chapter 2

7.8K 445 6
                                    

Namun saat semuanya berubah kau jauh dariku pergi tinggalkan ku ...

"Lo kenapa liatin ade gue kaya gitu?" ucap prilly menyelidiki
Membuyarkan lamunan ali

"Itu .. Itu ade kamu?" ucap ali tak percaya

Prilly mengangguk sambil menyuapkan cake yang tadi dibuat pricill

Mungkinkah ini hanya sebuah kebetulan ali dan pricill di pertemukan kembali? Dari masa lalu yang indah dan kelam
Indah,di saat ali dan pricill saling tertarik dan nyaman,menemani ali kemanapun ia pergi,memberi warna pada ali agar ia tetap ceria menghadapi hari harinya
Kelam, dimana saat itu ali menghilang tanpa kabar pada pricill,ali menghilang hampir dua tahun lebih
Dan hal itu berdampak pada sifat pricill yang dulu penuh keceriaan menjadi penuh kesedihan,pricill sudah mencari ali kemana mana sampai keluar negri tapi ia tak menemukannya
Mamahnya dan prilly tidak mengetahui soal ini karena jika di hadapan mereka pricill selalu ceria ia tak ingin menambahkan beban kepada mamahnya yang saat itu pula sedang bersedih karna penyakit yang di alami prilly
Setelah berbulan - bulan ia berusaha menghapus kenangannya bersama ali,pricill berfikir apa yang ia lakukan saat ini mencari ali kemana mana tak ada gunanya,lagipula dia bukanlah kekasih dari ali
Dia hanya sebatas sahabat
Ya hanya sahabat.

"Lo kenapa sih?"

"Engg .. Ohya sekarang saatnya kamu minum obat" ucap ali ketika melihat jam yang berada di pergelangan tangan ali menunjukkan pukul 16.00

"Ck,lo hampir kaya nyokap gue tau gak om" ucap prilly memutar bola matanya malas
Ucapan yang sama yang selalu diucapkan oleh mama mita.

"Om?" tanya ali mengeryitkan dahi apakah wajahnya sudah tua?

"Iyalah om,kan lo eh maksudnya om udah tua,kata mamah kalau kita liat orang yang sudah dewasa bingitss panggilannya ya harus sopan kaya om"

"Dengar ya kamu,umur kamu sama aku tuh gak beda jauh,cuman aku udah kuliah dan kerja sebagai dokter,jangan panggil aku om" jelas ali tersinggung

"Terus gue harus panggil tante?"

"Tante ali" tawa prilly pecah saat ini mendengar ucapan ali yang menyebut 'tante'

"Ya gak tante juga,panggil nama aja"

"Oke,nama"

"Maksud aku nama aku ali"

"Emang umur om berapa?" tanya prilly dengan menyebut 'om' lagi membuat ali menghembuskan nafasnya kasar

"21"

"Tuhkan udah tua maksud gue udah dewasa banget,gak salahkan gue panggil om?"

"Emang umur kamu berapa?"

"17"

"Selisih 5 tahun doang."

"Ya tetep aja om udah tua"

"Tapi ganteng" tambah ali pede

"Idihh .. Pede banget,terus om disuruh mamah jaga gue doang gitu?"

"Enggak,tante mita juga nyuruh aku buat meriksa kamu kalau lagi kambuh,terus pantau kamu minum obat,kamu kan suka lalai"

"Gaada bedanya sama mamah,gak asik"

"Ya terus tante mita harus ... "

"Kakak" teriak pricill dengan berlari ke arah ali dan prilly

"Ini kak ada telepon dari mamah" ucapnya memberikan hp-nya

Halo mah

Prilly,gimana orang yang jagain kamu udah ada?

Udah

Kamu udah minun obat

Udah

Mamah pulangnya gak jadi lusa

Terus?

Mamah pulang minggu depan

Hmmm

Kamu gak mau ucapin apa gitu ke mamah?

Good luck

Lalu prilly pun menyudahi teleponnya percuma dia mengangkat telpon kalau yang ditanyain hanya seputar kesehatannya

"Nih,lain kali kalo mamah telpon bilang aja gue udah mati." ucap prilly kemudian melangkah pergi meninggalkan ali - pricill

Hening.

Satu kata yang menggambarkan keadaan ali dan prici saat ini
Entahlah,apa yang membuat pricill bertahan berdiri di samping ali bukannya pergi

"Cill" satu kata yang ali ucapkan memecahkan keheningan yang terjadi
'Cill' panggilan kesayangan ali pada saat mereka masih bersama dan mungkin juga untuk saat ini

"Hmm"

"Cill .. Aku akan jelasin kenapa aku pergi tanpa kabar" ucap ali menatap mata hitam pricill yang kebetulan sedang menatapnya
Pricill hanya diam tak bergeming dengan wajah yang menunduk ke bawah

"Aku pergi bukan tanpa alasan,aku saat itu pergi ke london niatnya pengen kuliah disana karna sebagian keluargaku tinggal disana,tapi kejadian mengerikan terjadi, di rumah keluargaku rumah yang saat itu aku tinggali terkena bom,semua sodara sodaraku keluargaku meninggal,saat keluargaku terkena bom yang entah darimana aku mengikuti orang orang yang berlari ke sebuah gua ternyata mereka menghindari ledakan bom,aku benar benar kalut,aku berusaha menghubungimu tapi hp ku ilang di gondol maling,aku juga saat itu ingin pulang ke indonesia,tapi kamu tau?semua harta benda keluargaku hangus.dan mulai saat itu aku mencari pekerjaan untuk mendapatkan uang,setelah mendapatkan uang yang cukup aku kembali ke indonesia dan melanjutkan kuliah,sekarang aku sebatang kara cill" lirih ali
Sebenarnya ali tak ingin mengungkit - ngungkit kejadian ini,kejadian yang membuatnya takut,takut akan kehilangan orang yang dia sayangi lagi.

"Maaf aku udah membuat kamu menunggu,dan sekarang aku ingin menperjelas hubungan kita" jelas ali membuat mata pricill terbelalak kaget
Jujur dia juga sampai saat ini masih sayang kepada ali, tapi ini hanya sebatas sayang bukan cinta lagipula saat ini sudah ada yang mengisi hatinya

"Kak,sebelumnya aku minta maaf karna aku udah berpikiran salah,dan aku juga minta maaf karna .. Karna aku udah nyaman dengan kakak tapi hanya sebatas sahabat kak gak lebih" ucap pricill takut ali marah

"Bagus,kalau ada orang yang membuat kamu nyaman selain aku" ucap ali tersenyum tulus
Lagi lagi pricill berpikiran salah
Perkiraannya ali akan marah karna dulu pricill selalu bertanya apa hubungannya dengan ali hanya sahabat dan saat ali akan menyatakannya pricill malah berpaling

"Kakak gak marah?"

"Enggak,kan yang namanya cinta gak bisa di paksain" ucap ali mengacak ngacak rambutnya

"Jadi kita sahabat?" ucap pricill mengacungkan jari kelingkingnya

"Sahabat" ucap ali lalu mengaitkan jari kelingkingnya

******************************





Jangan lupa vote + comment

Dokter Pujaan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang