Hii.."
"Terserah mamalah aku pusing. Mama nggaada ya pertanyaan lain selain itu?"
"Mama kan cuma pengen kamu cepet nikah trus punya anak jadi mama bisa cepet2 gendong cucu kan lucu sayang. Maksud mama kan baik. Kamu itu kalau dibilangin org tua jangan suka ngeyel."
"Terserahhhhh." Lalu ku tinggalkan mama yang masih sibuk mengomel.
Mama Sarah memang tidak bosan menanyakan kapan aku menikah, sementara papa beliau berbicara semua terserah saja padaku. Jadi papa selalu diam saja kalau mama sedang mengomel tentang nikah.

Hari Sabtu aku mendapat shift pagi di RS. Jadi siangnya aku bisa bersantai di rumah. Biasanya sabtu siang begini mama pergi bersama teman-temannya. Katanya untuk menghilangkan suntuk. Tapi masa bodohlah yang penting aku bisa beristirahat dengan tenang di rumah.

Sebenarnya aku mempunyai tempat tinggal sendiri. Namun mama tidak mau jika berpisah denganku ya memang aku adalah anak tunggal keluarga Wiratama. Papaku adalah pengusaha minyak di Kalimantan jadi papa jarang berada di rumah. Aku juga memiliki apartemen sendiri tapi sekarang semua tempat tinggal milikku ku sewakan.. karena memang tidak pernah kukunjungi.

Soal wanita aku memang tidak memiliki tipe khusus yang terpenting itu hatinya. Bukan wajahnya. Namun ya sebagai pria normal aku juga sangat menyukai wanita cantik yang memiliki body yang bagus. Ya.. normal lah.

Maura Santoso
Cantik, kaya, pintar, namun sayang sifatnya yang cuek membuat pria yang mendekatinya menjadi enggan. Dia adalah anak kedua dari keluarga Santoso, salah satu keluarga terkaya di Indonesia yang memiliki perusahaan otomotif terbesar di Indonesia.

Dia sangat cuek bahkan sampai sekarang tidak mengerti artinya cinta karena sampai sekarang dia belum pernah pacaran. Yah mama papanya menyerah akan sikap maura tersebut. Maka dari itu mama Maura Tante Erika Santoso punya ide untuk menjodohkan Maura dengan anak teman dekatnya. Anak temannya adalah seorang dokter di rumah sakit swasta yang sangat tampan dan termasuk bujangan yang sangat dicari.

maaf ya ini tulisan pertamaku. Maaf ini jelek banget.

Happy reading!!

Me And The Doctor ( Slow Update )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang